Begini Lho Sejarah Lahirnya Sate Hingga Jadi Makanan Nasional Indonesia

#MasakItuGampang Jangan hanya jadi penikmat tanpa tahu sejarahnya

Sate beserta bumbu kacangnya kini tak lagi hanya dimiliki Indonesia. Meskipun Indonesia tercatat sebagai negara yang memiliki hak paten atas sate, beberapa negara tetangga juga mengandalkan sate sebagai kuliner penarik wisatawan dari seluruh dunia.

Terciptanya sate banyak dipengaruhi oleh kuliner Indonesia, Malaysia dan Thailand. Tetapi sate aslinya berasal dari pulau Jawa yang awalnya hanya disajikan dengan bumbu kacang. Sate juga lumrah ditemukan di Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Timor Leste, Filipina dan bahkan Belanda. Hanya saja resep aslinya sudah dimodifikasi sesuai dengan selera lokal.

1. Sate sebenarnya adalah modifikasi kebab dari India

Begini Lho Sejarah Lahirnya Sate Hingga Jadi Makanan Nasional Indonesiasiamsizzles.com

Letak Indonesia yang strategis dan menjadi tujuan para pedagang kain dari India dan negara-negara Timur Tengah menjadi latar belakang lahirnya sate. Sate merupakan makanan hasil evolusi kebab dari India, Turki dan negara-negara Arab. Masyarakat dari negara-negara tersebut biasa mengkonsumsi kebab dengan aneka jenis, salah satu jenisnya adalah ditusuk dan dipanggang seperti sate, bukan seperti kebab yang dijual di Indonesia.

Masyarakat Indonesia zaman dahulu tidak mengenal sistem memasak daging secara dibakar. Biasanya mereka memasaknya dengan cara direbus. Setelah para saudagar dari India dan Timur Tengah tersebut datang, barulah masyarakat Indonesia mulai mengikuti cara memasak daging dengan dibakar.

Nama sate diperkirakan berasal dari bahasa India Tamil, catai yang memiliki arti daging. Lama kelamaan kata catai berevolusi menjadi sate menyesuaikan dengan lidah lokal dan nama itu bertahan hingga kini.

2. Dahulu, sate dijual oleh pedagang kaki lima

Begini Lho Sejarah Lahirnya Sate Hingga Jadi Makanan Nasional IndonesiaPinterest.de/kellykonczal

Membicarakan sejarah sate tidak bisa dilepaskan dari perjalanan sejarah negara Indonesia. Awalnya sate dijual oleh pedagang kaki lima di Jawa. Hal itu terinspirasi dari kebab India yang merupakan warisan kerajaan Mughal dan merupakan sajian kuliner dan budaya kuno Persia.

Sate mulai dikenal banyak orang di Indonesia pada abad ke-19 di mana saat itu imigran India dan Arab sedang ramai-ramainya datang ke Indonesia. Di waktu yang sama Belanda juga mulai menjajah Indonesia karena terpikat pesona rempah-rempah cengkeh dan pala yang saat itu memiliki nilai jual tinggi.

Tak heran sampai saat ini sate menjadi menu yang tidak asing di Belanda. Banyak restoran asli Belanda yang menyajikan menu sate. Berbeda dengan sate Indonesia yang biasanya disandingkan dengan lontong, sate Belanda biasa disajikan dengan kentang goreng dan salat. Orang Belanda pun biasa menyebutnya dengan nama kip sate.

3. Sekarang semakin banyak yang membuat kreasi sate

Begini Lho Sejarah Lahirnya Sate Hingga Jadi Makanan Nasional Indonesiagoodindonesianfood.com

Seiring berkembangnya peradaban masyarakat Indonesia, banyak orang-orang kreatif negeri ini yang terus menciptakan varian baru dari sate. Setiap daerah di Indonesia rata-rata memiliki jenis satenya masing-masing. Indonesia memiliki banyak sekali jenis sate seperti sate padang, sate madura, sate blora, sate lilit, sate makassar, sate kulit, sate kuda, sate kerbau dan masih banyak lagi.

Kini sate sudah menjadi salah satu makanan nasional penyambung persaudaraan antar suku di Indonesia. Dikutip dari CNN, sate menempati urutan ke 14 dari 50 daftar makanan terlezat di dunia. Meskipun berada diurutan yang lebih rendah dibandingkan rendang dan nasi goreng yang menempati urutan pertama dan kedua, setidaknya kita patut berbangga karena makanan Indonesia masuk dalam daftar makanan terlezat didunia.

Apa kamu juga pecinta sate? Apa sate favoritmu?

Anne Yaa Photo Verified Writer Anne Yaa

Travel, food, flowers, nature enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya