5 Makanan yang Baru Terasa Enak saat Dewasa

- Daun kemangi memberi aroma segar dan keseimbangan rasa dalam masakan Nusantara.
- Terong lembek punya daya serap bumbu tinggi dan hadir dalam berbagai versi modern.
- Acar asam menjadi penyeimbang rasa pada hidangan gurih dan memiliki beragam varian di setiap daerah.
Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa selera terhadap makanan ternyata bisa berubah seiring bertambahnya usia. Dulu, ada beberapa jenis makanan yang rasanya dianggap aneh, terlalu pahit, atau bahkan tidak menarik. Namun saat dewasa, makanan-makanan itu justru terasa lebih lezat, punya cita rasa khas yang sulit digantikan, dan membuat kita berpikir kenapa dulu bisa sampai menolak mencobanya.
Perubahan ini bukan hanya soal lidah yang semakin terbiasa, tetapi juga cara kita menilai rasa yang kini lebih kompleks dan terbuka terhadap pengalaman baru. Berikut lima makanan yang baru terasa enak saat dewasa. Kira-kira apa saja, ya?
1. Daun kemangi menjadi rahasia segar dalam setiap sajian

Dulu, sebagai anak-anak kita cenderung spontan menyingkirkan daun kemangi karena aromanya terlalu kuat dan rasanya sedikit getir di lidah. Namun, kemangi justru punya posisi penting sebagai penyegar alami makanan. Aromanya yang tajam juga digunakan dalam masakan Thailand dan Vietnam untuk memberi keseimbangan rasa masakan. Ketika dewasa, banyak orang mulai menyadari bahwa kemangi bisa mengangkat cita rasa lauk yang digoreng atau bersantan agar tidak terasa enek.
Daun kemangi sering menjadi elemen pelengkap yang menentukan kelezatan masakan Nusantara. Misalnya pada nasi bakar isi tongkol suwir, kemangi memberi aroma hangat yang langsung terasa saat nasi baru dibuka dari daun pisang. Begitu pula pada sambal mentah atau pepes tahu, kemangi menghadirkan sensasi segar yang tak tergantikan oleh sayuran lain. Mungkin saat kecil aromanya terasa aneh, tapi kini justru jadi kunci kelezatan khas masakan rumahan yang bikin rindu.
2. Terong yang lembek ternyata punya rasa yang luar biasa

Banyak anak kecil dulu menolak makan terong karena teksturnya lembek dan rasanya cenderung hambar. Padahal, justru sifat lembek itu yang membuat terong menarik. Daging buahnya punya daya serap bumbu sangat tinggi, sehingga setiap potongan bisa membawa rasa pedas, gurih, atau manis dengan sempurna. Saat dimasak balado, misalnya, sambal merah meresap hingga ke serat terdalam, menciptakan perpaduan lembut dan pedas yang bikin nagih.
Kini, terong hadir dalam banyak versi modern yang menggugah selera. Terong goreng tepung dengan sambal bawang, terong bakar saus kecap, hingga tumis terong cabai hijau jadi menu favorit di banyak warung makan. Selain kaya serat, tekstur empuknya juga membantu menciptakan kontras dengan makanan bertekstur keras seperti ayam geprek. Bahkan ada banyak juga makanan luar negeri berbahan terong yang populer seperti eggplant parmigiana atau ratatouille.
3. Acar yang asam jadi penyeimbang rasa pada hidangan gurih

Dulu, acar sering jadi korban pertama yang ditinggalkan di pinggir piring. Rasanya asam dan sedikit menyengat membuat banyak orang menolak menyantapnya. Namun, acar punya fungsi penting sebagai penetral rasa dalam hidangan yang berat atau berminyak. Perpaduan timun, wortel, dan cuka menciptakan sensasi segar yang membantu menetralkan lidah di antara suapan makanan gurih. Itulah sebabnya acar selalu hadir di nasi goreng, martabak, hingga sate kambing.
Menariknya, tiap daerah punya gaya varian acar berbeda. Di Jawa, acar cenderung manis-asam karena tambahan gula pasir dan nanas, sementara di Sumatra acar lebih asam tajam dengan tambahan cabai rawit. Dalam hidangan seperti sego manten yang berisikan nasi, bistik daging sapi, dan sambal goreng krecek rasa segar dari acar justru mempertegas kelezatan setiap hidangan.
4. Ikan asin jambal roti mengubah citra rasa tradisional menjadi mewah
Banyak orang menganggap ikan asin itu lauk sederhana, bahkan “kampungan”. Padahal, di antara berbagai jenis ikan asin, jambal roti punya kualitas rasa yang luar biasa dan harganya pun terbilang tak murah jika dibanding ikan asin lainnya. Tekstur dagingnya padat, seratnya besar, dan rasa asinnya tidak sekadar tajam tapi juga gurih. Ketika digoreng kering, permukaannya renyah sementara bagian dalam tetap lembut.
Selain digoreng, jambal roti juga sering diolah menjadi ikan asin cabai hijau atau balado jambal roti, di mana rasa asin berpadu dengan pedas segar dari cabai. Cita rasanya langsung membangkitkan selera makan, bahkan hanya dengan nasi panas. Tak heran, di banyak restoran modern, ikan asin mulai ditempatkan di posisi yang lebih tinggi, bukan sekadar lauk pelengkap.
5. Emping menawarkan sensasi pahit yang bikin susah berhenti makan

Dulu, rasa pahit pada emping membuat banyak orang terutama anak-anak enggan menyentuhnya. Terbuat dari biji melinjo yang dipipihkan, dijemur, lalu digoreng hingga mekar, emping punya aroma khas yang gurih dan sedikit getir. Saat disajikan dengan soto betawi, emping memberi tekstur renyah sekaligus rasa yang cukup kontras terhadap kuah santan yang kaya lemak.
Selain itu, emping juga sering dijadikan camilan dengan tambahan garam halus. Bahkan, emping juga gak kalah nikmat saat disantap dengan tape ketan yang mana emping berfungsi seperti sendok. Kalau kamu paling suka menikmati emping dengan cara yang seperti apa, nih?
Selera terhadap makanan ternyata tumbuh bersama kita yang semakin menua, seiring dengan perubahan cara berpikir dan pengalaman hidup. Makanan yang dulu dianggap punya rasa atau tekstur aneh kini justru membawa kenangan dan kenyamanan tersendiri bagi lidah. Jadi, dari kelima makanan yang baru terasa enak saat dewasa, mana yang menurutmu paling sedap?


















