6 Sedotan Ramah Lingkungan yang Bisa Kamu Makan, Rasanya Enak Banget
Sedotan plastik masih menjadi permasalahan utama di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pasalnya, sedotan ini sering dibuang secara sembarangan dan berakibat merusak lingkungan. Parahnya lagi, sedotan plastik itu baru bisa terurai 500-1.000 tahun.
Banyak sih alternatif untuk mengganti sedotan plastik dengan bahan bambu, kertas, kaca, dan sebagainya. Namun tahukah kamu, ternyata ada pengganti sedotan yang bisa dimakan, lho? Di Indonesia masih jarang sih yang menerapkannya, tapi tak ada salahnya untuk mencobanya.
1. Startup asal Amerika, Loliware telah memproduksi sedotan pertama yang bisa dimakan
Melansir dari kickstarter.com, Loliware berhasil menciptakan sedotan yang terbuat dari rumput laut. Gak hanya terbuat dari bahan alami, sedotan ini juga akan larut di dalam air jika dibiarkan selama 24 jam.
Di Indonesia, mungkin kamu sudah tak asing lagi dengan penemuan bioplastik. Dengan konsep serupa, Loliware berhasil mengembangkannya lagi sehingga sedotan bisa ramah lingkungan dan dimakan. Rumput laut dipilih karena tidak membutuhkan lahan khusus dan mampu menyerap CO2.
Sayangnya untuk saat ini, produksi tersebut masih dalam tahap preorder. Daripada menunggu dijual di pasaran, kita bisa membuatnya sendiri lho.
2. Gak perlu ribet sih, kamu cukup siapkan astor atau sejenisnya. Rasanya jadi makin kaya, ya gak?
3. Siapkan beberapa permen kaca, panaskan dalam oven 400 derajat Celcius selama dua menit. Ratakan adonan dan gulung dengan sebatang lidi
4. Gak kalah nikmat dengan sedotan bacon. Cukup panggang selama 15-20 menit dalam oven 350 derajat Celcius
5. Bahkan, kamu bisa membuat sedotan lezat nan Instagramable dari adonan kue. Simak tutorialnya di bawah ini ya!
6. Masih ribet? Coba deh bekukan air dengan cetakan es ini. Sedotan yang ramah lingkungan dan menyegarkan siap digunakan
Itulah beberapa pengganti sedotan plastik yang lezat dan pastinya ramah lingkungan. Yuk, kurangi penggunaan bahan plastik supaya lingkungan jadi lebih baik dan sehat. Kalau bukan kita, siapa lagi ya kan?
