12 Tips Membuat Gingerbread untuk Hari Natal yang Enak dan Antigagal

- Kunci gingerbread yang enak dan tidak gagal dimulai dari bahan berkualitas, proses yang sabar karena tahapannya bisa panjang (membuat adonan dan resting, memanggang dan mendinginkan, lalu menghias), serta teknik mengolah adonan yang tepat agar tidak keras atau gosong.
- Adonan sebaiknya tidak diuleni terlalu lama, wajib diistirahatkan (idealnya semalaman atau minimal 3 jam), digiling tanpa tekanan berlebihan dengan ketebalan yang rata, cetakan dibalur tepung, dan proses cetak dimulai dari pinggir agar adonan lebih efisien terpakai.
- Untuk pemanggangan, hindari suhu terlalu tinggi; kisaran 162–176°C membantu matang merata dan mencegah gula/molas mudah gosong. Setelah matang, tunggu benar-benar dingin sebelum dihias, simpan di wadah kedap udara agar awet 2–3 minggu, dan sisa adonan bisa dibekukan 1–3 bulan lalu dicairkan di chiller semalaman sebelum dipakai lagi.
Gingerbread atau kue jahe merupakan salah satu jenis kudapan yang identik dengan Hari Natal. Anak-anak maupun orang tua pun menyukai kue ini, karena rasanya yang enak dan bentuknya lucu. Ada yang berbentuk orang, bunga, bintang, pohon natal, dan bentuk-bentuk lain yang "Natal banget".
Kamu termasuk tim bikin sendiri atau tim beli gingerbread, nih? Kalau termasuk tim bikin sendiri, kamu pasti sudah sering merasakan keseruan dalam setiap prosesnya. Dari pemilihan bahan, pembuatan adonan, pencetakan menjadi berbagai bentuk, hingga pemanggangan.
Namun, sebagian orang melakukan kesalahan saat membuat gingerbread. Rasanya jadi gak enak, atau bahkan gosong saat dipanggang. Kalau gak mau itu terjadi, simak cara dan tips membuat gingerbread untuk Hari Natal di bawah ini, yuk!
Table of Content
1. Pastikan bahan-bahan pembuatannya berkualitas baik

Hal pertama yang yang harus kamu perhatikan saat berencana membuat gingerbread adalah memastikan bahan-bahannya berkualitas, dalam keadaan baik, dan layak pakai. Di antaranya seperti tepung terigu, tepung maizena, jahe atau bubuk jahe, telur, gula, dan sebagainya.
Bahan-bahan yang bagus akan membuat gingerbread enak dan tampak cantik. Sebaliknya, kalau bahannya berkualitas rendah, atau bahkan rusak, kemungkinan gagal saat membuat gingerbread pun juga besar. Sedih, kan?
2. Bersabar dan telaten dalam prosesenya

Jika sering membuatnya, kamu harus paham proses pembuatan gingerbread ini cukup memakan waktu. Bukan hitungan jam, melainkan bisa hitungan hari. Melansir dari situs The Kitchn, proses pembuatannya dibagi dalam tiga proses terpisah, yakni membuat adonan dan resting, memanggang dan mendinginkan, serta menghiasnya.
Karena cukup panjang, kamu harus bersabar dan telaten dalam pemilihan bahan dan proses pembuatannya hingga jadi gingerbread yang enak. Hasilnya gak akan mengkhianati usaha, kok.
3. Gunakan minyak canola

Umumnya, banyak orang menggunakan mentega sebagai salah satu bahan pembuatan gingerbread, karena mudah ditemukan dan harganya relatif terjangkau. Namun, kalau mau lebih enak lagi, kamu bisa mengganti mentega dengan minyak canola.
Minyak tersebut akan akan membuat gingerbread menjadi lebih kering dan ringan. Selain itu, kandungan lemak minyak canola cukup rendah jika dibandingkan mentega. Jadi, gingerbread buatanmu aman untuk kesehatan.
4. Jangan menguleni adonan terlalu lama

Melansir dari Huffington Post, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat adonan gingerbread sebaiknya jangan terlalu lama diuleni, cukup sampai semua bahan tercampur merata.
Kalau terlalu lama menguleni adonannya, gingerbread-mu bisa kehilangan kelembutannya saat sudah matang nanti. Bahkan, tak jarang menjadi sangat keras di semua bagian. Gak mau ini terjadi, kan?
5. Mengistirahatkan adonan sebelum dibentuk

Setelah semua bahan gingerbread dicampur menjadi satu, sebaiknya adonan diistirahatkan (resting) terlebih dahulu. Tujuannya supaya adonan mudah digilas, dicetak, rasanya tercampur dengan baik, dan mencegah kue luber saat dipanggang.
Melansir dari situs Huffington Post, waktu resting adonan terbaik adalah semalaman atau jika buru-buru, minimal tiga jam. Adonan tersebut sebaiknya disimpan di wadah plastik kedap udara dan diletakkan di ruangan yang sejuk atau di dalam kulkas.
6. Jangan giling adonan terlalu kuat dan perhatikan ketebalannya

Setelah diistirahatkan, adonan gingerbread harus digiling menggunakan rolling pin. Kamu harus menaburkan tepung terigu di atas adonan atau melumurkannya pada seluruh permukaan rolling pin, supaya adonan tidak lengket.
Usahakan jangan memberikan tekanan yang terlalu kuat saat menggiling adonan. Hal ini akan membuat gingerbread menjadi keras nantinya.
Kamu juga harus memperhatikan ketebalan adonannya dan pastikan sama. Kalau tidak yakin dengan perkiraanmu sendiri, kamu bisa menggunakan penggaris untuk mengukur ketebalannya.
7. Lumuri cetakan dengan tepung terigu

