5 Trivia Pendap, Kuliner Ikan Berbalut Daun Talas Khas Bengkulu

Bagi orang Sunda atau Jawa pasti tidak asing dengan pepes ikan, masakan berbahan dasar ikan yang dilumuri bumbu lalu dibungkus daun pisang dan dikukus.
Nah, di Bengkulu ada kuliner sejenis pepes bernama pendap. Bedanya, pendap biasanya terbuat dari ikan laut yang bumbunya dicampur dengan parutan kelapa dan dibungkus dengan daun talas. Proses masak pendap terbilang cukup lama sehingga menghasilkan sajian ikan dengan bumbu yang meredap dan tekstur yang sangat lembut.
Ingin tahu lebih lanjut tentang kuliner ikan khas Bumi Rafflesia ini? Yuk, baca ulasannya berikut!
1. Sajian ikan laut lezat khas Bengkulu
Pendap adalah suatu kuliner tradisional berbahan ikan khas Bengkulu Selatan. Kuliner ini terbuat dari ikan yang dibumbui dengan kelapa parut dan rempah-rempah lalu dibungkus dengan daun talas. Setelah itu, bungkusan ikan tersebut kemudian dikukus selama 8 jam. Proses mengukus selama 8 jam ini bertujuan untuk menghilangkan zat oksalat di batang daun talas yang dapat menimbulkan rasa gatal apabila dimakan mentah.
Konon katanya, resep pendap sendiri sudah turun temurun dari nenek moyang masyarakat Bengkulu. Pendap sendiri memunyai arti 'tercekik' atau 'mendekam' karena sebelum dikukus, ikan akan didiamkan semalaman. Ada juga yang mengatakan bahwa penap diambil dari bahasa suku Lembak yang berarti 'pendem' atau 'diam'.
2. Dibuat dari ikan berdaging padat

Pendap dibuat dengan menggunakan ikan segar hingga setengah busuk. Untuk memastikan ikan setengah busuk adalah sengan mendiamkan ikan semalaman. Hal ini bertujuan agar ikan tidak berbau amis ketika dimasak dan agar bumbu terserap cepat ketika dibalurkan ke ikan.
Umumnya, ikan yang digunakan untuk membuat pendap adalah ikan laut yang berdaging padat seperti ikan kakap, kembung, gemuru, atau terusan.
3. Dimasak dengan berbagai rempah-rempah yang menggugah selera

Bumbu yang digunakan untuk membuat pendap terdiri dari lengkuas, kunyit, bawang merah, bawang putih, garam, sedikit gula, dan cabai yang dihaluskan. Bumbu halus tersebut kemudian dicampurkan dengan parutan kelapa atau kelapa parut goreng. Setelah itu, ikan dilumuri dengan campuran kelapa parut dan bumbu. Bisa juga dengan meletakkaan campuran bumbu dan kelapa paut di atas daun talas kemudian di atas campuran bumbu-kelapa parut tersebut ikan pun diletakkan.
Ikan yang sudah dibumbui kemudian dibungkus dengan daun talas. Daun talas yang digunakan tidak hanya satu saja saja, tetapi bisa 10--15 daun talas. Bagian luarnya dibungkus dengan daun pisang dan diikan dengan daun pandan atau tali rafia.
Pendap kemudian dikukus hingga delapan jam. Setelah itu pendap pun siap untuk disajikan. Jika untuk dijual, biasanya pendap akan dimasak malam hari sehingga saat dijual di pagi hari, pendap masih dalam keadaan fresh.
4. Tekstur ikan yang lembut bikin mudah untuk memakannya

Bumbu berempah pada pendap membuat penda memiliki cita rasa gurih berempah dengan aroma yang menggugah selera. Proses masak yang lama membuat tekstur daging dan tulang ikan menjadi sangat lembut. Hal ini juga membuat pendap tidak berbau amis dan mudah disantap.
Pendap dapat bertahan pada suhu ruang selama kurang lebih 2 hari dan apat bertahan sekitar 1-2 minggu jika dikemas menggunakan vakum dan disimpan dalam lemari es.
5. Biasa dihidangkan di berbagai acara

Selain dimakan sehari-hari atau menjadi oleh-oleh, pendap biasanya juga dihidangkan dalam berbagai acara adat masyarakat Bengkulu. Pendap disajikan pada acara pernikahan, pengajian, acara sosial, dan lain-lain. Tak hanya itu, kuliner lezat ini juga mengakar kuat di kebudayaan masyarakat Bengkulu dan dapat meningkatkan keharmonisan dalam keluarga.
Di Bengkulu, tidak sulit untuk mencari pendap. Pendap dapat dibeli di pedagang, toko, maupun rumah makan di Bengkulu. Sebungkus pendap dibanderol dengan harga Rp8.000 sampai Rp20.000. Semakin besar ikannya, semakin mahal juga harga pendap. Tertarik mencicipi pendap?