7 Ciri-ciri Ikan Bandeng yang Sudah Tidak Segar, Jangan Dibeli!

Hal pertama yang harus kamu perhatikan saat membeli ikan bandeng adalah aromanya. Ikan bandeng yang masih segar memiliki aroma khas laut. Sedikit amis, tetapi cenderung segar. Bahkan, kesegarannya bisa kamu rasakan dalam jarak yang tidak terlalu dekat. 

Namun, ikan bandeng yang tidak segar akan mengeluarkan bau amis atau bahkan bau busuk yang sangat menyengat dan menusuk hidung. Jika kamu menemukan ikan bandeng dengan ciri-ciri berikut, sebaiknya jangan dibeli, ya!

Selain aroma, kondisi mata ikan bandeng tidak boleh luput dari perhatianmu. Ikan bandeng segar memiliki mata yang bening (jernih), cembung atau menonjol, dan warna pupilnya hitam pekat. 

Sementara itu, mata ikan bandeng yang tidak segar akan nampak keruh, pupilnya jadi abu-abu atau kusam, dan tidak menonjol atau tenggelam ke dalam kepala ikan. Ciri-ciri ini sangat mudah dikenali hanya dengan satu kali pandang. Jangan sampai luput dari perhatianmu, ya!

Ciri-ciri ikan bandeng yang tidak segar selanjutnya adalah memiliki insang yang pucat dan cenderung gelap (menghitam atau kecokelatan). Untuk bisa melihatnya, kamu memang harus "mengintip" atau membuka insang tersebut, karena posisinya berada di dalam kepala ikan.

Kalau ikan bandeng yang segar biasanya memiliki insang berwarna merah terang dan cerah. Hal ini menunjukkan adanya aliran darah yang masih lancar dan ikan belum lama dipanen.

Di sisi lain, kamu juga perlu berhati-hati dengan warna merah pada insang, terutama kalau terlalu cerah. Sebab,  ada beberapa oknum pedagang nakal yang mewarnai insangnya dengan pewarna. Jika saat insang disentuh ada warna yang menempel di tanganmu, tandanya insang tersebut diberi pewarna.

Saat membeli ikan bandeng, sebaiknya coba sentuh badan atau dagingnya untuk merasakan tekstur ikan tersebut. Jika dagingnya lembek, mudah robek kulitnya, dan tidak kembali ke bentuk semula, tandanya kondisi ikan bandeng sudah tidak segar. Ikan juga sudah berproses menuju pembusukan.

Sebaiknya, pilih ikan bandeng yang dagingnya masih elastis dan kenyal saat kamu menekannya. Namun, pastikan tekanan yang diberikan tidak terlalu dalam dan banyak, agar tidak merusak bentuk ikannya.

Ciri-ciri ikan bandeng yang tidak segar berikutnya adalah memiliki kulit dan sisik yang kusam. Selain itu, sisiknya juga terkadang mudah lepas atau rontok saat dipegang. Kondisi ini bisa kamu lihat secara kasat mata saat hendak membelinya.

Umumnya, kulit dan sisik ikan bandeng yang segar berwarna perak cerah dan mengilap. Sisiknya pun masih melekat dengan cukup kuat dan baru bisa terlepas jika dikerat atau ditarik agak kencang.

Selain warnanya kusam, banyaknya lendir berwarna keruh pada permukaan tubuh ikan bandeng juga menjadi indikasi bahwa ikan tersebut tidak segar lagi, sudah terlalu lama disimpan, dan mulai membusuk.

Dalam kondisi segar, ikan bandeng sebenarnya memiliki lendir. Namun, jumlahnya tidak terlalu banyak, cukup tipis, warnanya bening, dan teksturnya agak encer. Lendir ini sangat mudah dihilangkan dengan cara dicuci dengan air mengalir dan diberi perasan jeruk nipis.

Ciri-ciri ikan bandeng tidak segar yang terakhir adalah sirip dan ekornya terlihat kusut atau mengering. Bahkan, dalam kondisi yang sudah hampir busuk, keduanya jadi sangat mudah terlepas saat dipegang.

Ketika masih segar, sirip dan ekornya cenderung elastis dan tidak mudah patah. Keduanya juga terlihat kaku dan kuat. Para penjual biasanya memegang bagian ekor tersebut saat hendak memindahkannya. 

Itu dia ciri-ciri ikan bandeng yang sudah tidak segar. Hal ini penting kamu ketahui untuk memastikan kualitas makanan yang hendak kamu santap. Kalau menemukan salah satu atau bahkan semua ciri-ciri di atas ada pada ikan bandeng, sebaiknya jangan dibeli, ya!