5 Tips Memilih Timun Suri yang Matang, si Buah Khas Ramadan

Aroma yang dihasilkan dari timun suri dapat menjadi indikasi kualitas sekaligus kesegaran dari timun suri tersebut. Apabila timun suri berbau wangi khas, maka dapat dikatakan bahwa timun tersebut sudah matang dan dalam kualitas baik. Hindari membeli timun suri yang belum memiliki aroma atau aromanya belum tercium keluar.

Tekstur dari timun suri yang matang tentunya akan lebih lembut dan empuk, tapi tidak terlalu rapuh. Tekstur yang pas dan tidak berlebihan dapat menjadi indikasi baik untuk memilih timun suri yang matang dan berkualitas baik. Jangan memilih timun suri yang sudah lembek dan tidak dapat dimakan karena itu artinya timun suri tersebut sudah terlalu matang dan mendekati busuk.

Saat membeli timun suri mungkin kita akan cenderung tergoda untuk membeli timun suri yang berwarna kuning cerah, padahal warna kulit tidak menjamin kematangan buah. Apapun warna kulit dari timun suri baik itu hijau maupun kuning tetap saja tidak menjadi jaminan bahwa timun tersebut dalam kondisi yang telah matang.

Kita mungkin enggan memilih timun suri yang telah retak padahal retakan pada kulit buah tersebut dapat menjadi indikasi kematangan yang sesuai dan pas. Timun suri akan cenderung mengembang saat matang sehingga akan mendorong kulit dari buah tersebut dan menciptakan retakan di sekitar buah.

Saat membeli timun suri, kamu dapat menyesuaikan dengan kebutuhan. Jika hanya membutuhkan sedikit saja, maka belilah timun suri yang berukuran kecil karena jika membeli timun suri berukuran besar, dikhawatirkan akan membuat kita terlalu lama menyimpannya dan menurunkan kualitas serta kesegaran dari timun suri.

Nah, lima tips memilih timun suri di atas dapat menjadi informasi bagi kamu agar tidak salah dalam memilih timun suri khususnya untuk berbuka puasa. Sekarang gak perlu khawatir salah pilih timu suri, kan?