Perbedaaan Kaviar dan Tobiko, Bahan Masakan yang Sangat Mirip

Saat makan sushi, kemungkinan besar kamu akan melihat garnish berupa butiran-butiran oranye atau hitam yang ditaburkan di atas sushi. Namun, apakah sebenarnya bahan makanan itu? Kebanyakan orang pasti akan menyebutnya sebagai kaviar. Padahal, sebenarnya, garnish ini belum tentu kaviar, lho.
Butiran-butiran ini bisa jadi kaviar atau tobiko. Keduanya adalah telur ikan yang banyak digunakan dalam dunia kuliner karena rasa, tekstur, dan daya tarik visualnya yang unik.
Namun, terlepas dari kemiripannya, kaviar dan tobiko adalah makanan yang berbeda dengan karakteristik dan aplikasi kulinernya sendiri. Agar tidak salah lagi, di sini kita akan membahas perbedaan utama antara kaviar dan tobiko.
1. Asal mula

Kaviar mengacu pada telur ikan sturgeon yang diawetkan dengan garam. Ikan ini termasuk dalam famili Acipenseridae dan terkenal karena ukurannya yang besar dan umurnya yang panjang. Beberapa varietas kaviar yang paling dicari berasal dari spesies sturgeon berikut:
- Beluga
- Osetra
- Sevruga
- Kaluga.
Proses memanen kaviar sangat rumit dan memakan waktu. Ikan sturgeon betina harus mencapai usia matang yang dapat memakan waktu lebih dari satu dekade, sebelum telurnya dapat dikumpulkan. Telur ikan kemudian disortir dengan cermat dan bersih.
Tobiko adalah telur ikan terbang, yang paling umum adalah spesies Cheilopogon agoo dari Jepang. Telur ini dipanen dari ovarium ikan. Tobiko juga melalui proses pengawetan yang melibatkan pembersihan telur dan pemberian garam. Proses ini tidak hanya mengawetkan telur, tetapi juga memberikan rasa berasap yang lembut yang melengkapi rasa manis dan asin alaminya.
2. Tampilan dan rasa

Kaviar memiliki ukuran yang lebih besar dengan permukaan mengilap. Warnanya berkisar dari abu-abu muda hingga hitam pekat dengan semburat emas, perunggu, dan hijau di antaranya. Telurnya memiliki tekstur lembut seperti mentega yang meledak di mulut, melepaskan serangkaian rasa yang kompleks dari asin dan pedas hingga lembut dan manis.
Tobiko berukuran sangat kecil, sekitar 1 mm dan memiliki tekstur yang sedikit renyah. Dalam keadaan alaminya, tobiko berwarna oranye kemerahan yang cerah. Namun, telur ini sering dicampur dengan bahan lain untuk menciptakan berbagai warna dan rasa.
- Tobiko hijau: Dicampur dengan wasabi untuk rasa pedas
- Tobiko hitam: Diwarnai dengan tinta cumi untuk rasa umami
- Tobiko kuning: Diperkaya dengan jeruk, seperti yuzu, untuk rasa asam
- Tobiko merah: Diperkaya dengan cabai atau bit untuk warna dan rasa tambahan.
3. Aplikasi kuliner

Salah satu perbedaan paling signifikan antara kaviar dan tobiko terletak pada penggunaan kulinernya. Kaviar kerap dinikmati sebagai hidangan pembuka atau hiasan mewah, disajikan dingin di atas hamparan es dengan pelengkap seperti blini, crème fraîche, dan telur rebus cincang. Profil rasanya yang lembut paling nikmat jika dipadukan dengan bahan-bahan bercita rasa netral yang membuat kaviar lebih menonjol.
Sebaliknya, tobiko adalah bahan serbaguna yang ditemukan dalam berbagai hidangan Jepang. Tobiko banyak ditemukan dalam sushi gulung, khususnya California roll, yang menambahkan kerenyahan yang memuaskan dan semburat warna pada bagian luar nasi dan nori. Tobiko juga menghiasi penyajian sashimi memberikan kontras yang menarik secara visual dengan irisan ikan mentah yang lembut.
4. Harga dan ketersediaan

Perbedaan paling mencolok antara kaviar dan tobiko adalah harga dan ketersediaannya. Kaviar didapat dari ikan sturgeon yang langka dan melalui metode pemanenan dan pemrosesan yang rumit, yang membuat harganya sangat mahal. Beberapa varietas yang paling langka dan paling dicari, seperti kaviar beluga harganya bisa mencapai jutaan rupiah per seratus gram.
Di sisi lain, tobiko tersedia dalam jumlah melimpah sehingga harganya jauh lebih terjangkau. Ini karena kelimpahan ikan terbang dan teknik pemanenan serta pengawetan yang lebih sederhana. Hasilnya, tobiko menjadi bahan umum di restoran Jepang dan bar sushi di seluruh dunia sehingga dapat diakses oleh lebih banyak konsumen.
Gimana, sekarang sudah jelas ya perbedaan antara kaviar dan tobiko? Jadi, yang sering kamu lihat di restoran sushi kemungkinan adalah tobiko mengingat harganya lebih terjangkau dan tersedia secara luas. Sementara, kaviar biasanya disajikan dalam hidangan mewah mengingat kelangkaan dan harganya yang mahal.