10 Macam Rujak Khas Jawa Timur yang Nikmatnya Tak Tertandingi

Rujak cingur mudah ditemukan di berbagai wilayah di Jawa Timur. Sesuai dengan namanya, rujak ini terbuat dari cingur atau moncong sapi yang direbus hingga teksturnya empuk.

Cingur tersebut kemudian dicampur dengan bumbu petis, irisan mentimum, krai, bengkuang, lontong, nanas, mangga muda, tahu, tempe, kecambah, kangkung, dan kacang panjang.

Rasa bumbu petisnya nikmat karena terbuat dari campuran petis udang, gula merah, cabai, kacang tanah goreng, bawang goreng, garam, dan irisan pisang klutuk muda.

Rujak petis adalah versi sederhana dari rujak cingur. Secara garis besar, bumbu dan isiannya sama. Perbedaanya, pada rujak petis tidak ada cingur, lontong, tahu, dan tempe.

Selain itu, petis yang digunakan pada rujak ini bisa menggunakan petis udang biasa atau petis madura yang berwarna kemerahan. Tak lupa, ada tambahan kerupuk yang membuat sensasi makannya jadi lebih nikmat.

Rujak soto adalah makanan khas Banyuwangi yang cukup unik. Memadukan soto daging sapi dengan rujak, makanan ini kerap jadi incaran wisatawan yang datang ke Banyuwangi.

Dalam seporsi rujak soto ada rujak petis yang ditata dalam mangkuk atau piring saji, kemudian disiram dengan kuah soto beserta isiannya, yakni daging sapi, babat sapi, atau daging ayam. Perpaduan rasa khas antara rujak petis dan soto menyatu dengan sangat nikmat.

Selain rujak soto, rujak bakso juga jadi kuliner khas Banyuwangi yang kerap jadi incaran wisatawan dan warga setempat.

Cara penyajiannya pun tidak jauh berbeda dengan rujak soto, yakni rujak petis diracik terlebih dahulu dan dituang dalam mangkuk atau piring saji, kemudian disiram dengan kuah bakso panas beserta pentolnya.

Tak jarang juga ada tambahan tetelan sapi dan pangsit. Rasanya pun makin nikmat dengan taburan bawang merah goreng dan kerupuk.

Di wilayah Kecamatan Muncar, Banyuwangi, ada rujak kelang yang rasanya tak kalah nikmat dari rujak-rujak khas Banyuwangi lainnya. Rujak berkuah ini terbuat dari air rebusan kuah pindang dan petis madura.

Dalam seporsi rujak kelang terdapat kutil (sejenis cireng), cingur goreng, tahu, mentimun, mangga muda, belimbing, dan kedondong yang dipotong kecil-kecil. Tak jarang juga ada potongan kuping sapi, lho. Berani makan?

Masih di wilayah Banyuwangi, ada rujak satu lagi rujak 'berkuah' yang menggugah selera, yaitu rujak cemplung. Rujak ini terdiri dari potongan buah-buahan, yakni mangga muda, bengkoang, mentimun, pepaya, nanas, belimbing, jambu air, dan sabrang atau sejenis  ketela rambat.

Buah-buahan tersebut kemudian dimasukkan (cemplung) ke dalam kuah rujak yang terbuat dari campuran air, cuka, cabai rawit, terasi, gula pasir, terasi, dan garam. Sekilas mirip dengan sop buah, tapi rasanya cenderung asam dan segar.

Sesuai dengan namanya, rujak kecut ini rasanya kecut atau asam yang berasal dari air cuka yang encer dan tak jarang ditambah dengan potongan cabai rawit. Perpaduan asam dan pedas memang tak pernah salah.

Kuah cuka tersebut kemudian disantap dengan potongan buah-buahan yang diserut,  sehingga bentuknya kecil dan  memanjang. Ada pepaya, mentimun, singkong, bengkoang, kedondong, dan sebagainya.

Rujak selanjutnya adalah rujak dulit. Dalam Bahasa Jawa, dulit bermakna colek. Sebab, rujak ini disantap dengan cara mencolek bumbu rujaknya dengan potongan buah. Namun, tak sedikit pula yang dicampur langsung dengan bumbunya.

Buah-buahan yang biasanya disantap dengan rujak dulit antara lain mangga muda, pepaya, nanas, bengkoang, melon, kedondong, mentimun, dan sebagainya. Sedangkan, bumbunya terbuat dari campuran petis, gula merah, kecap manis, cabai rawit, dan bawang putih goreng. Rujak ini paling nikmat dinikmati beramai-ramai dengan keluarga atau sahabat.

Rujak ramonan ini sekilas mirip dengan rujak cingur. Bumbu dan isian buahnya pun sama. Hal yang membedakannya adalah adanya tambahan cuka dan petis madura pada bumbunya. Tekstur bumbunya pun cenderung encer dan rasanya manis.

Rujak gobet merupakan kuliner khas kota Malang yang biasanya disajikan saat acara-acara atau upacara adat tertentu, seperti tingkepan atau tujuh bulanan ibu hamil.

Rujak gobet terdiri dari buah-buahan, seperti nanas, bengkuang, belimbing, mentimun, jambu air, hingga kedondong. Setelah diserut, buah-buahan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kuah yang terbuat dari campuran cabai rawit, cabai merah keriting, gula jawa, terasi, asam jawa, garam, dan air.

Itu dia sepuluh macam rujak khas Jawa Timur yang nikmatnya tak tertandingi. Mulai dari yang kering hingga berkuah atau asam hingga pedas pun ada. Mau cobain yang mana dulu, nih?