Sejarah Lontong Cap Go Meh, Jadi Menu Penutup Perayaan Imlek

Perpaduan antara tradisi imlek dan budaya Indonesia

Lontong Cap Go Meh merupakan hidangan yang biasa hadir saat perayaan Imlek dan Cap Go Meh dalam budaya Tionghoa-Indonesia. Cap Go Meh sendiri adalah hari ke-15 dalam perayaan Imlek yang merupakan puncak dari acara itu sendiri.

Dari banyaknya hidangan yang disajikan, lontong Cap Go Meh adalah satu makanan yang paling dinantikan dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perayaan tersebut. Jika kalian penasaran dengan asal-usulnya, berikut sejarah Lontong Cap Go Meh pada perayaan Imlek.

Sejarah Lontong Cap Go Meh

Sejarah Lontong Cap Go Meh, Jadi Menu Penutup Perayaan Imlekilustrasi lontong cap go meh (instagram.com/leni_cake)

Sejarah munculnya Lontong Cap Go Meh sendiri konon merupakan hasil dari percampuran budaya Tionghoa dan Jawa. Hal ini bermula pada abad ke-14 ketika imigran China mulai memasuki tanah Jawa.

Para Imigran tersebut tidak diperbolehkan untuk datang bersama perempuan dari negaranya. Hal itulah yang membuat mereka menikahi perempuan Jawa. Percampuran itulah yang membuat hadirnya masakan Jawa saat perayaan Imlek.

Baca Juga: Makna Lontong Cap Go Meh yang Sering Ada Saat Imlek

Makna Lontong Cap Go Meh

Sejarah Lontong Cap Go Meh, Jadi Menu Penutup Perayaan Imlekilustrasi lontong cap go meh (instagram.com/christabellenanetta)

Setiap hidangan yang disajikan pada saat perayaan Cap Go Meh tentu memiliki arti tersendiri, tak terkecuali dengan Lontong Cap Go Meh. Menurut masyarakat  Tionghoa, Lontong Cap Go Meh dipercaya dapat membawa keberuntungan.

Untuk isian lontongnya sendiri terdiri dari sambal goreng, opor ayam, telur, lalu disiram dengan kuah kental berwarna keemasan yang berempah. Setiap isian tentu terdapat makna tersendiri. Seperti lontong yang melambangkan umur panjang, telur dan kuahnya yang berwarna keemasan melambangkan keberuntungan. Adapun warna kuning keemasan dari kuahnya yang juga melambangkan dari kekayaan.

Tak hanya itu, warna merah pada sambal goreng juga melambangkan kesejahteraan. Sementara itu, ayam (yang dimasak opor) memiliki arti kerja keras yang disesuaikan dengan ayam itu sendiri yang dinilai pekerja keras dalam mencari makan.

Lontong Cap Go Meh adalah contoh nyata dari bagaimana budaya-budaya dapat saling berdampingan dan menginspirasi satu sama lain. Dengan menyatukan unsur-unsur tradisional Tionghoa dan Indonesia, hidangan ini tidak hanya menjadi lezat secara kuliner tetapi juga sarat dengan makna dan simbolisme budaya. Wah, ternyata menarik juga, ya, sejarah Lontong Cap Go Meh ini.

Penulis: Alvina Putri Rahmanita 

Baca Juga: 5 Makanan yang Hadir dalam Perayaan Cap Go Meh, Semuanya Bikin Ngiler!

yummy-banner

Topik:

  • Kim Caca
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya