5 Perbedaan Garam Dapur dan Garam Meja, Jangan sampai Tertukar!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Garam kerap menjadi salah satu bumbu wajib untuk memasak makanan. Tidak terbatas pada makanan yang bercita rasa gurih, tapi makanan manis pun biasanya diberi tambahan garam. Bumbu satu ini sengaja ditambahkan untuk memberi rasa asin.
Ternyata garam punya banyak jenis, lho. Beberapa yang paling sering digunakan yakni garam dapur dan garam meja. Meski sering digunakan, kedua jenis garam tersebut dianggap sama. Padahal, keduanya memiliki ciri khas yang berbeda.
Supaya tidak tertukar dan gak salah beli, yuk cari tahu perbedaan garam dapur dan garam meja!
1. Garam dapur melalui proses lebih sederhana daripada garam meja
Apa kamu pernah mengira bahwa semua garam melalui proses penguapan air laut? Tidak semua garam yang dapat dikonsumsi berasal dari proses tersebut. Ada garam yang berasal dari cadangan garam di bawah tanah, sehingga perlu ditambang.
Garam dapur termasuk jenis garam yang terbuat melalui proses sederhana, yaitu penguapan air laut. Setelah air laut menguap, maka akan tertinggal mineral, serta elemen lainnya yang menjadi garam. Karena proses sederhana itu, membuat garam dapur dianggap sebagai garam yang paling alami.
Garam meja berasal dari hasil tambang cadangan garam di bawah tanah. Pembuatannya melalui proses panjang untuk menghilangkan mineral lain yang terbawa selama proses penambangan.
Namun, ada pula yang berasal dari air laut, lalu diproses lebih lanjut, dan diberi zat tambahan, supaya tidak menggumpal. Kerap kali juga menambahkan komposisi lain supaya menyerupai garam air laut.
2. Warna garam dapur tidak seputih garam meja
Proses sederhana membuat garam dapur berwarna putih tulang. Berbeda dengan garam meja yang lebih putih, setelah melalui proses untuk menghilangkan kandungan mineral lain yang tidak dibutuhkan.
Sekilas, kamu mungkin kesulitan membedakannya. Namun, saat disandingkan, warna keduanya memiliki perbedaan yang mudah dikenali.
3. Tekstur garam dapur lebih kasar daripada garam meja
Editor’s picks
Kamu juga dapat membedakan garam dapur dan garam meja dengan teksturnya. Tekstur garam dapur cenderung lebih kasar, meski di pasaran lebih bervariasi. Hal tersebut juga dipengaruhi proses pengolahan dan tidak adanya penambahan bahan lain.
Sedangkan, tekstur garam meja lebih halus, karena proses panjang dan membuat butirannya lebih kecil. Garam ini juga lebih mudah larut dalam air dibandingkan garam dapur.
Baca Juga: 5 Resep Cabe Garam, Menu Makan Praktis yang Menggoda Rasa
4. Biasanya garam dapur lebih asin dibanding garam meja
Kegunaan garam dapur dan garam meja sama, yakni menambah rasa asin. Namun, tingkat keasinannya dapat berbeda. Garam dapur biasanya lebih asin dibanding garam meja.
Kandungan yodium garam dapur lebih sedikit daripada garam meja. Sebelum dipasarkan, garam meja memiliki kandungan yang tergantung dari tanah, penggunaan pupuk, dan praktik irigasi. Namun, garam meja di pasaran biasanya telah ditambahkan yodium, salah satu nutrisi penting untuk tubuh.
5. Garam dapur saat memasak makanan, garam meja ditambahkan saat makanan matang
Satu lagi, nih perbedaan garam dapur dan garam meja yang mungkin tidak kamu perhatikan selama ini. Garam dapur yang cenderung lebih kasar dan asin, lebih cocok digunakan saat memasak makanan. Ketika proses memasak, membuat garam dapur dapat larut dan meresap sempurna.
Sedangkan, garam meja dapat kamu tambahkan saat makanan sudah matang, tapi kurang asin. Teksturnya yang lebih halus dan mudah larut, sehingga lebih mudah pula bercampur serta meresap ke dalam makanan. Gak heran kalau kamu sering menjumpai garam meja ini saat dine-in di tempat makan.
Perbedaan garam dapur dan garam meja mudah dikenali dari warna, tekstur, dan rasanya. Kalau di Indonesia, biasanya garam dapur dijual dengan bentuk balok. Jadi, dikenal juga sebagai garam balok atau garam batu.
Sedangkan, garam meja yang lebih halus dipasarkan sudah dalam bentuk serbuk tanpa dipadatkan. Masyarakat Indonesia lebih mengenalnya dengan garam halus, karena memang butirannya kecil.
Nah, setelah membaca informasi di atas, semoga tak bingung lagi dalam membedakan garam dapur dan garam meja, ya.
Baca Juga: 5 Perbedaan Tengkleng dan Tongseng, meski Sama-sama Berkuah