9 Olahan dari Buah Indonesia yang Nyaris Punah, Milenial Pernah Coba?

Indonesia memiliki ragam fauna dan flora yang sangat khas. Dari Sabang sampai Merauke, masing-masing daerah memiliki fauna dan flora khasnya sendiri. Begitu juga dengan buah. Bahkan satu jenis buah bisa memiliki panggilan berbeda di berbagai daerah.
Sayangnya banyak buah di Indonesia yang mulai sulit ditemukan. Berikut olahan dari buah Indonesia yang mulai punah. Penasaran? Yuk intip!
1. Olahan yang satu ini adalah es buah matoa. Matoa ini buah khas Papua dan mempunyai banyak manfaat, lho!

2. Olahan yang satu ini sepertinya cukup sering dijumpai yaitu cempedak goreng. Kamu pernah ketemu langsung dengan cempedak, gak?

3. Buah buni atau huni sudah jarang ditemukan belakangan ini. Tapi kalau ketemu pasti langsung disantap dengan dibuat menjadi rujak seperti ini

4. Kalau yang satu ini namanya rujak gandaria. Buah gandaria ini mirip seperti mangga. Bedanya kulit buah ini bisa dimakan. Ajaib!

5. Rujak yang satu ini terbuat dari buah lobi-lobi. Namanya unik, bukan? Lobi-lobi memiliki banyak manfaat untuk kesehatan

6. Yang satu ini adalah olahan buah khas Toraja yaitu pantollo katapi. Buah katapi sangat asam sehingga untuk disantap buah tersebut diolah menjadi sambal pelengkap lauk

7. Ini kudapan kesukaan emak-emak! Namanya asinan kedondong. Pastinya asinan masih bisa ditemukan di sekitarmu untuk disantap

8. Meski berwarna hitam, olahan ini bernama rujak jamblang. Jamblang sendiri punya banyak nama lain seperti jambu kalang, jambu koliong, dan banyak lagi

9. Nah, kalau yang satu ini bernama rujak kupa. Kupa memiliki nama lain yaitu gowok. Rujak ini biasanya dicampur oleh buah langka lain yaitu buah buni

Itulah 9 olahan dari buah yang nyaris punah di Indonesia. Kira-kira kamu sudah pernah mencoba yang mana saja?
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.