10 Kue Legit Menggigit Khas Afrika Utara untuk Kudapan Buka Puasa

Basbousa berbentuk seperti keik. Jajanan ini berasal dari Mesir dan sering dimakan untuk pelepas lapar saat berbuka puasa. Rasanya yang legit gurih dan topping potongan kacang yang renyah memang bisa melenyapkan rasa lapar dalam waktu seketika.

Basbousa terbuat dari tepung semonila dan sirup. Bisa juga ditambahkan parutan kelapa, air bunga jeruk atau air mawar agar lebih beraroma. Untuk topping, kamu bisa memilih kacang favoritmu. Mau almond, walnut, atau pistachio?

Bentuknya memang mirip dengan donat, tapi rasanya berbeda dengan donat yang biasa kamu beli di toko roti. Adonan yoyo terbuat dari tepung terigu dan telur dengan sedikit parutan kulit jeruk dan juga air bunga jeruk. Adonan kemudian dibentuk seperti donat dan digoreng.

Setelah matang, yoyo dilapisi sirop gula dan ditaburi kacang pistachio atau biji wijen. Manis dan mengenyangkan tentunya!

Samsa memiliki asal kata yang sama dengan samosa, yaitu sanbosag yang berarti jajanan berbentuk bulan sabit. Meski mirip, samsa berbeda dengan samosa yang kamu kenal. Samsa asal Afrika Utara memiliki isian kacang almond dan madu yang diberi aroma kayu manis dan air bunga jeruk.

Adonan isian tersebut dibungkus dengan lembaran kulit pastry dan dibentuk segitiga. Setelah digoreng, samsa disiram dengan madu dan diberi taburan wijen.

Selain di Afrika Utara, asida juga bisa kamu temui di Timur Tengah dan Indonesia! Tepatnya di Maluku, asida merupakan kudapan yang biasa mereka santap di Bulan Ramadan.  Pada dasarnya asida adalah custard dengan berbagai campuran dan topping.

Di Afrika Utara, misalnya di Tunisia, asida disajikan bersama dengan kurma, madu, air bunga jeruk, dan kacang-kacangan.

Untuk kamu yang suka dengan kudapan sekali gigit harus mencoba zouza. Lebih lengkapnya kudapan ini disebut dengan zouza au caramel karena tidak lengkap rasanya jika tidak diolesi karamel yang creamy.

Zouza terbuat dari tepung, mentega, gula, telur, dan baking powder. Adonan kemudian dibentuk bulan lonjong seperti kacang almond dan dipanggang. Setelah matang, zouza dibelah menjadi dua, diolesi caramel, dan ditumpuk kembali seperti sandwich.

Ghraiba banyak dinikmati di Afrika Utara saat bulan Ramadan. Kue kering ini terbuat dari bahan-bahan yang sederhana, yaitu tepung terigu, tepung chickpea, gula, dan mentega. Agar lebih nikmat, biasanya ditambahkan kayu manis atau lemon.

Meski bahannya sederhana, memanggang ghraiba agak sulit karena teksturnya mudah hancur. Ghraiba mirip kue lebaran yang biasa kamu makan, begitu digigit langsung meleleh di mulut.

Secara harfiah, makroud berarti berlian. Kue ini memang sengaja dipotong-potong berbentuk belah ketupat agar menyerupai berlian. Makroud merupakan kue kering yang terbuat dari tepung semonila dengan isian kurma, almond, atau buah ara.

Makroud bisa dipanggang ataupun digoreng. Makroud yang telah matang disiram dengan sirup yang terbuat dari madu, air bunga jeruk, dan lemon.

Jika ingin jajanan yang lebih ringan dan krispi untuk menemanimu nonton TV, kamu bisa mencoba debla. Kudapan ini terbuat dari tepung, telur, dan air. Adonan debla digiling setipis mungkin, dibentuk menyerupai mawar, dan digoreng.

Teksturnya renyah, mirip dengan kulit pangsit goreng atau stik keju. Setelah digoreng, debla dilapisi dengan sirup beraroma bunga jeruk dan ditaburi wijen atau kacang-kacangan yang telah dihaluskan. Manis dan kriuk!

Kahk biasa juga disebut ka’ak el-eid karena merupakan kudapan khas Idul Fitri. Selain Idul Fitri, Kahk juga disajikan saat perayaan Paskah, Natal, dan Maulid Nabi Muhammad SAW. Berkat pedagang Arab, kue ini sudah masuk ke Indonesia. Di sini kahk dikenal sebagai kue kaak.

Kahk mirip dengan biskuit yang terbuat dari madu, mentega, dan tepung terigu. Adonan kahk kemudian diisi dengan kurma, kacang walnut, kacang pistachio, lokum (Turkish delight), atau agameya (campuran kacang, madu, dan mentega).

Nama dari kudapan ini memiliki arti pergelangan kaki gazel. Gazel sendiri identik dengan perempuan cantik karena perilakunya yang lemah gemulai. Bentuk dari kue ini memang cantik, ramping, dan halus. Penampilannya enak dilihat. Tentu, rasanya juga manis menggoda.

Ka’b al gazal terbuat dari kulit pastry tipis yang diisi dengan adonan kacang almond, gula, air bunga jeruk, mentega, dan mastik. K’ab al gazal biasanya dinikmati saat Bulan Ramadan dan Idul Fitri.

Mumpung sedang WFH, yuk coba lebih mengenal saudara kita di Afrika Utara dengan mencoba membuat kudapan favorit mereka. Bahannya mudah didapat dan cara membuatnya pun tidak rumit. Jangan lupa seduh teh mint sebagai pelengkap!