Kafe di Tokyo Sajikan Menu Berbahan Serangga, Pengunjung Antre Panjang

Kamu makin berselera atau justru bergidik?

Apa yang ada di benakmu tentang serangga? Tak sedikit orang yang berpendapat bahwa serangga adalah hewan yang menjijikkan, mengganggu, dan harus dibasmi. Namun, di Jepang serangga justru dijadikan sajian yang nikmat.

Sebuah kafe di Tokyo bernama Take-Noko menggunakan serangga sebagai bahan baku beberapa menunya. Bukannya sepi, kafe ini malah dipadati pengunjung, terutama penggemar entomofagi (praktik memakan serangga), sampai mereka harus mengantre panjang. 

Penasaran seperti apa wujud dan rasa sajian serangga di Take-Noko? Simak ulasan di bawah ini sampai habis, ya!

Menu yang disajikan di Take-Noko

Kafe di Tokyo Sajikan Menu Berbahan Serangga, Pengunjung Antre PanjangMenu serangga yang disajikan di Take-Noko (dok. REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

Dilansir dari video yang dibagikan Reuters pada Kamis (27/7/23), kafe Take-Noko menjadi perbincangan di kalangan warganet, karena menu-menu ekstremnya. Makanan yang disajikan di sini sebenarnya adalah makanan yang umum disantap masyarakat, tetapi dengan tambahan serangga.

Kamu tidak akan menemukan sashimi yang terbuat dari ikan salmon mentah, melainkan dari ulat sutra. Selain itu juga ada kari jangkrik, almond tofu dengan larva kumbang, risotto keju dengan daging kriket (sejenis belalang), minuman soda dari sari kutu air,  wafer es krim monaka berisi jangkrik rasa kecap, dan pasta peperoncino dengan jangkrik.

Wah, membacanya saja langsung merinding, ya?

Baca Juga: Gordon Ramsay Bisa Makan 5 Makanan Esktrem Ini, tapi Bukan Durian

Orang Jepang sudah mengonsumsi serangga sejak dulu

Kafe di Tokyo Sajikan Menu Berbahan Serangga, Pengunjung Antre PanjangPotret pengunjung Take-Noko menyantap ulat sutra (dok. REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

Bagi orang Jepang, mengonsumsi serangga bukanlah hal yang asing. Mereka sudah melakukannya selama era Taisho (1912–1926) dan berlanjut hingga Perang Dunia II akibat kekurangan pangan. Ada belalang, ulat sutera, tawon, dan puluhan jenis serangga lainnya yang menjadi sajian sehari-hari.

Kebiasaan tersebut rupanya berlanjut. Terutama di kalangan masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Sebab, di sana daging sapi dan ikan cukup langka.

Bahkan, saat ini ada kemajuan dalam beternak jangkrik dan ulat bambu untuk makanan di Jepang. Beberapa perusahaan juga ada yang menjual kue dan makanan ringan yang terbuat dari tepung jangkrik.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menganggap serius praktik entomofagi ini dan menyatakan serangga bisa menjadi sumber protein yang baik. Apalagi dengan bertambahnya populasi manusia di dunia, perubahan iklim, serta masalah kelaparan dunia akibat cuaca dan perang diperkirakan bisa diatasi salah satunya dengan konsumsi serangga.

Gimana, kalian tertarik mencoba menu-menu serangga di kafe Take-Noko saat pergi ke Jepang nanti? Siapkan mental kalian, ya!

Baca Juga: [QUIZ] Kamu Tahu Makanan Ekstrem Khas Indonesia Ini Gak?

yummy-banner

Topik:

  • Fasrinisyah Suryaningtyas
  • Dewi Suci Rahayu

Berita Terkini Lainnya