Makna Lontong Cap Go Meh yang Sering Ada Saat Imlek

Produk akulturasi budaya antara China dan Indonesia bisa hadir dalam berbagai bentuk. Salah satunya makanan. Hidangan yang dihasilkan dari akulturasi budaya China dan Indonesia beragam, seperti halnya lontong Cap Go Meh.
Lontong Cap Go Meh adalah salah satu hidangan yang kerap disajikan saat Imlek. Hidangan ini memiliki makna filosofis dalam tradisi Imlek di Indonesia.
Lantas, apa sebenarnya makna lontong Cap Go Meh dan bagaimana sejarahnya? Cek selengkapnya dalam artikel berikut, yuk!
Asal mula lontong Cap Go Meh

Lontong Cap Go Meh menggunakan kosa kata Hokkian, tetapi sebenarnya hidangan ini merupakan makanan hasil adaptasi dari peranakan Tionghoa-Jawa, Indonesia. Makanan ini bermula saat para pendatang dari China pada zaman dahulu yuanxiao sulit ditemukan di Jawa.
Sementara itu, banyak pendatang dari China yang menikah dengan penduduk Jawa yang lekat dengan makan lontong. Dari sana, yuanxiao atau bola-bola tepung beras pun digantikan dengan lontong. Sebab, keduanya sama-sama terbuat dari beras dan memiliki rasa yang mirip.
Secara etimologis, istilah "Cap Go Meh" berarti malam ke-15. Itulah alasan mengapa lontong Cap Go Meh lazim disajikan pada hari ke-15 Imlek atau 15 hari pertama pada tahun baru dalam penanggalan China. Cita rasa lontong Cap Go Meh pun semakin terasa lokal karena disertai dengan hidangan tradisional Jawa seperti opor ayam dan sambal goreng kentang.
Makna lontong Cap Go Meh

Dalam satu porsi lengkap lontong Cap Go Meh umumnya terdiri dari lontong sebagai karbohidrat dan beberapa protein seperti telur, sambal goreng hati, hingga abon. Kemudian, semua komponen tersebut disiram dengan kuah santan kuning yang gurih.
Terlepas dari tampilan yang sederhana, lontong Cap Go Meh juga memiliki makna filosofis. Maknanya pun cukup luas dan masing-masing lauk, lontong, bahkan kuahnya memiliki arti tersendiri. Pasalnya, bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia, lontong Cap Go Meh cukup spesial.
Bentuk lontong yang panjang dimaknai sebagai lambang panjang umur dan telur menjadi simbol keberuntungan. Sementara itu, kuah lontong Cap Go Meh yang terbuat dari santan dengan bumbu kuning keemasan yang melambangkan emas dan keberuntungan.
Makna lontong Cap Go Meh tidak hanya diwakili dari komponen-komponen yang disajikan di dalamnya saja. Cara penyajian lontong Cap Go Meh di atas piring dengan isi penuh hingga menjulang tinggi mewakili perwujudan doa dan harapan untuk rezeki yang melimpah.
Itulah sekilas informasi sejarah dan makna lontong Cap Go Meh sebagai makanan khas Imlek di Indonesia. Apakah kamu sudah pernah coba? Yuk, simak ragam sajian khas Imlek lainnya di IDN Times!