TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sejarah Ketupat yang Jadi Makanan khas Lebaran di Indonesia

Lebaran ya wajib ada ketupat!

Ilustrasi ketupat (commons.wikimedia.org/Meutia Chaerani)

Ketupat menjadi salah satu ikon hidangan Idul Fitri di Indonesia. Meski ketupat adalah nama sebuah hidangan, tetapi ini juga dihadirkan dalam pernak-pernik atau dekorasi Lebaran. Biasanya, bentuk ketupat diwujudkan dalam gantungan atau stiker yang ditempel di kaca.

Lantas, kira-kira bagaimana sejarah ketupat hingga dapat berkaitan dengan Idul Fitri? Ulasan berikut akan membahasnya secara tuntas. Untuk itu, baca hingga habis, ya!

Baca Juga: 7 Resep Sayur Ketupat untuk Sajian Lebaran, Simpel tapi Enak

Mengulik lebih jauh ketupat

ilustrasi memotong ketupat (commons.wikimedia.org/M Joko Apriyo Putro)

Ketupat merupakan olahan beras yang terbungkus anyaman daun kelapa. Hidangan ini dimasak dengan cara direbus sampai matang. Cara menyantapnya adalah dengan dibelah, lalu dipotong-potong. Biasanya ketupat disajikan bersama sambal goreng ataupun opor ayam.

Ketupat sendiri merupakan salah satu hidangan khas Asia Tenggara. Awal mula ketupat dimulai pada masa hidup Sunan Kalijaga, yakni pada abad ke-15 hingga 16. Kala itu, Sunan Kalijaga adalah seorang tokoh wali songo yang ikut menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.

Sunan Kalijaga membaurkan nilai Jawa dengan ajaran Islam pada hidangan ini. Di samping itu, beliau juga membuarkan budaya Hindu pada ketupat. Salah satu nilai yang dibaurkan adalah aktivitas membungkus beras dengan anyaman daun kelapa muda, di mana ini adalah perilaku sehari-hari umat Hindu kala itu.

Mayoritas masyarakat di Bali beragama Hindu. Dalam ritual adatnya, mereka biasanya menggunakan ketupat. Namun, dengan penyebutan yang berbeda, yakni tipat

Mengapa disebut ketupat?

ilustrasi ketupat (pixabay.com/Andryhariana)

Pernahkan kamu berpikir, mengapa beras yang dibungkus daun kelapa dan direbus ini disebut ketupat? Lantas, apa makna dari sejarah ketupat itu sendiri? Mengingat penyebutan ketupat berbeda-beda di tiap daerah.

Seperti halnya Jawa dan Sunda, ketupat atau kupat merupakan singkatan dari ngaku lepat, yang berarti mengakui kesalahan. Selain itu, ada juga yang mengartikan ketupat sebagai empat perilaku yang tercermin pada keempat sisi ketupat, yakni lebaran, luberan, leburan, dan laburan.

Lebih lanjut, setiap sisi ketupat tersebut memiliki arti tersendiri. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

  1. Lebaran berasal dari kata 'lebar' yang berarti pintu ampun yang terbuka untuk orang lain.
  2. Luberan berasal dari kata 'luber' yang bermakna limpahan rezeki serta bersedekah pada orang yang membutuhkan.
  3. Leburan berasal dari kata 'lebur' yang memiliki arti meleburnya dosa-dosa dalam satu tahun terakhir.
  4. Laburan merupakan kata lain dari 'kapur', artinya adalah menyucikan diri jadi putih kembali layaknya seorang bayi. 

Baca Juga: 6 Cara Menyimpan Ketupat biar Awet dan Tidak Cepat Basi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya