Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bagaimana Cara Mencegah Nastar Tidak Retak saat Dipanggang? 

ilustrasi kue nastar (YouTube.com/Figo Alfares)

Nastar yang mulus dan tidak retak saat dipanggang tentu menjadi impian setiap pembuat kue. Tekstur yang halus dan isian yang sempurna membuat nastar semakin menggoda untuk dinikmati. Namun, salah satu tantangan terbesar dalam mencegah nastar tidak retak saat dipangggang. 

Retaknya nastar biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti adonan yang terlalu lembek, pemilihan selai yang tidak tepat, atau suhu oven yang tidak stabil. Untuk menghindari masalah ini, ada beberapa tips yang bisa kamu ikuti agar nastar buatanmu tetap cantik dan lezat saat dipanggang. Yuk, simak cara berikut!

1. Gunakan spatula antilengket saat mengaduk adonan

ilustrasi membuat adonan nastar (pexels.com/Mikhail Nilov)

Saat mencampur adonan nastar, hindari mengaduk dengan tangan langsung. Suhu tangan dapat menyebabkan mentega dalam adonan cepat mencair, yang membuat teksturnya menjadi terlalu lembek. Akibatnya, nastar lebih rentan retak saat dipanggang.

Sebagai solusinya, gunakan spatula anti-lengket untuk mengaduk adonan. Spatula ini membantu menjaga suhu adonan tetap stabil sehingga teksturnya lebih mudah dibentuk. 

2. Pilih selai yang tepat untuk isian

ilustrasi selai nanas (pexels.com/Schena Maria Karlec)

Pemilihan selai juga berpengaruh besar terhadap hasil akhir nastar. Selai yang terlalu basah atau berair bisa membuat adonan menjadi lembek dan sulit dipanggang dengan sempurna. Jika isian terlalu berair, nastar cenderung retak karena kadar air yang menguap selama proses pemanggangan.

Untuk menghindari ini, gunakan selai nanas dengan tekstur kesat dan kering. Jika kamu membuat selai sendiri, pastikan untuk memasaknya hingga airnya menyusut, ya. 

3. Perhatikan takaran bahan dengan cermat

ilustrasi tepung protein rendah (pexels.com/Nicole Michalou)

Keseimbangan takaran bahan adalah kunci utama dalam membuat nastar yang sempurna. Jika adonan terlalu lembek karena terlalu banyak mentega atau terlalu sedikit tepung, nastar akan mudah retak. Sebaliknya, jika terlalu keras, nastar bisa menjadi kering dan kurang lezat, lho.

Gunakan tepung terigu protein rendah untuk mendapatkan tekstur yang lebih lembut dan stabil. Pastikan juga untuk menimbang bahan dengan tepat agar adonan tidak terlalu basah atau kering. 

4. Bentuk adonan dengan hati-hati

ilustrasi membulatkan adonan nastar (youtube.com/Figo Alfares)

Saat membentuk nastar, pastikan kamu melakukannya dengan hati-hati agar gak ada udara terperangkap di dalamnya. Udara yang terjebak bisa menyebabkan retakan ketika kue mulai mengembang di dalam oven. Hindari juga membentuk adonan terlalu lama karena panas tangan bisa melelehkan mentega dalam adonan.

Gunakan gerakan lembut saat membulatkan nastar dan tekan adonan sedikit agar padat. Pastikan selai berada di tengah dengan baik dan tidak ada celah udara di dalamnya, ya. 

5. Atur suhu oven dengan tepat

ilustrasi memanggang kue di oven (unsplash.com/ Tyson)

Suhu oven yang tidak stabil dapat menyebabkan nastar mengalami perubahan tekstur yang drastis dan akhirnya retak. Jika suhu terlalu tinggi, permukaan nastar akan cepat kering sementara bagian dalamnya masih lembek. Ini bisa menyebabkan retakan di bagian atas kue, lho.

Panggang nastar pada suhu sekitar 150-160 derajat Celsius dan gunakan api atas-bawah. Kalau perlu, panaskan oven terlebih dahulu sebelum memasukkan nastar. Mulailah dengan suhu rendah dan tingkatkan sedikit demi sedikit untuk memastikan nastar matang secara merata tanpa mengalami retakan, ya.

6. Olesi kuning telur di waktu yang tepat

ilustrasi mengolesi kuning telur di atas nastar (youtube.com/Figo Alfares)

Mengoleskan kuning telur adalah langkah penting untuk memberikan warna keemasan yang cantik pada nastar. Namun, waktu pengolesan juga mempengaruhi tekstur nastar. Jika kuning telur dioleskan sebelum nastar mulai mengembang, permukaannya bisa mengeras terlalu cepat dan menyebabkan retakan.

Oleskan kuning telur setelah nastar dipanggang setengah matang, sekitar 10 menit setelah dimasukkan ke oven. Cara ini akan membantu memberikan hasil akhir yang mengkilap tanpa merusak struktur kue. Gunakan kuas halus agar lapisan kuning telur merata dan tidak terlalu tebal.

7. Dinginkan nastar dengan benar

ilustrasi dinginkan nastar di atas loyang (youtube.com/Figo Alfares)

Setelah nastar matang, jangan langsung memindahkannya dari loyang ke wadah lain. Perubahan suhu yang terlalu drastis bisa membuat kue mengalami retakan akibat kontraksi yang cepat. Biarkan nastar tetap di dalam loyang selama beberapa menit sebelum dipindahkan ke rak pendingin.

Setelah itu, diamkan nastar di suhu ruangan hingga benar-benar dingin sebelum disimpan dalam toples. Penyimpanan yang tepat juga akan menjaga nastar tetap renyah di luar dan lembut di dalam tanpa risiko retakan.

Dengan mengikuti cara mencegah nastar tidak retak saat dipanggang,, kamu bisa membuat nastar apel yang tidak hanya enak tetapi juga mulus tanpa retakan. Selamat mencoba dan semoga berhasil membuat nastar!

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us