Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cerita Chef Restoran Michelin dari London Belajar Masakan Indonesia

Potret Chef Edoardo Pellicano sedang belajar tentang beragam bahan masakan khas Indonesia
Potret Chef Edoardo Pellicano sedang belajar tentang beragam bahan masakan khas Indonesia (Dok. Ismaya Group)

Chef ternama asal London yang meraih bintang Michelin melalui restoran Maös, Edoardo Pellicano, memulai debutnya di Asia Tenggara pada Agustus 2025. Melalui kolaborasi eksklusifnya bersama Ismaya Group, ia melakukan residensi selama tiga bulan di Charkoal, Jakarta Selatan.

Dikenal dengan metode memasak berbasis api, Chef Edoardo membawa filosofi memasak yang terasah melalui pengalamannya di beberapa dapur terbaik dunia, seperti Noma, Viajante, Portland, dan Maös. Kehadirannya selama tiga bulan di Charkoal tak hanya sebagai ajang memamerkan skill kulinernya, tetapi juga perjalanan pribadi ke wilayah baru dalam aspek budaya, ekologi, dan kreativitas baru.

Chef Edoardo mengungkapkan Indonesia adalah negara yang membuatnya penasaran sejak dulu. “Tidak hanya karena berbagai makanannya yang menarik, tetapi juga kekayaan biodiversitasnya, bahan-bahan lokal, lanskap, dan masyarakatnya. Oleh karena itu, kehadiran saya di Indonesia untuk kolaborasi eksklusif ini terasa sebagai langkah alami yang harus saya ambil,” ujarnya melalui rilis resmi dari Ismaya Group, Kamis (26/8/2025).

1. Muaro Jambi berhasil mencuri perhatian Chef Edoardo

Potret Chef Edoardo Pellicano sedang belajar tentang beragam bahan masakan khas Indonesia
Potret Chef Edoardo Pellicano sedang belajar tentang beragam bahan masakan khas Indonesia di Muaro Jambi, Jambi (Dok. Ismaya Group)

Sebelum melakukan kolaborasi eksklusif di Charkoal, Chef Edoardo menjelajahi beragam tempat di Indonesia. Ia berinteraksi langsung dengan petani lokal, peramu bahan alami, dan perajin, melalui bimbingan dari Helianti Hilman, seorang tokoh masyarakat yang gigih memperjuangkan warisan pertanian Indonesia.

Salah satu tempat yang menarik perhatiannya adalah Muaro Jambi di Provinsi Jambi. Di dalam sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya, @edoardopellicano, ia terlihat menyusuri sebuah hutan bersama rekan-rekannya dan warga lokal. Ia menulis:

Our foraging trip through the deep forest of Muaro Jambi behind the Mauro Jambi Temple. With Bu Helianti and master foreger Ali Sodikin. Learning not just about the food, but the history and culture of this incredible place. The ingredients that we foraged are eaten on daily basis by the tribes, and we were extremely lucky to have experienced their cooking and way of life. (Perjalanan mencari makan kami di hutan lebat Muaro Jambi di belakang Candi Mauro Jambi. Bersama Bu Helianti dan kepala suku Ali Sodikin. Kami tidak hanya belajar tentang makanannya, tetapi juga sejarah dan budaya tempat yang luar biasa. Bahan-bahan yang kami cari dimakan setiap hari oleh suku-suku tersebut, dan kami sangat beruntung dapat merasakan masakan dan cara hidup mereka).

Selain di hutan, Chef Edoardo juga menyusuri sebuah sungai, mengamati bahan-bahan tradisional, dan berinteraksi dengan kepala suku atau warga setempat. Tunas risi dan bambu mayan yang biasanya dipanen setelah dua tahun untuk mendapatkan kualitas terbaik, berhasil ia temukan di sini.

