Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbedaan Sushi dan Omakase, Hidangan Vs Pengalaman

sushi (pexels.com/Vinicius Benedit)
sushi (pexels.com/Vinicius Benedit)

Ketika membahas kuliner Jepang, sushi sering menjadi pilihan utama. Tapi, pernahkah kamu mendengar tentang omakase?

Sushi dan omakase adalah dua istilah yang sering muncul di dalam dunia kuliner Jepang. Meski sama-sama menghadirkan kelezatan hidangan Jepang, sushi dan omakase sebenarnya adalah konsep yang berbeda.

Sushi berfokus pada hidangan yang tersaji di piringmu, sedangkan omakase menghadirkan pengalaman bersantap. Apa saja yang membedakan keduanya? Temukan jawaban lengkapnya melalui penjelasan berikut ini!

1. Sushi adalah hidangan

sushi (pexels.com/pedro furtado)
sushi (pexels.com/pedro furtado)

Mungkin sebagian besar dari kita mengira jika sushi adalah hidangan asli Negeri Sakura, Jepang. Padahal sebenarnya asal usul hidangan ini berasal pada abad ke-2 SM di Tiongkok. Waktu itu, konsep nasi yang difermentasi dengan ikan asin adalah salah satu cara praktis untuk mengawetkan makanan.

Ide ini muncul karena kebutuhan, di mana mereka ingin menjaga ikan segar tetap awet lebih lama, jadi mereka menambahkan garam pada ikan dan menyimpannya bersama nasi fermentasi. Setelah itu, nasi yang digunakan untuk fermentasi biasanya dibuang dan hanya ikannya yang dimakan.

Meskipun tradisi ini memang dimulai di Tiongkok, tapi Jepang yang berhasil menjadikannya hidangan khas dan menyebarkannya ke seluruh dunia. Di tangan orang Jepang, nasi tidak lagi dibuang. Sebaliknya, nasi yang ada justru dijadikan sebagai bagian utama hidangan, digulung bersama ikan segar dan bahan-bahan lain hingga tercipta sushi seperti yang kita kenal sekarang.

2. Omakase mulai tren pada tahun 1990-an

ilustrasi omakase (unsplash.com/Lucas Law)
ilustrasi omakase (unsplash.com/Lucas Law)

Jika mendengar kata omakase, yang terbayang di benak beberapa orang mungkin adalah sebuah hidangan asal Jepang layaknya sushi. Sushi adalah hidangan yang dinikmati, sedangkan omakase adalah pengalaman bersantap.

Kata omakase sendiri berasal dari frasa Jepang omakase shimasu yang artinya "saya percayakan kepada Anda". Intinya, pelanggan memberikan kepercayaan penuh kepada koki untuk menentukan hidangan yang akan disajikan. 

Dalam pengalaman omakase, tidak ada menu pasti. Setiap hidangan adalah kejutan yang dirancang oleh koki. Koki biasanya membaca selera pelanggan sambil menyiapkan hidangan secara langsung, menyajikan satu per satu makanan yang lezat dan segar.

3. Sushi tidak disajikan a la carte

ilustrasi omakase (pexels.com/Joan Germaine)
ilustrasi omakase (pexels.com/Joan Germaine)

Dulu, sushi tidak disajikan dengan konsep menu à la carte seperti sekarang dan biasanya tidak tersedia di menu restoran. Omakase hadir sebagai pilihan untuk para pencinta sushi yang ingin mencicipi berbagai rasa unik dan hidangan khas Jepang lainnya.

Konsep omakase mulai populer di tahun 1990-an, saat sushi mulai dikenal luas di negara-negara Barat. Walaupun makan ikan mentah sudah biasa di Jepang, tapi banyak pelanggan di Amerika lebih menyukai hidangan, seperti tempura renyah, sup hangat, dan saus yang kaya rasa.

Untuk menjembatani perbedaan ini, menu omakase dirancang agar pelanggan bisa menikmati sushi bersama makanan pendamping, seperti minuman, sup, atau makanan pembuka yang direkomendasikan langsung oleh koki. Bahan-bahan segar, terutama ikan musiman, menjadi elemen utama yang menentukan hidangan di dalam menu omakase.

4. Omakase cocok untuk pemula

ilustrasi omakase (pexels.com/Airam Dato-on)
ilustrasi omakase (pexels.com/Airam Dato-on)

Gaya makan omakase ini sangat cocok untuk pemula yang baru mengenal makanan Jepang. Dengan menyerahkan semua keputusan kepada koki, kamu tidak perlu repot memilih menu. Jadi, kamu bisa fokus menikmati pengalaman tanpa khawatir apakah makanannya sesuai dengan seleramu atau tidak.

Biasanya, di dalam pengalaman omakase, tamu duduk di meja sushi, lalu koki mulai menyajikan hidangan satu per satu. Selama prosesnya, koki sering mengobrol dengan tamu, memberikan cerita atau komentar tentang hidangan yang mereka buat.

Setelah selesai makan, tamu akan menerima tagihan yang sering kali cukup mahal, kecuali jika sebelumnya kamu sudah menyepakati harga dasar dengan koki.

Menariknya, konsep omakase sekarang gak cuma soal sushi. Di Jepang, konsep ini juga diterapkan di bar. Bartender akan meracik koktail spesial sesuai kreativitas mereka untuk membuat pengalaman pelanggan jadi lebih seru.

Jika saat ini kamu tengah merencanakan perjalanan ke Jepang atau ingin menyantap hidangan Jepang yang ada di kotamu, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati pengalaman bersantap ala omakase. Dengan omakase, kamu bisa merasakan berbagai hidangan segar dan lezat yang disiapkan langsung oleh koki, sembari menikmati suasana yang lebih personal dan santai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tyara Motik
EditorTyara Motik
Follow Us