Jika dibandingkan dengan daging ayam, sapi, dan babi, daging bebek memang cukup jarang digunakan dalam masakan Korea. Namun, jarang bukan berarti tidak ada sama sekali. Di beberapa restoran Korea, makanan berbahan dasar bebek juga bisa kamu pesan.
Penasaran ada apa saja olahan bebek khas Korea yang nikmat? Simak daftarnya di bawah ini, ya! Jangan lupa memasukkannya ke dalam wishlist kulineranmu saat liburan ke Negeri Ginseng tersebut!
Ori-tang merupakan sup sejenis tang atau sup khas Provinsi Gyeonggi dan Provinsi Jeolla Selatan, khususnya Kota Gwangju. Sup ini terbuat dari daging bebek yang direbus dalam waktu lama dengan api kecil atau menggunakan slow cooker, sehingga teksturnya empuk banget.
Untuk kuahnya, ada yang cenderung bening, ada pula yang agak kental. Semua tergantung wilayahnya. Selain daging bebek, dalam semangkuk oritang biasanya juga terdapat bahan tambahan, seperti daun bawang, daun perilla, dan jamur shiitake.
Sekilas, ori-baeksuk ini mirip dengan ori-tang. Perbedaannya terletak pada kuah ori-baeksuk yang cenderung kental dan cara memasaknya, yakni daging bebek direbus selama beberapa jam tanpa diberi bumbu sama sekali. Kemudian, beberapa jenis rempah dan sayuran ditambahkan ke dalamnya.
Karena porsinya besar, biasanya ori-baeksuk dimakan beramai-ramai saat ada acara kumpul keluarga atau dengan rekan. Makanan ini pun cocok jadi pengisi perut saat udara dingin, seperti pada musim gugur atau musim dingin.
Meski kurang lazim, yuhwang-ori ini begitu disukai orang Korea, terutama yang menerapkan pola hidup sehat. Makanan ini terbuat dari bebek yang di dalam pakannya diberi campuran belerang atau sulfur (yuhwang dalam bahasa Korea artinya belerang) selama jangka waktu tertentu.
Setelah disembelih, bebek utuh diberi isian ketan, beras hitam, jujube, kurma, kastanya, ginseng, biji-bijian, dan berbagai tumbuhan yang berkhasiat untuk obat. Kemudian, bebek tersebut dipanggang selama tiga jam hingga dagingnya benar-benar empuk dan juicy. Gak heran kalau harganya cukup mahal.
Rasanya yang gurih, teksturnya empuk, dan kaya akan bumbu membuat ori-jumulleok cocok jadi lauk pendamping makan nasi hangat. Makanan ini terbuat dari daging bebek yang diiris tipis dan dimarinasi dengan minyak wijen, bawang putih, garam, dan lada hitam selama 30 menit.
Daging bebek kemudian ditumis dengan gochujang (pasta cabai), gochugaru (bubuk cabai), daun bawang, bawang bombai, kecap asin, dan mirin. Tak jarang, potongan kimchi juga ditambahkan dalam maskaan ini agar ada sentuhan rasa masamnya.
Hoonje-ori adalah olahan daging bebek yang telah diasap sampai matang, kemudian disajikan dalam bentuk irisan tipis. Makanan ini disajikan dengan piring biasa dan tak jarang juga menggunakan hot plate.
Warna daging yang masih merah muda dan aroma smoky-nya yang sedap membuat air liur menetes. Biar lebih nikmat, hoonje-ori ini biasanya disantap dengan kimchi dan bawang bombai utuh yang telah ditumis sebentar dengan lemak bebek.
Sekilas, ori-gui mirip dengan hoonje-ori. Bedanya, daging bebek dalam masakan ini diiris tipis dan langsung dipanggang ala Korean BBQ. Beberapa siung bawang putih juga ikut dipanggang agar aroma daging bebek makin sedap.
Setelah matang, daging bebek biasanya dicelupkan ke dalam saus yang manis, asin, atau gurih sesuai selera dan langsung dimakan atau dibuat ssam (dibungkus selada dan diberi tambahan kimchi) terlebih dahulu. Tekstur dagingnya empuk banget, lho.
Selain daging sapi, daging bebek juga cocok banget dimasak dengan bumbu bulgogi. Daging tersebut biasanya dipilih yang teksturnya kuat, seperti bagian dada atau paha, kemudian diiris tipis.
Sebelum dimasak, daging bebek harus imarinasi dengan racikan bumbu bulgogi yang manis dan gurih selama minimal 30 menit (bisa semalaman). Daging bebek pun jadi empuk dan bumbunya meresap saat disajikan.
Nah, sekarang kamu sudah tahu apa saja olahan bebek khas Korea yang gak kalah nikmat dibanding daging ayam, sapi, dan babi. Gimana, langsung bikin air liur menetes, kan? Buruan rencanakan liburan ke Korea Selatan!