Gingerbread memiliki bentuk yang beraneka ragam dan semua unik. Untuk itu, diperlukan cetakan-cetakan lucu untuk membentuknya. Cetakan tersebut harus dilumuri atau dicelupkan pada tepung terigu kering sebelum digunakan, agar adonan bisa tercetak sempurna.
Kalau kamu lupa membalurinya dengan tepung, sisa-sisa adonan gingebread bisa menempel pada cetakan tersebut atau ikut terangkat. Gingerbread-mu harus dicetak ulang lagi, deh.
8. Cetak adonan dari bagian pinggir

Inilah proses yang barangkali paling disukai saat membuat gingerbread, yakni mencetaknya dengan berbagai cetakan lucu. Namun, kamu gak boleh sembarangan melakukannya. Taburi adonan dengan tepung terigu, kemudian mulailah mencetak dari bagian pinggir semuanya, baru ke bagian tengah.
Maksimalkan setiap "ruang" pada adonan. Jika sudah tidak ada ruang untuk dicetak, kamu bisa menyatukannya lagi dan giling dengan rolling pin. Pastikan ketebalannya sama dengan adonan yang sudah dicetak sebelumnya, ya!
9. Jangan gunakan suhu terlalu tinggi

Suhu oven standar untuk memanggang gingerbread adalah 350 derajat Fahrenheit atau setara dengan 176 derajat Celsius. Menurut The Kitchn, kue ini akan terasa lebih enak, matangnya merata, bagian pinggirnya renyah, tapi tengahnya lembut kalau dipanggang dengan suhu di bawah standar, sekitar 325 derajat Fahrenheit atau setara dengan 162 derajat Celsius.
Penggunaan suhu yang lebih rendah dari standar ini juga akan berfungsi saat kamu menggunakan pemanis berupa molase atau gula merah. Kalau terlalu panas, gula tersebut akan mudah gosong.
10. Tunggu gingerbread dingin sebelum dihias

Ada beragam jenis hiasan edible yang bisa digunakan menghias gingerbread, seperti icing sugar, gula halus, krim bebagai rasa, dark chocolate cair, sprinkle, almond, dan sebagainya.
Sebelum dihias, pastikan gingerbread sudah dalam keadaan benar-benar dingin. Hal ini bertujuan agar bahan-bahan yang digunakan untuk hiasan tidak mengalami frosting atau meleleh akibat kue yang masih panas.
Kue yang sudah dihias sebaiknya ditata di atas loyang dan diamkan di dalam suhu ruang selama kurang lebih dua jam, tergantung jenis hiasan yang digunakan. Hal ini bertujuan agar lapisan gula pada hiasan mengeras dan menyatu dengan gingerbread-nya.
11. Simpan gingerbread di wadah kedap udara

Karena gingerbread termasuk kue kering, sebaiknya simpan di dalam wadah kedap udara dan tertutup rapat, seperti stoples kaca atau boks tupperware. Masukkan kue satu per satu dan dilapisi dengan kertas roti, agar tidak saling menempel.
Jika cara menyimpannya benar, gingerbread bisa bertahan selama kurang lebih 2-3 minggu dan teksturnya tetap kering. So, kamu bisa mencicil untuk membuatnya jauh-jauh hari sebelum Hari Natal tiba.
12. Bekukan sisa adonan di dalam freezer

Jika kamu membuat adonan gingerbread terlalu banyak dan ternyata tidak semuanya dipanggang, kamu bisa membekukan adonan sisanya. Masukkan adonan ke dalam plastik food grade atau wadah kedap udara, lalu simpan di dalam kulkas. Adonan yang beku ini bisa bertahan selama 1-3 bulan ke depan.
Saat hendak digunakan, adonan bisa kamu cairkan terlebih dahulu di chiller kulkas semalaman, baru digunakan keesokan harinya. Adonan perlu kamu giling dan cetak lagi sesuai dengan tips di atas.
Nah, itu dia beberapa cara dan tips membuat gingerbread untuk merayakan Hari Natal yang wajib kamu perhatikan. Jangan sampai salah langkah lagi, ya! Mau bikin gingerbread berapa stoples nanti?
FAQ Seputar Tips Membuat Gingerbread untuk Hari Natal
| Apa kesalahan paling umum saat membuat gingerbread untuk Natal? | Kesalahan yang sering terjadi antara lain menggunakan bahan berkualitas rendah, menguleni adonan terlalu lama, tidak mengistirahatkan adonan, serta memanggang dengan suhu terlalu tinggi sehingga gingerbread menjadi keras atau gosong. |
| Kenapa adonan gingerbread harus diistirahatkan sebelum dicetak? | Resting adonan membuat teksturnya lebih mudah digilas dan dicetak, membantu rasa rempah tercampur merata, serta mencegah kue melebar atau berubah bentuk saat dipanggang. Idealnya, adonan diistirahatkan semalaman atau minimal tiga jam. |
| Berapa suhu oven yang paling ideal untuk memanggang gingerbread? | Suhu yang dianjurkan adalah sekitar 325–350°F atau setara 162–176°C. Suhu yang lebih rendah membantu gingerbread matang merata, pinggirnya renyah, dan bagian tengahnya tetap lembut, terutama jika menggunakan gula merah atau molase. |
| Kapan waktu terbaik menghias gingerbread? | Gingerbread sebaiknya dihias setelah benar-benar dingin. Jika masih panas, icing atau cokelat hiasan bisa meleleh dan tidak menempel sempurna. Setelah dihias, kue perlu didiamkan di suhu ruang hingga lapisan hiasannya mengeras. |



















