5 Kuliner Berbahan Jagung Khas Nusa Tenggara Timur, Bikin Kenyang!

Jagung titi merupakan camilan khas Nusa Tenggara Timur (NTT), terutama Flores Timur hingga Alor Pantar. Biasanya disajikan sebagai jamuan untuk tamu. Ada pula yang menjadikannya camilan saat berbuka puasa, bahkan oleh-oleh.

Sekilas mirip dengan marning jagung gepeng, tapi lebih tipis. Rasanya gurih, gak terlalu manis maupun asin, teksturnya renyah.

Selain dapat dinikmati langsung, kamu juga dapat menambahkan air saat menyantapnya. Kalau ini, lebih mirip oats dan teksturnya lebih lembut.

Cara membuatnya mirip seperti emping melinjo, yakni biji jagung dalam keadaan panas ditumbuk atau "dititi" menggunakan batu. Sebelumnya, jagung telah dipisahkan dari tongkolnya, kemudian digoreng setengah matang.

Menengok sejarah masa lalu Indonesia yang menjadi tempat singgah hingga dijajah bangsa lain, membuat kuliner Nusantara semakin beragam. Salah satunya, canjica, bubur jagung yang menjadi makanan khas NTT dan juga Brasil. Konon, dibawa orang Portugis.

Kalau di Brasil, canjica disajikan saat festival tradisional pada bulan Juni, seperti Sao Joao Batista. Sedangkan, di NTT, dapat menjadi hidangan untuk sarapan dan dapat disantap kapan pun.

Rasanya manis dan gurih, karena terbuat dari jagung dan susu. Tentunya dengan tambahan gula dan vanili.

Berbeda lagi dengan canjica khas Brasil yang rasa rempahnya lebih kuat. Biasanya ditambahkan dengan santan, cengkih, kayu manis, dan kacang tanah.

Catemak menyerupai sup yang kerap dijadikan sebagai makanan penutup. Meski menjadi makanan penutup, tapi isinya beragam dan bisa bikin kenyang. Selain jagung, biasanya dicampur kacang tanah, kacang hijau, jantung pisang, daun ubi, dan bunga pepaya.

Rasanya asin dan gurih, warnanya menggoda dan dapat menggunakan kuah kaldu. Biasanya ditambah dengan perasan air jeruk nipis sebelum menyantapnya. Sedangkan bumbu yang digunakan, cukup garam dan penyedap rasa.

Kamu pernah mendengar kuliner unik bernama kena kita? Kuliner berbahan dasar jagung ini, juga dikenal sebagai bubur rokatenda. Ya, kena kita memang sejenis bubur yang kerap disantap sebagai pengganti nasi.

Kena kita terbuat dari jagung dan kacang merah, biasanya disajikan bersama kelapa parut dan cabai rawit. Sehingga, rasanya gurih berpadu dengan sedikit pedas.

Meski digadang-gadang sebagai salah satu makanan terenak di Flores, tapi kamu bisa kesulitan membelinya di rumah makan. Justru penduduk lokal yang kerap menyediakan kuliner satu ini.

Satu lagi, nih kuliner berbahan jagung khas NTT, namanya jagung bose. Kuliner ini juga bernama etu fai solur di Kabupaten Belu. Seperti namanya yang berarti nasi tumbuk, jagung bose berupa jagung yang telah ditumbuk dengan alu dan lesung.

Mirip dengan kena kita, jagung bose juga berbahan dasar jagung dan kacang merah. Umumnya rasanya cenderung tawar, tapi kamu dapat menambahkan santan supaya gurih. Jika ingin sedikit manis, kamu dapat menggunakan jagung putih.

Dahulu, proses awal pembuatan jagung bose cukup lama. Karena harus menumbuk dengan menggunakan tenaga manusia dan tentunya menguras energi. Sehingga, jagung bose hanya disajikan pada hari-hari besar. Berbeda dengan saat ini yang sudah banyak dijual di pasaran.

Nah, itu tadi lima kuliner berbahan jagung khas NTT. Ada yang diolah menjadi camilan, seperti jagung titi. Kamu juga bisa kenyang dengan jagung bose atau kena kita. Olahan jagung mana, nih yang pernah kamu cicipi?