Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Risotto vs Paella: 5 Cara Mudah Membedakan dari Teksturnya

ilustrasi paella de mariscos
ilustrasi paella de mariscos (commons.wikimedia.org/Pedro M. Martínez Corada)

Bagi yang gemar mencoba masakan dari berbagai negara, risotto dan paella mungkin terlihat mirip satu sama lain. Keduanya sama-sama berbahan dasar nasi, disajikan dalam porsi besar, dan dikenal sebagai hidangan khas Eropa. Namun, kalau diperhatikan lebih saksama, perbedaan tekstur antara keduanya cukup jelas dan justru menjadi identitas utama masing-masing.

Mengetahui cara membedakan makanan dari teksturnya bisa membantu kamu memahami karakter kuliner dari dua negara yang punya tradisi memasak nasi yang berbeda. Berikut lima perbedaan tekstur risotto dan paella selengkapnya.

1. Tekstur nasi risotto lebih kental dan melekat

ilustrasi risotto
ilustrasi risotto (vecteezy.com/ast007392369)

Risotto memiliki tekstur lembut dan sedikit lengket karena dimasak perlahan dengan tambahan kaldu sedikit demi sedikit. Saat diaduk terus-menerus, pati dari beras jenis arborio atau carnaroli akan keluar dan membuat nasi terasa kental. Hasilnya bukan seperti bubur, tapi nasi yang menyatu dalam saus alami dari pati. Saat disendok, risotto tidak mudah terpisah, melainkan bergelombang halus dan tampak berkilau.

Kelembutan risotto tetap al dente (tekstur ideal kenyal, tidak keras dan tidak lembek). Tekstur ini jadi ciri khas utama yang membedakannya dari hidangan nasi lain. Banyak juru masak mengatakan risotto yang baik akan jatuh perlahan”dari sendok, tidak terlalu encer dan tidak pula menggumpal.

2. Paella punya tekstur nasi yang kering dan terpisah

ilustrasi paella
ilustrasi paella (commons.wikimedia.org/Obarron)

Paella dimasak dengan prinsip sebaliknya. Nasi dalam hidangan ini tidak diaduk terus, melainkan dibiarkan matang dengan kaldu dan bumbu saffron hingga airnya habis. Hasilnya, setiap butir nasi terasa ringan dan tidak lengket. Tekstur kering inilah yang membuat paella berbeda dari risotto.

Selain itu, bagian dasar paella biasanya membentuk kerak tipis yang disebut socarrat. Lapisan ini memberi tekstur renyah sekaligus aroma panggang yang khas. Ciri utamanya bukan nasi lembut seperti risotto, melainkan seperti nasi pera yang sering kita jumpai saat makan nasi goreng ala abang-abang di Indonesia.

3. Jenis beras membentuk karakter tekstur

ilustrasi beras arborio
ilustrasi beras arborio (commons.wikimedia.org/Steven Jackson)

Perbedaan tekstur juga datang dari jenis beras yang digunakan. Risotto memakai beras pendek seperti arborio atau carnaroli yang kaya pati dan mudah menyerap cairan. Karena kandungan amilumnya tinggi, beras ini menghasilkan saus alami saat dimasak perlahan dengan kaldu dan keju.

Sementara paella menggunakan beras bomba atau calasparra dari Spanyol yang bentuknya bulat pendek tapi tidak banyak mengeluarkan pati. Jenis beras ini mampu menyerap cairan dengan baik tanpa kehilangan bentuk butirannya. Itu sebabnya nasi pada paella tampak utuh, tidak menyatu, dan terasa ringan di lidah.

4. Teknik memasak menentukan kepadatan nasi

ilustrasi memasak paella
ilustrasi memasak paella (commons.wikimedia.org/Jebulon)

Teknik memasak menjadi pembeda paling jelas. Risotto dimasak dengan metode menambahkan cairan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk. Proses ini membuat nasi menyerap kaldu secara perlahan hingga menghasilkan tekstur kental. Pengadukan konstan ini juga mencegah nasi menempel di dasar panci dan membantu pati keluar dengan merata.

Sedangkan paella tidak membutuhkan pengadukan setelah cairan masuk. Nasi dibiarkan menyerap air sepenuhnya dan matang dengan panas merata dari dasar wajan. Karena tidak diaduk, pati tidak keluar terlalu banyak dan butiran nasi tetap terpisah. Hasil akhirnya adalah nasi yang kering di permukaan dan sedikit renyah di bagian bawah, berbeda jauh dari kelembutan risotto.

5. Waktu dan suhu penyajian berpengaruh pada tekstur

ilustrasi risotto
ilustrasi risotto (vecteezy.com/topntp26)

Risotto sebaiknya disajikan segera setelah matang karena teksturnya bisa berubah cepat. Jika dibiarkan, nasi akan menyerap sisa cairan dan menjadi padat. Itu sebabnya banyak restoran Italia langsung menyajikannya dalam keadaan panas agar tetap lembut dan creamy.

Paella justru sebaliknya. Karena teksturnya kering, paella bisa tetap enak meski disajikan agak lama. Butiran nasinya tidak akan menggumpal atau berubah tekstur walau dibiarkan di meja. Ini alasan mengapa paella sering disajikan di acara keluarga besar atau festival, di mana makanan dimakan bersama dalam waktu lama tanpa kehilangan cita rasa dan teksturnya.

Membedakan risotto dan paella dari teksturnya sebenarnya cukup mudah jika kamu tahu apa yang harus diperhatikan. Risotto terasa lembut dan menyatu, sementara paella kering dan berlapis renyah di bagian bawah. Jadi, kalau sudah tahu bedanya, kamu lebih suka tekstur lembut khas Italia atau nasi kering khas Spanyol?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Food

See More

5 Tips Membuat Focaccia Gluten Free dengan Aroma Herbal yang Menggoda

14 Nov 2025, 23:12 WIBFood