5 Fakta Khobiza, Tanaman Liar yang Terpaksa Dikonsumsi di Gaza

Krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza, Palestina menyita perhatian banyak negara di dunia. Serangan yang terus terjadi membuat warga Gaza kekurangan sumber pangan, ini menyebabkan kelaparan terjadi di mana-mana.

Sulitnya bantuan masuk ke wilayah Gaza, membuat masyarakat beralih mengonsumsi khobiza untuk bertahan hidup, sembari menunggu bantuan yang datang. Berikut fakta khobiza, tanaman liar yang tumbuh subur di Palestina mesikpun tanahnya keras dan kering.

Khobiza berasal dari kata Arab dan dalam bahasa Inggris disebut mallow yang berarti berlendir. Khobiza atau mallow berasal dari keluarga m alvaceae . Tanaman liar ini memiliki nama lain seperti common mallow , cheese mallow , cheese weed , malva neglteca dan m alva praviflora .

Khobiza atau mallow merupakan tanaman liar asli dari wilayah Mediterania dan Afrika Utara. Khobiza banyak ditemukan di Yordania dan Palestina, biasanya tumbuh liar di ladang terbuka.

Tumbuhan liar khas Timur Tengah ini memiliki akar tunggang lurus, pohonnya bisa tumbuh dengan ketinggian hingga satu meter dengan arah tumbuh tersebar menjalar. Pucuk dari tanaman ini biasanya melingkar dan termasuk dalam jenis gulma berdaun lebar berwarna hijau tua.

Batang khobiza memiliki rambut-rambut halus dan bisa dimakan mentah. Sedangkan bunganya berwarna merah muda dan ada juga ungu tua. Ukuran bunga bisa mencapai 2 sampai 5 cm, dengan panjang kelopak bunga bisa mencapai hingga empat kali dari ukuran kuncupnya. Adapun buah khobiza berbentuk seperti cincin dengan biji-biji kecil.

Melansir dari honestdocs , khobiza mengandung minyak esensial, vitamin C, tanin, flavonoid, anthocyanin glikosida malvin, hamnose, galaktosa, asam galacturonic, asam glukonat dan asam fenolik. Tidak apa-apa jika mengkonsumsi mentah daun khobiza, karena lebih sehat dengan kandungan gizi yang tinggi.

Seluruh bagian pada tanaman liar khobiza memiliki segudang manfaat untuk kesehatan, bahkan bisa dikeringkan untuk membuatnya lebih tahan lama. Beberapa manfaat khobiza diantaranya:

Bersifat anti-inflamasi, anti-oksidan dan anti-bakteri, sehingga bisa digunakan untuk mengobati eksim, meredakan pembengkakan, jerawat, luka dan mengatasi masalah kulit lainnya. Zat lendir yang terkandung di dalamnya dapat melegakan tenggorokan dari batuk dan meredakan peradangan. Biasanya digunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi sakit gigi, sakit kepala, batu ginjal, batu empedu, sembelit, insomnia, bronkitis, asma dan menurunkan kadar gula dalam darah. Pada kondisi ibu hamil dan menyusui, sebaiknya mengunjungi dokter setempat untuk mendapatkan informasi lebih jelas terkait dengan penggunaan khobiza ini.

Saat ini di wilayah Gaza, Khobiza hanya diolah menjadi hidangan sederhana, biasanya dibuat seperti sup dengan cara direbus dan bisa dinikmati tanpa nasi atau roti. Namun pada umumnya khobiza bisa dibuat menjadi makanan dengan tambahan rempah yang beragam.

Tanaman liar ini bisa dimasak tumis menggunakan minyak zaitun dengan rempah bawang merah, bawang putih dengan sedikit tambahan garam. Untuk mendapatkan rasa yang lebih enak, bisa menggunakan kaldu ayam atau kaldu bebek yang dibuat sendiri.

Untuk membuat penyajian lebih menarik, hidangan yang sudah siap biasanya ditaburi potongan lemon segar dan dinikmati dengan roti atau nasi hangat. Rasanya seperti orang memakan kangkung atau Mloukhiya.

Itulah beberapa fakta tanaman liar khobiza atau mallow, yang saat ini menjadi harapan terakhir bagi warga Gaza untuk bertahan hidup dari rasa lapar. Meskipun untuk bisa memetik tanaman ini mereka juga harus mempertaruhkan nyawa, karena khobiza banyak tumbuh di wilayah perbatasan yang dipenuhi dengan pasukan tentara Israel.

5 Fakta Khobiza, Tanaman Liar yang Terpaksa Dikonsumsi di Gaza

Intinya sih...

Editorial Team

Tonton lebih seru di