Pasuruan tampaknya menjadi pusat mangga anti mainstream. Pasalnya, daerah tersebut berhasil menghasilkan varietas buah terbaru. Setelah sukses dengan mangga alpukat, kini Pasuruan menghadirkan mangga pisang.
Menurut Pusat Penelitian Pengembangan (Puslitbang) Hortikultura Kementrian Pertanian, mangga pisang atau mangga agri gardina 45 membutuhkan waktu penelitian 5 tahun.
Wow lama banget, ya? Jadi penasaran seperti apa sih kelebihan manga pisang di antara jenis lainnya.
Mangga pisang merupakan hasil persilangan antara mangga saigon dengan arum manis. Saigon digunakan karena warna buahnya merah dan arum manis untuk menghasilkan rasa yang kuat.
Hasilnya, mangga pisang memiliki penampilan yang menarik dengan bentuk lebih kecil dan warna merah kekuningan.
Biasanya, pohon mangga baru akan dipanen pada usia 6 tahun. Prosesnya begitu lama karena pertumbuhannya menggunakan sistem cangkok.
Untuk menanam hektare dengan biaya yang sama, mangga pisang hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5-2 tahun untuk dapat berbuah. Mangga pisang dapat menghasilkan aroma buah yang sangat harum dan rasanya manis banget.
Tak hanya menguntungkan dalam segi biaya, tapi juga produktivitasnya. Pada umumnya, setiap pohon mangga membutuhkan jarak antar tanaman sekitar 10x10 meter. Sedangkan, mangga pisang bisa hanya sekitar 2,5 meterx2,5 meter, sekitar 1.500 pohon dalam satu hektare.
Sesuai namanya, cara makan mangga pisang ini sangat unik. Jika mangga alpukat dipotong tengahnya, mangga pisang lebih praktis lagi. Dagingnya lebih tipis dan hampir semua bagiannya bisa kamu makan.
Itulah empat keunggulan mangga pisang yang sangat unik dan spesial. Hhmm, kira-kira bakal ada mangga unik apa lagi, ya?