5 Perbedaan Cappuccino dan Marocchino yang Perlu Kamu Tahu

- Asal-usul: Cappuccino berasal dari Vienna abad ke-18, sementara marocchino diilhami kulit kambing Italia.
- Bahan utama: Cappuccino tanpa cokelat, sedangkan marocchino menggunakan cokelat sebagai bahan utama.
- Rasa dan tekstur: Cappuccino seimbang antara espresso dan susu, sementara marocchino punya rasa pahit manis dari cokelat.
Italia punya banyak varian minuman kopi yang mengombinasikan espresso dan susu. Gak heran kalau kopi khas Italia digemari para pemula pencinta kopi. Rasa kopi yang kuat dapat tersamarkan oleh manis alami susu dan teksturnya yang creamy.
Dari sekian banyak jenis kopi khas Italia, cappuccino dan marocchino menjadi dua jenis yang paling disukai. Keduanya dapat dijumpai di kedai kopi maupun kafe lokal. Keduanya tampak mirip, terutama saat disajikan hangat dengan taburan bubuk kakao. Lantas, apa yang membedakan keduanya? Yuk, cari tahu dari penjelasan di bawah ini!
1. Asal-usul
Istilah cappuccino pertama kali muncul sebagai kapuziner di kedai-kedai kopi Vienna pada 1700-an. Dilansir dari The Spruce Eats, kapuziner menggambarkan minuman warna cokelat yang mirip jubah yang dikenakan para biarawan Kapusin di Vienna. Kemudian, namanya diadaptasi menjadi cappuccino di Italia yang pertama kali dibuat pada awal 1900-an.
Sedangkan, marocchino (dibaca: mahro-kee-no) mendapatkan namanya dari kulit maroko. Bukan nama negara ya, melainkan kulit kambing yang disamak dengan penyamakan nabati. Melansir coffeeness, kulit tersebut digunakan di Italia sejak era 1920-an untuk membuat ikat rambut dan topi. Penggunaannya juga dilakukan di Alessandria, Piedmon, tempat asal marocchino.
Pada masa itu, para pekerja pabrik topi Borsalino sering memesan kopi dengan kakao dan cokelat sebagai menu pelengkap makan siang. Warna minumannya menjadi cokelat muda yang sama dengan kulit dari pabrik topi, dari sinilah nama marocchino berasal. Namun, ada pula yang menyatakan marocchino didasarkan pada bicerin di cavour tradisional dari Turin.
2. Bahan utama

Bahan utama untuk membuat cappuccino dan marocchino adalah espresso serta susu steam. Namun, marocchino menggunakan tambahan cokelat sebagai bahan utamanya. Sedangkan, cappuccino dibuat tanpa cokelat.
Rasio standar cappuccino adalah 1:1:1. Artinya, 1/3 bagian berupa espresso, 1/3 susu steam, dan 1/3 busa susu. Berbeda dengan rasio marocchino, dapat menggunakan 1:1 atau 1:2 antara espresso dan susu steam berbusa. Kemudian, ditambahkan 1 bagian cokelat, dapat menggunakan dark chocolate yang dilelehkan, bubuk kakao, hingga cokelat hazelnut.
3. Rasa dan tekstur
Perbandingan rasio yang seimbang pada bahan yang digunakan membuat rasa cappuccino seimbang. Kombinasi seimbang antara espresso yang kuat dan manis alami dengan tekstur creamy dari susu. Meskipun cappuccino klasik diberi taburan bubuk kakao, tetapi tidak akan mengubah rasanya.
Sementara itu, marocchino punya rasa espresso yang kuat, manis pahit dari cokelat, dan creamy sedikit manis dari susu. Bold dan manis pahit dari cokelat menjadi ciri khas varian kopi satu ini. Penggunaan bubuk kakao biasanya berada di lapisan paling bawah dan paling atas dalam penyajiannya, sehingga akan memengaruhi rasa marocchino.
4. Tampilan visual

Cappuccino biasanya akan tampak seperti dua lapis yang jelas, karena espresso dan susu tercampur merata. Warnanya antara cokelat gelap hingga cokelat muda dengan lapisan busa susu yang tebal di bagian paling atas. Kadang disajikan dengan taburan bubuk kakao, bubuk kayu manis, atau latte art.
Tampilan visual marocchino lebih tampak berlapis, karena setiap bahannya tidak langsung dicampur. Cokelat menjadi bahan pertama yang dimasukkan ke dalam gelas, dapat menggunakan selai cokelat, cokelat panas, bubuk kakao, atau cokelat bubuk, bagi yang ingin lebih manis. Kemudian, espresso berada di tengah, susu dengan busa yang lebih tipis dibanding cappuccino, dan taburan bubuk kakao paling akhir.
5. Cara menikmati
Meskipun bebas dapat dinikmati kapan saja, tetapi cappuccino lebih cocok diminum saat pagi hari. Cocok diminum perlahan, agar keseimbangan espresso dan susu dapat dinikmati. Varian ini akan memberikan pengalaman minum kopi klasik Italia yang santai dan menenangkan.
Sementara itu, marocchino cocok diminum kapan saja, terutama saat siang dan sore hari. Biasanya disajikan dalam gelas kaca, untuk memperlihatkan lapisannya yang menarik. Minum marocchino akan memberikan kejutan rasa dari awal hingga akhir di setiap lapisannya, lebih kompleks dari cappuccino.
Nah, sekarang kamu sudah tahu perbedaan cappuccino dan marocchino. Cappuccino jenis kopi klasik yang lebih sederhana, sedangkan marocchino punya rasa kompleks dengan tambahan cokelat. Apakah kamu sudah pernah mencicipi keduanya?


















