Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan New York Style Cheesecake dengan Jenis Cheesecake Lainnya

ilustrasi new york-style cheesecake (freepik.com/azerbaijan_stockers)
ilustrasi new york-style cheesecake (freepik.com/azerbaijan_stockers)
Intinya sih...
  • Cheesecake merupakan dessert yang populer di bakery dan coffee shop, ada banyak jenisnya seperti New York style cheesecake.
  • New York style cheesecake dibuat dengan cream cheese, berbeda dengan keju cottage yang biasanya digunakan pada cheesecake lainnya.
  • Proses pembuatan cheesecake memiliki pressure point, terutama dalam penggunaan telur, sehingga perlu teknik khusus untuk menghindari kegagalan.

Cheesecake merupakan salah satu menu dessert yang hampir ada di setiap bakery maupun coffee shop. Rasanya yang manis khas keju dan teksturnya yang lembut sangat cocok untuk menemani waktu bersantai sambil ngopi.

Sebagai penikmat cheesecake, tentunya kamu tahu ada banyak jenis cheesecake. Salah satu jenis yang kerap kita temukan di dessert shop adalah New York style cheesecake. Selain berasal dari New York, apakah kamu tahu beberapa perbedaan New York style cheesecake dengan jenis cheesecake lainnya? Yuk, simak uraian lengkapnya berikut ini!

1. New York-style cheesecake mulai ada sejak tahun 1920an

ilustrasi new york-style cheesecake (freepik.com/azerbaijan_stockers)
ilustrasi new york-style cheesecake (freepik.com/azerbaijan_stockers)

Cheesecake konon berasal dari peradaban Yunani kuno sebagai makanan sajian untuk para atlet olimpiade. Pada saat itu, cheesake dibuat dengan cara mencampurkan lumatan keju dengan sedikit tepung gandum dan madu sebelum dipanaskan. 

New York style cheesecake sebenarnya baru ada sejak tahun 1920-an ketika seorang pemilik restaurant di Manhattan bernama Arnold Reuben membuat inovasi menu dessert baru. Terinspirasi dari hidangan cream cheese pie, Reuben dan pastry chef-nya mengembangkan resep cheesecake berbahan utama cream cheese.  

2. New York-style cheesecake hanya menggunakan produk keju cream cheese

ilustrasi cream cheese (freepik.com/wirestock)
ilustrasi cream cheese (freepik.com/wirestock)

Cheesecake pada umumnya menggunakan keju cottage sebagai bahan utamanya. Karena dihasilkan dari dadih susu pasteurisasi, keju cottage memiliki kandungan lemak lebih rendah sehingga menghasilkan tekstur yang ringan.

Sementara itu, New York style cheesecake hanya menggunakan satu jenis keju yaitu cream cheese. Penggunaan cream cheese membuat New York style cheesecake dikenal dengan teksturnya yang creamy.

3. Graham cracker crust selalu digunakan untuk membuat New York-style cheesecake

ilustrasi cheesecake dengan graham cracker crust (vecteezy.com/Pathomrat Praerin)
ilustrasi cheesecake dengan graham cracker crust (vecteezy.com/Pathomrat Praerin)

Tidak semua cheesecake dibuat dengan lapisan crust di bawahnya, contohnya Basque cheesecake. Cheesecake asal Spanyol tersebut dibuat dari campuran cream cheese, tepung, dan telur lalu ditaruh dalam loyang kue sebelum dipanggang.

Selain cream cheese, ciri khas dari New York style cheesecake terletak pada lapisan crust dari graham cracker. Tekstur creamy dari isian cream cheese akan terasa balance jika dipadukan dengan renyahnya graham cracker

4. Tidak ada New York-style cheesecake versi no-bake

ilustrasi new york style cheesecake (vecteezy.com/Srinrat Wuttichaikitcharoen)
ilustrasi new york style cheesecake (vecteezy.com/Srinrat Wuttichaikitcharoen)

Walau jadi hidangan favorit, cheesecake sebenarnya memiliki pressure point dalam proses pembuatannya. Penggunaan telur untuk adonan baked cheesecake bisa berpotensi menjadi sumber kegagalan.

Entah telurnya kurang matang atau justru terlalu kaku sehingga teksturnya lebih mirip seperti kue spons. Sebab itu, no-bake cheesecake banyak diminati karena tidak menggunakan telur dan hanya perlu menyimpan adonan ke dalam lemari pendingin.

Adapun New York style cheesecake selalu melibatkan proses baking karena penggunaan isian berbahan telur. Untuk mengantisipasi kegagalan saat memanggang, pengaturan temperatur rendah biasanya digunakan supaya adonan tidak mudah pecah.

5. Bukan ringan dan fluffy, New York-style cheesecake dikenal memiliki tekstur yang padat

ilustrasi new york style cheesecake (pexels.com/Suzy Hazelwood)
ilustrasi new york style cheesecake (pexels.com/Suzy Hazelwood)

Tekstur fluffy dari Japanese cheesecake berasal dari proses pengocokan putih telur selama berkali-kali. Meski berbeda dengan Japanese cheesecake, Italian cheesecake juga memiliki tekstur ringan karena penggunaan keju ricotta. 

Dibandingkan kedua jenis cheesecake tersebut, New York style cheesecake bertekstur sangat padat karena penggunaan isian cream cheese dan telur. Selain itu, whipped cream sangat jarang digunakan untuk pembuatan New York style cheesecake. Para pastry chef umumnya lebih memilih penggunaan sour cream yang bisa menambah kepadatan adonan.

Selain dari sisi pemilihan bahan, tekstur padat tersebut juga didapat dari proses setelah pemanggangan. Untuk menjaga kue tetap padat dan tidak kempes dengan cepat, adonan cheesecake yang sudah matang dibiarkan tetap di dalam oven yang sudah dimatikan. 

Kalau sudah tahu perbedaan New York style cheesecake dengan jenis cheesecake lainnya, kini kamu bisa menentukan bahan-bahan yang tepat dan sesuai. Pastinya, New York style cheesecake harus menggunakan cream cheese, graham cracker crust, telur, dan dipanggang dengan suhu rendah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us