2. Belajar tentang keanekaragaman hayati Indonesia di Bogor

Potret Chef Edoardo Pellicano di Talun Temurun
Potret Chef Edoardo Pellicano di Talun Temurun (instagram.com/edoardopellicano

Selain ke Muaro Jambi, Chef Edoardo juga pergi ke Talun Temurun, sebuah perkebunan agrobiodiversitas yang terletak di Cisaura, Bogor. Ia mengunggah foto beragam bahan makanan yang ditemukan di sana dan proses panen bahan-bahan tersebut di akun Instagram-nya pada Minggu (3/8/2025), lalu menulis:

"An amazing trip to Bu Helianti’s agrobiodiversity farm at Talun Temurun. Thank you for constantly teaching me more and more about the rich biodiversity of Indonesia and the forgotten ingredients. Mr Dwipoyono seen digging turmeric from the ground has farming and working with Bu Helianti since 2007! Absolute gentlemen and extremely knowledgeable. Thank you for inviting us into your home and cooking one of the most delicious meals I’ve ever had. (Perjalanan yang luar biasa ke perkebunan agrobiodiversitas Bu Helianti di Talun Temurun. Terima kasih telah terus mengajari saya tentang kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia dan bahan-bahan yang terlupakan. Pak Dwipoyono, yang terlihat menggali kunyit dari tanah, telah bertani dan bekerja dengan Bu Helianti sejak 2007! Sungguh pria sejati dan sangat berpengetahuan)."

3. Pengalaman istimewa yang akan didapatkan tamu

Potret Chef Edoardo Pellicano dan tim Charkoal sedang menyiapkan menu makanan
Potret Chef Edoardo Pellicano dan tim Charkoal sedang menyiapkan menu makanan (Dok. Ismaya Group)

Hasil perjalanan dan eksplorasi Chef Edorardo ke berbagai wilayah untuk belajar tentang bahan dan kuliner khas Indonesia akan diwujudkan melalui 13 menu kolaborasinya di Charkoal. Hal ini ia sampaikan melalui unggahan video di Instagram pada Selasa (26/8/2025).

"I'm super excited to announce that myself and @warren___smith will be doing a 3 month residency in the beautiful country of Indonesia, in the city of Jakarta. We have been exploring various parts of Indonesia for the past month and are in awe of how incredible the biodiversity is here, and feel extremely lucky and honoured to have the opportunity to cook here. We have met some incredible people along our journey, and without them, none of this would be possible. (Saya sangat senang mengumumkan bahwa saya dan Warren Smith akan menjalani residensi selama tiga bulan di Indonesia yang indah, tepatnya di Jakarta. Kami telah menjelajahi berbagai wilayah Indonesia selama sebulan terakhir dan takjub akan betapa luar biasanya keanekaragaman hayati di sini, dan merasa sangat beruntung dan terhormat karena berkesempatan memasak di sini. Kami bertemu dengan orang-orang luar biasa sepanjang perjalanan kami, dan tanpa mereka, semua ini tidak akan mungkin terjadi)."

Dalam kolaborasi yang dimulai sejak 13 Agustus lalu, Chef Edoardo akan menggunakan teknik memasak yang didominasi api, bara, dan asap. Tujuannya untuk menghormati bahan baku, sekaligus energi yang mengubahnya. Semua hidangan dirancang dengan perhatian khusus, sehingga menghadirkan pengalaman yang istimewa bagi para tamu.

Tak tanggung-tanggung, ruangan di Charkoal juga telah didesain ulang khusus untuk kolaborasi ini. Perlengkapan makannya dibuat khusus oleh seniman keramik terkenal menggunakan bahan terakota (tanah liat) liar, batu lava, dan pasir hitam, yang mencerminkan asal-usul vulkanik Indonesia. Ritual keramahtamahan baru juga akan ditemukan di sini.

Bagi Ismaya Group dan Charkoal, kolaborasi eksklusif ini merefleksikan ambisi besar, yakni untuk meningkatkan posisi Jakarta dalam peta kuliner global. Meskipun memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa, Jakarta seringkali terabaikan dalam penghargaan internasional.

Dengan mengundang chef yang inovatif seperti Edoardo, Ismaya berharap dapat menjadi inspirasi di komunitas kuliner lokal, mendorong kolaborasi yang bermakna, serta menunjukkan bahwa kekayaan bahan makanan Indonesia juga mampu bersanding dengan bahan baku terbaik di dunia.

Wah, seru banget cerita Chef Edoardo belajar tentang masakan khas Indonesia. Gimana, kamu tertarik mencicipi masakannya dan hasil kolaborasi Chef Edoardo selama masa residensi?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Suci Rahayu
EditorDewi Suci Rahayu
Follow Us

Latest in Food

See More

5 Tips Bikin Matcha Cinnamon Rolls yang Lembut, Gak Grassy, dan Wangi

03 Sep 2025, 21:47 WIBFood