Jangan Ngaku Foodies kalau Gak Tahu Istilah Kuliner Ini!

Ngaku suka kulineran, tapi masih sering bingung dengan istilah makanan? Sebagai pencinta kuliner sejati, kamu pasti sering mendengar berbagai istilah yang digunakan untuk menggambarkan tekstur dan rasa makanan.
Dalam dunia kuliner, ada banyak istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan tekstur, rasa, hingga teknik memasak. Mulai dari crispy, chewy, sampai wok hei, semua punya makna tersendiri yang bikin pengalaman bersantap jadi semakin seru.
Yuk, kenali beberapa istilah kuliner yang wajib foodies tahu, agar semakin paham dan bisa menikmati makanan dengan lebih maksimal!
1. Soft
Istilah soft digunakan untuk menggambarkan makanan yang memiliki tekstur lembut dan mudah dikunyah. Contohnya roti tawar yang empuk atau puding yang lembut di mulut.
2. Chewy
Berbeda dengan soft, makanan bertekstur chewy biasanya membutuhkan lebih banyak usaha untuk dikunyah. Contohnya mochi atau permen karet dengan tekstur kenyal dan elastis saat digigit.
3. Crispy

Kebanyakan orang menyukai makanan crispy. Istilah ini menggambarkan tekstur makanan yang renyah dan memberikan sensasi kriuk saat digigit. Contohnya ayam goreng dan keripik kentang.
4. Flaky
Makanan dengan tekstur flaky biasanya terdiri dari lapisan-lapisan tipis yang mudah hancur. Contohnya croissant atau kulit puff pastry yang renyah dan berlapis-lapis.
5. Crumbly
Makanan dengan tekstur yang crumbly biasanya lebih mudah hancur dengan tekstur rapuh. Biasanya, makanan seperti biskuit atau kue kering memiliki tekstur ini. Teksturnya jadi menyerupai butiran-butrian.
6. Creamy

Tekstur creamy menggambarkan makanan yang lembut, halus, dan kaya rasa, seperti es krim, saus keju, atau sup krim yang kental dan lembut di lidah. Tekstur ini pun sebenarnya kompleks, karena ada tingkatannya dari yang tekstur creamy yang ringan sampai yang pekat.
7. Dry
Makanan yang dry cenderung kering dan minim kadar air. Contohnya roti panggang, serta daging yang terlalu matang dan kehilangan kelembapannya. Istilah dry juga bisa digunakan untuk mendeskripsikan rasa dalam alkohol yang artinya lacking sweetness atau kurang manis.
8. Moist
Kebalikan dari dry, makanan bertekstur moist memiliki kelembapan yang pas, sehingga tetap lembut dan nikmat. Contohnya kue cokelat yang lembab dan tidak terlalu kering.
9. Juicy

Makanan yang juicy mengandung banyak air atau sari, biasanya digunakan untuk menggambarkan daging steik yang dimasak dengan sempurna atau buah-buahan, seperti jeruk dan semangka.
10. Astringent
Istilah astringent digunakan untuk menggambarkan sensasi kesat atau sepat di mulut setelah mengonsumsi makanan tertentu, seperti alkohol, teh hijau tanpa gula, atau buah kesemek yang belum matang.
11. Smoky
Rasa atau aroma smoky biasanya berasal dari proses pemanggangan atau pembakaran, memberikan aroma khas asap yang sedap. Contohnya daging barbeque, sate, atau atau kopi yang dipanggang dengan kayu bakar.
12. Wok hei

Istilah dari Bahasa Kanton ini merujuk pada aroma khas yang dihasilkan dari teknik memasak dengan api besar menggunakan wajan atau wok. Biasanya, aroma ini ditemukan pada masakan ala Chinese food.
13. Caramelized
Ketika gula dalam makanan dipanaskan hingga berubah warna menjadi kecokelatan, itulah proses caramelized. Contohnya bawang bombai yang dimasak lama hingga mengeluarkan rasa manis alami.
14. Fishy
Rasa dan aroma amis dari makanan laut yang tidak segar atau tidak diolah dengan baik sering disebut fishy. Aroma ini biasanya ditemukan pada ikan atau seafood yang tidak segar.
15. Prengus

Istilah khas Indonesia ini menggambarkan aroma khas daging kambing atau domba yang belum diolah dengan baik. Daging yang masih memiliki bau prengus biasanya kurang disukai, karena aromanya yang menyengat.
16. Aftertaste
Rasa yang tertinggal di mulut setelah makanan atau minuman dikonsumsi disebut aftertaste. Contohnya kopi atau cokelat dengan rasa pahit yang bertahan setelah diminum. Pencinta kopi pasti familier dengan istilah ini, karena menggambarkan rasa biji kopi yang memiliki karakter yang berbeda-beda.
17. Greasy
Makanan yang greasy mengandung minyak atau lemak yang tinggi, sehingga seringkali meninggalkan lapisan berminyak di mulut atau tangan. Contohnya gorengan atau makanan cepat saji.
18. Buttery
Buttery menggambarkan tekstur atau rasa makanan yang kaya, lembut, dan berlemak seperti mentega. Makanan dengan karakter buttery biasanya terasa halus di mulut, meleleh dengan mudah, dan aromanya khas yang creamy.
Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan kue, pastry, atau saus yang mengandung mentega tinggi, seperti croissant atau mashed potato.
19. Light

Makanan dengan tekstur light terasa ringan dan tidak terlalu padat. Biasanya digunakan untuk menggambarkan kue yang lembut dan berongga, seperti chiffon cake atau mousse yang airy.
Nah, sekarang kamu gak bakal bingung lagi kalau mendengar istilah-istilah ini saat membaca ulasan makanan, menonton acara kuliner, atau membuat konten review makanan. Istilah mana saja yang masih asing di telingamu? Tulis di kolom komentar, ya!