Sejarah Ketupat yang Jadi Makanan khas Lebaran di Indonesia
Lebaran ya wajib ada ketupat!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketupat menjadi salah satu ikon hidangan Idul Fitri di Indonesia. Meski ketupat adalah nama sebuah hidangan, tetapi ini juga dihadirkan dalam pernak-pernik atau dekorasi Lebaran. Biasanya, bentuk ketupat diwujudkan dalam gantungan atau stiker yang ditempel di kaca.
Lantas, kira-kira bagaimana sejarah ketupat hingga dapat berkaitan dengan Idul Fitri? Ulasan berikut akan membahasnya secara tuntas. Untuk itu, baca hingga habis, ya!
Baca Juga: 7 Resep Sayur Ketupat untuk Sajian Lebaran, Simpel tapi Enak
Mengulik lebih jauh ketupat
Ketupat merupakan olahan beras yang terbungkus anyaman daun kelapa. Hidangan ini dimasak dengan cara direbus sampai matang. Cara menyantapnya adalah dengan dibelah, lalu dipotong-potong. Biasanya ketupat disajikan bersama sambal goreng ataupun opor ayam.
Ketupat sendiri merupakan salah satu hidangan khas Asia Tenggara. Awal mula ketupat dimulai pada masa hidup Sunan Kalijaga, yakni pada abad ke-15 hingga 16. Kala itu, Sunan Kalijaga adalah seorang tokoh wali songo yang ikut menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.
Sunan Kalijaga membaurkan nilai Jawa dengan ajaran Islam pada hidangan ini. Di samping itu, beliau juga membuarkan budaya Hindu pada ketupat. Salah satu nilai yang dibaurkan adalah aktivitas membungkus beras dengan anyaman daun kelapa muda, di mana ini adalah perilaku sehari-hari umat Hindu kala itu.
Mayoritas masyarakat di Bali beragama Hindu. Dalam ritual adatnya, mereka biasanya menggunakan ketupat. Namun, dengan penyebutan yang berbeda, yakni tipat.
Baca Juga: 6 Cara Menyimpan Ketupat biar Awet dan Tidak Cepat Basi