Tak Hanya Kemangi, 10 Daun Ini Juga Bisa Dijadikan Lalapan

Makan ayam goreng, bebek bakar, atau iga penyet tidak lengkap rasanya tanpa lalapan. Lalapan alias sayuran segar sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kuliner nusantara, terutama di Jawa Barat. Selain menambah nikmatnya makan, lalapan ternyata juga bermanfaat untuk kesehatan. Di negara dengan keanekaragaman flora yang tinggi seperti Indonesia, memungkinkan adanya tumbuhan lain yang bisa dijadikan lalapan.

Pegagan atau antanan dapat dimanfaatkan seluruh bagian tumbuhannya sebagai lalapan. Biasanya pegagan dimakan dalam kondisi segar. Di Jawa Barat selain sebagai lalapan, pegagan juga diolah menjadi asinan. Tumbuhan yang hidupnya menjalar di permukaan tanah ini ternyata juga dikonsumsi di Aceh. Kandungan senyawa asiatikosida di dalamnya dapat menekan pertumbuhan sel kanker. Selain itu, pegagan juga mengandung senyawa saponin yang dapat memperkuat sistem imun.

Tumbuhan yang berupa pohon ini banyak dikonsumsi di daerah Sukabumi. Berbeda dengan pegagan, bunut hanya dapat dimanfaatkan bagian daun mudanya. Secara tradisional, bunut dapat mengobati nyeri dan rematik. Tumbuhan ini mengandung senyawa antioksidan yang dapat mencegah kanker.

Kadondong atau kedondong dimanfaatkan bagian daun mudanya. Di Jawa Barat, daun kadondong dikonsumsi dalam kondisi segar, direbus atau dikukus terlebih dahulu. Senyawa saponin yang terkandung dalam daun kadondong memiliki aktivitas antiradang, antinyeri, dan antidemam.

Gulma yang satu ini ternyata bisa dimanfaatkan sebagai lalapan. Bagian yang bisa digunakan yaitu daun yang masih muda. Daun walang harus direbus terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Daun walang secara tradisional dapat digunakan untuk menurunkan demam, meringankan sakit kepala, flu, dan nyeri perut hingga mengobati gigitan ular atau sengatan kalajengking.

Bagian yang dapat dikonsumsi dari ubi dewa yaitu daun muda yang masih segar. Daun ubi dewa kaya akan senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan. Antioksidan ini dapat menangkal radikal bebas sehingga mencegah penuaan dini.

Selain buahnya, pepaya atau gedang dalam bahasa Sunda juga dapat dikonsumsi daunnya. Daun yang dapat dijadikan lalapan adalah daun yang masih muda. Senyawa yang menyebabkan daun pepaya berasa pahit yaitu alkaloid. Alkaloid ini memiliki aktivitas antibakteri dan antioksidan. Selain itu, daun pepaya juga mengandung senyawa karpain yang dapat melancarkan pencernaan.

Daun poh-pohan yang masih muda dimakan dalam kondisi segar. Daun poh-pohan mengandung senyawa flavonoid yaitu kuersetin, kaemferol, mirisetin, luteolin, dan apigenin. Senyawa-senyawa tersebut memiliki aktivitas antioksidan.

Di Jawa Barat daun beluntas dikonsumsi dalam kondisi segar atau dikukus terlebih dahulu. Bagian daun muda sering digunakan sebagai lalapan. Minyak atsiri yang dikandungnya menyebabkan daun beluntas memiliki rasa dan aroma yang khas. Daun beluntas juga mengandung flavonoid yang dapat mencegah kanker.

Daun reundeu yang bisa dijadikan lalapan hanya bagian yang muda. Selain sebagai lalapan, daun ini secara tradisional dapat mengobati nyeri sendi dan sulit buang air kecil. Daun reundeu mengandung senyawa fenol dan flavonoid yang dapat menangkal radikal bebas.

Daun parte atau jomloh dalam bahasa Jawa dapat dimakan dalam kondisi segar. Tumbuhan ini dapat dimanfaatkan secara tradisional untuk mengobati demam, hepatitis, dan bengkak. Kandungan senyawa kuersetin dan kaemferol di dalamnya memiliki aktivitas antiradang.

Terbukti kan Indonesia kaya akan tumbuhan yang bisa dijadikan lalapan. Buatlah makanmu semakin sehat dan nikmat dengan lalapan. Dicocol dengan sambal pasti makin enak. Berani coba?

Tak Hanya Kemangi, 10 Daun Ini Juga Bisa Dijadikan Lalapan

1. Pegagan.

2. Bunut.

Editorial Team

Tonton lebih seru di