Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Menyimpan Sawi Putih, biar Selalu Segar

Potret sawi putih (unsplash.com/meizhilang)

Sawi putih merupakan salah satu sayuran yang sering digunakan dalam berbagai masakan. Mulai dari sup, tumisan, dikukus dengan daging, hingga dibuat kimchi, semuanya terasa menggugah selera.

Teksturnya yang renyah dan rasanya yang tawar membuat sawi putih cocok diolah menjadi berbagai masakan lezat. Satu batang sawi putih memiliki ukuran yang cenderung besar dan bisa untuk beberapa kali masak.

Kamu pun harus memahami bagaimana cara untuk menyimpannya, agar tetap segar dan teksturnya renyah. Jika kurang tepat, maka sawi akan mudah layu atau bahkan membusuk dengan cepat.

Maka dari itu, IDN Times akan membagikan cara efektif untuk menyimpan sawi putih di rumah. Sawi putih yang kamu punya akan jadi lebih awet dan segar, deh!

1. Jangan dicuci sebelum disimpan

Ilustrasi mencuci sayuran (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Melansir dari situs All Recipes, sawi putih sebaiknya tidak dicuci terlebih dahulu sebelum disimpan. Kondisi yang basah dan lembap dari air dapat mempercepat proses pembusukannya, sekaligus menghilangkan kandungan vitamin C. Kamu harus tetap menjaganya tetap kering, agar kondisinya tetap segar dan teksturnya renyah. 

Setelah membelinya, kamu bisa membersihkan sawi putih dengan cara mengelap permukaannya dengan kain bersih atau tisu pengesat. Kotoran atau sisa tanah yang masih menempel juga cukup dilap saja, tak perlu dicuci.

2. Pisahkan lembaran daun yang busuk

Potret sawi putih segar (pixabay.com/allybally4b)

Sebelum menyimpan sawi putih, periksa kondisi fisiknya secara detail. Jika ada daun yang rusak, layu, berlubang, atau membusuk, sebaiknya segera dipisahkan atau dicabut, lalu dibuang. Daun yang busuk dapat membuat daun-daun lainnya juga cepat busuk apabila dibiarkan begitu saja.

Tak jarang daun yang busuk ini tersembunyi di bagian dalam. Kamu bisa memeriksanya dari bagian tersebut, baru ke bagian luar. Dengan memilah lembaran daun pada sawi putih, kamu dapat menjaga kesegaran dan teksturnya tetap bagus.

3. Gunakan plastik wrap atau kertas koran untuk membungkus sawi putih

Ilustrasi kertas koran (freepik.com/freepik)

Plastik wrap  dan koran dapat digunakan untuk membungkus sawi putih. Plastik wrap akan bantu menjaga kelembapan alami dari sawi putih, sedangkan kertas koran akan menyerap kelebihan uap air yang bisa mempercepat proses pembusukan.

Bungkus sawi putih dengan rapi dan tidak perlu terlalu rapat, kemudian letakkan di bagian rak sayuran yang ada di dalam kulkas. Cara ini dapat membuat sawi putih tetap segar. Namun, kamu harus mengeceknya secara berkala setiap 2-3 hari sekali. Jika koran basah, segera ganti dengan yang baru.

4. Simpan di dalam wadah kedap udara

Potret wadah kedap udara (freepik.com/kamranaydinov)

Selain plastik wrap dan kertas koran, kamu bisa menggunakan wadah kedap udara untuk menyimpan sawi putih. Misalnya kotak makanan atau plastik ziplock. Sebelumnya, sawi putih perlu dipotong menjadi beberapa bagian sesuai kebutuhan. Kalau mau langsung dipotong kecil-kecil juga boleh, lho.

Selanjutnya, tutup rapat wadah dan pastikan tidak ada udara yang masuk. Simpan sawi putih di rak sayuran di dalam kulkas. Cara ini cukup ampuh untuk menjaga kesegaran sawi dan membuatnya tidak terkontaminasi aroma dari bahan-bahan lain.

5. Perhatikan suhu dan posisi penyimpanan

Ilustrasi sawi putih segar (pixabay.com/lpegasu)

Suhu kulkas ideal untuk menyimpan sawi putih adalah 0–4 derajat Celsius. Pastikan suhunya stabil, sehingga kondisi dan kualitas sawi putih tetap terjaga nantinya. 

Posisi penyimpanan juga tidak boleh dilewatkan begitu saja. Simpan di dalam rak khusus sayuran. Jika tidak ada atau rak tersebut penuh, letakkan di rak bagian dalam. Hindari menyimpan sawi putih di pintu kulkas karena sering dibuka dan ditutup, sehingga suhunya tidak stabil. 

Selain itu, menyimpan sawi putih di dekat buah-buahan atau bahan lain yang beraroma menyengat juga tidak disarankan. Hal ini menyebabkan adanya kontaminasi aroma pada sawi putih.

6. Bekukan sawi putih

Ilustrasi sawi putih (pixabay.com/misskursovie)

Jika stok sawi putihmu sangat banyak dan kamu belum tahu kapan mengolahnya, sebaiknya dibekukan saja. Kamu bisa memotong sawi kecil-kecil atau sesuai jenis masakan nantinya.

Selanjutnya, blansir sawi putih dengan air mendidih dan tiriskan beberapa saat. Setelah itu, masukkan ke dalam wadah kedap udara atau plastik ziplock, kemudian simpan di dalam freezer.

Sawi putih yang beku bisa awet selama beberapa bulan. Saat hendak memasaknya lagi, keluarkan sawi putih dari freezer dan letakkan di rak bawah kulkas sampai mencair. Jangan langsung mengeluarkan dan meletakkannya pada suhu ruang, apalagi langsung dipanaskan karena teksturnya bisa rusak.

7. Olah sawi putih menjadi kimchi

Ilustrasi kimchi dari sawi putih segar (pixabay.com/lpegasu)

Sawi putih merupakan bahan utama pembuatan kimchi. Jika punya stok banyak dan bingung mau dimasak jadi apa, kemu bisa mengolahnya jadi makanan pendamping khas Korea Selatan tersebut. 

Tekstur sawi putih yang dibuat kimchi ini bisa tetap renyah. Makanan ini bisa disimpan di kulkas dalam jangka waktu lama dan jadi stok lauk. Saat hendak dikonsumsi, kamu tinggal mengeluarkannya dan disantap dengan beragam makanan kesukaannmu. 

Demikian cara menyimpan sawi putih, agar tetap segar, teksturnya renyah, dan awet tahan lama. Semoga sawi yang kamu punya jadi tidak terbuang sia-sia, karena salah cara menyimpannya, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fasrinisyah Suryaningtyas
Dewi Suci Rahayu
Fasrinisyah Suryaningtyas
EditorFasrinisyah Suryaningtyas
Follow Us