Review Menu Baru Richeese Factory yang Serba Hitam, Unik Sih tapi...

Kamu sudah cobain sendiri belum, nih?

Di saat orang-orang heboh dengan tema hitam atau night mode di media sosial, Richeese Factory menghadirkan menu terbarunya bertema sama, yakni Richeese Black, kemarin (10/10). Padahal, tren makanan hitam sudah memudar.

Penasaran seperti apa rasanya? Yuk, simak review menu hitam Richeese Factory berikut ini! 

1. Warna hitam merupakan resep rahasia Richeese Factory

Review Menu Baru Richeese Factory yang Serba Hitam, Unik Sih tapi...instagram.com/richeese_factory

Saat membelinya, kami sempat bertanya kepada kasir mengenai asal-muasal warna hitam. Awalnya kami mengira, warna hitam diperoleh dari charcoal, tapi ternyata bukan.

"Bukan mas, silakan dicoba dan dirasakan sendiri nanti. Ini resep rahasia Richeese Factory," ucap salah satu pegawai Richeese Factory, Rachmad Eko, kepada IDN Times, hari ini (11/10).

Ada enam menu baru yang ditawarkan Richeese Factory dalam seri Richeese Black. Di antaranya Richeese Black, Friend Fries, Richeese Black Lava, Cheesy Fish Bite, Combo Richeese Black, dan Richeese Black Sauce.

2. Rasa Richeese Black serupa dengan versi original

Review Menu Baru Richeese Factory yang Serba Hitam, Unik Sih tapi...IDN Times/Reza Iqbal

Mari kita bahas satu per satu, mulai dari saus hitamnya. Sebenarnya ada banyak pewarna makanan hitam alami yang biasa digunakan untuk warna hitam. Misalnya arang bambu, abu merang, tepung ketan hitam, cokelat bubuk hitam, tinta cumi, dan kluwak.

Warna hitamnya sekilas mirip dengan sensasi black sakura Sour Sally. Tambahan warnanya sama sekali tidak merusak cita rasa dari saus itu sendiri.

"Kalau ada tambahan charcoal, pasti rasanya beda. Ini mirip saus original Richeese, cuma ada campuran warnanya," ucap Chef Yummy, Hana Yushofi (27). Sebenarnya black sakura sendiri juga mengandung charcoal, mungkin di Richeese komposisinya hanya sedikit.

Review Menu Baru Richeese Factory yang Serba Hitam, Unik Sih tapi...IDN Times/Reza Iqbal

Apapun perpaduan tersebut, rasa saus hitamnya mirip dengan aslinya, tapi lebih encer. "Enak kok, aku suka dengan menu terbarunya Richeese Factory," ucap David Andrew (25).

Meski demikian, beberapa orang kurang suka dengan varian terbaru ini"Sebagai penggemar Richeese, varian baru ini merusak cita rasa khasnya," tutur owner akun Instagram @kulinertulungagung, Erina Wardoyo.

Senada dengan Erina, pelanggan lainnya bernama Rully Bunga (25) juga kurang suka menu anyar Richeese. "Cuma suka kentang gorengnya saja," katanya.

Review Menu Baru Richeese Factory yang Serba Hitam, Unik Sih tapi...IDN Times/Reza Iqbal

Berbeda dengan rasa original, ayamnya tidak ada pilihan level pedas. Jadi, kamu harus memadukan dengan saus hitamnya. Kalau tidak pakai saus, rasa ayamnya cukup hambar.

"Rasa ayamnya sama saja seperti versi original. Adanya warna hitam mungkin membuat beberapa orang merasa aneh melihatnya," kata Indra Zhakaria (28).

Baca Juga: Review KOMA Singapore, Restoran Jepang dengan Sejuta Pengalaman Unik

3. Enak atau gak, rasa tergantung selera masing-masing

Review Menu Baru Richeese Factory yang Serba Hitam, Unik Sih tapi...IDN Times/Reza Iqbal

Selanjutnya, ada cheesy fish bite yang mungkin sudah banyak restoran cepat saji menawarkan menu serupa. Rasanya creamy, gurih, dan empuk.

Terakhir, untuk minumannya yang masih membuat kami penasaran. Sekilas, rasanya seperti lemon tea merek Lipton. Namun, warna hitamnya masih menjadi misteri. Secara inovasi, menu baru ini patut diapreasiasi, karena menyajikan hal baru.

Sayangnya menu es krimnya belum siap untuk daerah Surabaya Barat. 

Review Menu Baru Richeese Factory yang Serba Hitam, Unik Sih tapi...IDN Times/Reza Iqbal

Secara keseluruhan, penulis merasa lebih suka versi original dan pedasnya. Menurut penulis, rasa Richeese Black cenderung hambar. Mereka hanya mengandalkan saus hitam sebagai daya tarik utamanya. Padahal, rasa saus hitamnya sendiri agak nanggung.

Minumannya pun lebih segar yang Pink Lava. Kalau Richeese Black Lava, rasanya tak jauh berbeda dengan lemon tea.

Lain halnya dengan kentang hitamnya. Menurut penulis, masih layak untuk dibeli. Porsinya lumayan banyak dan bubuk hitamnya lebih terasa dibandingkan saus hitamnya.

Pelanggan lainnya, Rehuel ​Willy Aditama berkata, "Manisnya (saus) kurang pas dengan makanan panas. Kalau aku sih lebih cocok dengan saus cokelat KFC, meskipun sama-sama kurang enak."

Tampaknya, perpaduan rasa pedas dan kejunya masih menjadi daya tarik utama Richeese Factory. Rasanya lebih nendang dibanding Richeese Black. 

Nah, sebagian orang, termasuk penulis, menganggap Richeese Black belum dapat menyamai kenikmatan signatured menu tersebut. Namun, kembali lagi pada selera masing-masing. Bisa jadi kamu justru menyukai versi black ini.

Kamu sendiri sudah cobain, belum? Menurut kamu, mana yang lebih enak? Tulis pendapatmu di kolom komentar ya!

Baca Juga: Review Nasi Telor Sentosa yang Viral, Ternyata Ini yang Bikin Spesial

yummy-banner

Topik:

  • Dewi Suci Rahayu

Berita Terkini Lainnya