Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Install
For
You

10 Bumbu Terbaik di Dunia 2024, Indonesia Peringkat Dua!

Nadhifa Arnesya
ilustrasi bawang goreng sebagai bumbu terbaik di dunia (freepik.com/jcomp)
ilustrasi bawang goreng sebagai bumbu terbaik di dunia (freepik.com/jcomp)

Dunia kuliner takkan lengkap tanpa adanya bumbu. Bumbu memberikan cita rasa unik dan khas pada setiap hidangan di seluruh dunia, sehingga menjadikannya lebih lezat dan menggugah selera.

Setiap negara punya bumbu khas yang menggambarkan kekayaan budaya dan tradisi kulinernya, termasuk Indonesia yang kulinernya dikenal kaya rempah. Pada Juli 2024, Tasteatlas atau platform yang memuat ensiklopedia rasa serta daftar hidangan tradisional dari berbagai belahan dunia merilis daftar bumbu masakan terbaik di seluruh dunia.

Kini, kamu patut berbangga, karena Indonesia dengan bawang gorengnya menempati urutan kedua dalam daftar bumbu terbaik di dunia 2024. Cek selengkapnya berikut ini, ya!

1. Hanya diproduksi di Modena, Italia, aceto balsamico tradizionale adalah bumbu mewah yang melalui proses panjang, bahkan 25 tahun lamanya

ilustrasi aceto balsamico tradizionale asal Modena, Italia (commons.wikimedia.org/Eleonora Vittoria Rosi)

2. Terbuat dari bawang merah pilihan yang diiris tipis, lalu digoreng hingga renyah, bawang goreng jadi topping lezat berbagai makanan Indonesia

Ilustrasi gepuk sapi pedas (commons.wikimedia.org/Rainaldy Dwiatmoko)

3. Menjadi warisan abad ke-18, dusseldorfer sostert merupakan saus mustard bercita rasa masam dan creamy yang biasa dijadikan saus cocolan lezat

ilustrasi düsseldorfer mostert asal Jerman (commons.wikimedia.org/Pitlane02)

4. Berbeda dengan kecap asin pada umumnya, light soy sauce asal Tiongkok rasanya ringan dengan warna tak terlalu pekat

ilustrasi light soy sauce asal Tiongkok (unsplash.com/clockwork_lemon)

5. Walau sama-sama diproduksi di Modena, aceto balsamico adalah versi lebih ekonomis dari aceto balsamico tradizionale, karena prosesnya tak memakan waktu lama

ilustrasi aceto balsamico asal Modena, Italia (commons.wikimedia.org/H. Alexander Talbot)

6. Merupakan elemen penting dalam makanan khas Sichuan, Tiongkok, doubanjiang adalah pasta kacang bercita rasa gurih pedas yang difermentasi lama

ilustrasi doubanjiang asal Sichuan, Tiongkok (commons.wikimedia.org/badagnani)

7. Diproduksi di Inggris, maldon seasalt ditaburkan pada daging atau sayuran sebelum disajikan. Garam ini gak punya aftertaste pahit berkat magnesiumnya yang rendah

ilustrasi Maldon sea salt (pexels.com/Maria Leonova)

8. Berusia 2.500 tahun, kecap asin jadi kondimen tertua di dunia yang ditemukan di Tiongkok pertama kali pada abad ke-3 hingga ke-5

ilustrasi kecap asin (pexels.com/Cats Coming)

9. Pencinta kuliner Korea sudah gak asing dengan gochujang, pasta merah yang sering digunakan sebagai dasar berbagai hidangan, seperti bibimbap

ilustrasi ayam gochujang (pexels.com/Janine Beth Salazar)

10. Masih dari Korea Selatan, ada doenjang yang juga menjadi bumbu penting di Negeri Gingseng. Dibuatnya dari fermentasi meju atau kacang kedelai

doenjang jiggae yang berbahan dasar doenjang (commons.wikimedia.org/jyleen21)

Bumbu-bumbu ini bukan hanya menambah rasa pada makanan, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah dari masing-masing negara. Sebagai orang Indonesia, kita tentu harus merasa bangga, karena bawang goreng yang disantap sehari-hari berhasil menempati peringkat dua sebagai bumbu terlezat di dunia di antara bumbu lainnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
5 Perbedaan Kunir dan Jahe, Bukan Sekadar Bumbu Masakan
5 Langkah Membuat Bumbu Rujak Garam Pedas yang Simpel
5 Bumbu Dapur Paling Favorit agar Masakan Makin Wangi dan Sedap
Topics
makananbahan makananbumbu dapurbumbubawangbawang gorengbahan masakanbumbu halusEducate meBumbu DasarBumbu Masakankaikai-now

Editorial Team

EditorMayang Ulfah Narimanda
EditorNaufal Al Rahman

Tonton lebih seru di