Beda Thai Tea dan Milk Tea yang Sering Dianggap Sama

Minuman teh dengan susu alias milk tea telah lama jadi favorit banyak orang, apalagi di kalangan anak muda. Rasanya yang creamy, manis, dan segar memang cocok banget dinikmati kapan pun, baik itu buat nemenin kerja, nongkrong, atau sekadar santai di rumah.
Namun, di antara banyak varian milk tea yang beredar, ada dua nama yang sering bikin bingung, yakni Thai tea dan milk tea. Sekilas, keduanya memang mirip. Namun, kalau diteliti lebih lanjut, Thai tea dan milk tea ini punya banyak perbedaan, lho.
Nah, biar gak salah kaprah waktu pesan minuman, simak perbedaan Thai tea dan milk tea berikut ini!
1. Asal-usul dan budaya minumannya

Perbedaan paling mendasar tentu datang dari asal negaranya. Milk tea adalah istilah umum untuk minuman teh yang dicampur susu, dan bisa ditemukan di banyak negara, seperti Inggris, Hong Kong, hingga Taiwan. Di Indonesia sendiri, milk tea lebih populer dalam bentuk bubble tea atau boba.
Sementara itu, Thai tea berasal dari Thailand. Di sana, minuman ini sudah jadi bagian dari budaya kuliner lokal dan biasa dijajakan di warung kaki lima hingga restoran. Nama aslinya cha yen, yang berarti teh dingin.
2. Jenis teh yang digunakan

Milk tea biasanya menggunakan teh hitam standar, seperti assam, earl grey, atau ceylon. Rasanya cenderung lebih ringan dan tidak terlalu kuat. Meski demikian, cita rasanya juga bisa disesuaikan dengan preferensi penjual atau pembeli.
Sedangkan, Thai tea punya ciri khas sendiri, karena menggunakan teh hitam yang sudah dicampur rempah dan pewarna alami (kadang juga pewarna makanan oranye). Rempah-rempah seperti adas bintang, kapulaga, dan cengkih memberikan aroma unik yang langsung terasa begitu kamu seruput.
3. Warna dan tampilan

Dari segi visual, Thai tea jauh lebih mencolok. Warna oranye terang khas Thai tea jadi salah satu ciri yang bikin minuman ini gampang dikenali. Warna ini berasal dari pewarna makanan atau tambahan bahan seperti bubuk pandan dan rempah.
Sebaliknya, milk tea punya tampilan yang lebih simpel, biasanya berwarna cokelat muda atau krem tergantung rasio teh dan susunya. Jika kamu memesan milk tea boba, biasanya akan disajikan dalam cup transparan dengan bola-bola tapioka hitam di dasar gelas.
4. Rasa dan tekstur

Kalau kamu suka minuman yang kaya rasa dan agak spicy, Thai tea bakal jadi pilihan yang pas. Campuran teh dan rempah-rempah bikin rasanya kompleks, aromatik, dan sedikit earthy. Apalagi kalau ditambah susu kental manis dan es batu. Duh, segar!
Sementara itu, milk tea sendiri punya rasa yang lebih lembut dan ringan, cocok buat kamu yang lebih suka rasa manis creamy tanpa terlalu banyak aftertaste. Biasanya milk tea juga lebih fleksibel, karena bisa ditambah aneka topping seperti boba, jeli, puding, dan lainnya.
5. Jenis susu yang digunakan

Thai tea tradisional umumnya menggunakan susu kental manis atau susu evaporasi, sehingga hasil akhirnya terasa lebih pekat dan legit. Sedangkan, milk tea bisa menggunakan susu cair biasa, susu bubuk, fresh milk, atau non-dairy creamer tergantung gaya penyajiannya. Penggunaan susu ini berdampak juga pada rasa dan konsistensi minuman.
6. Penyajian dan kandungan gula

Karena menggunakan susu kental manis, Thai tea cenderung lebih tinggi kalori dan gula dibanding milk tea biasa. Jadi, kalau kamu lagi jaga pola makan atau pengin minuman yang lebih “ringan,” milk tea mungkin lebih cocok untukmu.
Thai tea paling sering disajikan dingin dengan es batu, meskipun ada juga versi panasnya. Sedangkan, milk tea bisa dinikmati baik panas maupun dingin. Fleksibel banget, kan?
Meski sama-sama berbasis teh dan susu, Thai tea dan milk tea punya karakter yang berbeda. Thai tea cocok buat kamu yang suka cita rasa kuat dan berempah, sementara milk tea pas buat penggemar rasa lembut yang creamy.
Jadi, kamu tim Thai tea atau milk tea, nih?