Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Shortbread dan Cookies, Pencinta Kue Kering Wajib Tahu!

Kolase shortbread dan cookies
Kolase shortbread dan cookies (pexels.com/Vladimir Gladkov | pexels.com/Katrin Bolovtsova)
Intinya sih...
  • Shortbread berasal dari Skotlandia, sementara cookies pertama kali muncul di Amerika pada abad ke-17.
  • Shortbread menggunakan bahan sederhana seperti mentega, tepung, dan gula, sedangkan cookies menggunakan lebih banyak bahan termasuk telur dan bahan pengembang.
  • Shortbread memiliki tekstur rapuh dan meleleh di mulut, sementara cookies memiliki tekstur yang bervariasi tergantung pada rasio bahan dan teknik pembuatannya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kue kering termasuk camilan yang digemari banyak orang. Variannya beragam, mudah dikreasikan, dan tahan lama menjadi beberapa alasannya. Jenis kue ini juga dapat menjadi suguhan hingga hampers pada momen spesial. 

Shortbread dan cookies, dua jenis kue kering yang mudah ditemui di pasaran. Meskipun sama-sama kue kering, ternyata keduanya berbeda, lho. Mau tahu apa saja perbedaan shortbread dan cookies? Yuk, simak ulasan berikut!

Table of Content

1. Apa itu shortbread vs cookies?

1. Apa itu shortbread vs cookies?

Shortbread merupakan biskuit asal Skotlandia, konon resep pembuatannya sudah dikenal sejak abad ke-12. Kemudian, disempurnakan pada masa Ratu Mary berkuasa (1542–1587). Philly Cookie melansir, camilan klasik ini pertama muncul dalam catatan tertulis pada abad ke-19 dan istilah short dalam shortbread merujuk pada teksturnya yang rapuh, serta mudah hancur.

Lain halnya dengan cookies yang mendapatkan namanya dari bahasa Belanda, koek, berarti kue dalam Bahasa Inggris. Cookies yang dikenal saat ini, konon pertama kali muncul di Amerika tahun 1600-an, dibawa oleh imigran Belanda. Digambarkan sebagai kue tipis, manis, dan biasanya berukuran kecil.

2. Bahan utama yang digunakan

Potret bahan untuk membuat kue
Potret bahan untuk membuat kue (pixabay.com/hewq)

Bahan utama untuk membuat shortbread klasik lebih sederhana, yakni mentega, tepung, dan gula. Kamu dapat membuatnya tanpa perlu menambahkan bahan cair seperti telur, air, maupun susu. Ada pun bahan lain biasanya hanya untuk membuatnya lebih kaya rasa, seperti ekstrak vanila, jeruk, dan kacang-kacangan.

Sedangkan, cookies menggunakan lebih banyak bahan. Tidak hanya menggunakan mentega, tepung, dan gula, tetapi juga telur serta bahan pengembang. Bahan tambahannya lebih beragam, dapat berupa perasa maupun sekadar untuk dekorasi, mulai dari vanila, choco chips, keju, dan masih banyak lagi yang lainnya.

3. Tekstur shortbread rapuh, sedangkan cookies lebih bervariasi

Rasio penggunaan dalam pembuatan shortbread umumnya lebih tinggi daripada cookies. Lemak pada mentega dapat memperlambat pembentukan gluten pada tepung dan tidak adanya tambahan telur, sehingga struktur kue mudah patah. Hal ini pula yang membuat teksturnya rapuh, crumbly, dan meleleh di mulut.

Sementara itu, tekstur cookies cenderung bervariasi, tergantung pada rasio bahan dan teknik pembuatannya. Cookies bertekstur renyah mengandung bahan kering yang tinggi dan menggunakan sedikit lemak dalam pembuatannya. Sebaliknya, jika tepung terigu lebih sedikit dibanding gula dan lemak, maka akan menghasilkan cookies dengan tekstur chewy.

Ada pula cookies yang bertekstur fudgy, cakey, dan buttery. Biasanya ketiga tekstur tersebut dijumpai pada cookies yang lebih tebal, lembut, serta padat. Khusus untuk cookies yang bertekstur cakey tetap lembut dan lembap, tetapi mengembang sekaligus ringan.

4. Rasa cookies lebih bervariasi dari shortbread

Kolase shortbread dan cookies
Kolase shortbread dan cookies (pexels.com/Vladimir Gladkov | unsplash.com/Fernanda Martinez)

Dari bahannya saja kamu sudah dapat menebak bahwa shortbread akan punya rasa mentega yang dominan. Meskipun kamu menambahkan beberapa bahan untuk membuatnya lebih kaya rasa, tapi tidak akan mengalahkan rasa maupun aroma menteganya. Rasanya tidak semanis cookies, karena mengandung lebih sedikit gula.

Rasa cookies sangat bervariasi, umumnya lebih manis daripada shortbread. Kamu dapat menyesuaikan rasa apa yang ingin ditonjolkan, seperti cokelat, mentega, keju, almond, hingga matcha. Selain itu, topping dan isian pada cookies juga dapat menambah variasi rasanya.

5. Pembuatan shortbread cenderung lebih sederhana

Shortbread lebih mudah dibuat, karena menggunakan bahan dan cara yang sederhana. Cukup dengan mencampurkan tepung terigu, mentega, dan gula hingga rata. Setelah itu, dipanggang dan dibiarkan hingga benar-benar dingin, serta padat sebelum disajikan.

Jika ingin lebih bervariasi, kamu dapat mencelupkannya pada cokelat cair sebelum disajikan. Cara ini tidak akan merusak rasa dan aroma menteganya yang khas. Cocok untuk kamu yang suka kue kering klasik dan tidak terlalu manis.

Ada beberapa teknik pembuatan cookies, tetapi yang paling umum adalah metode creaming. Caranya, mentega dan gula dikocok hingga warnanya pucat. Selanjutnya, ditambahkan telur dan bahan kering. Hasilnya akan membuat cookies renyah di luar, ringan, lembut di dalam, dan sedikit mengembang.

Teknik membuat cookies lainnya, yakni metode melted butter dan one-bowl. Metode melted butter akan membuat cookies lebih chewy dan padat, cocok untuk membuat soft cookies. Sedangkan, metode one-bowl akan menghasilkan cookies yang padat dengan cara lebih cepat.

Nah, sekarang kamu sudah tahu perbedaan shortbread dan cookies. Dapat disimpulkan, shortbread merujuk pada kue kering dengan sub kategori butter cookies klasik. Sedangkan, cookies lebih luas lagi, tergantung metode pembuatan, tekstur, dan bahan-bahannya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Suci Rahayu
EditorDewi Suci Rahayu
Follow Us

Latest in Food

See More

Promo All You Can Eat dan Buffet Hotel Jakarta Desember 2025

19 Des 2025, 10:21 WIBFood