Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tren Kuliner di Worldchef Congress & Expo Unilever Food Solutions

Unilever Food Solutions Worldchef Congress & Expo 2024 (unileverfoodsolutions.co.id)

Tak ubahnya fesyen, tren makanan pun selalu berganti setiap waktu. Untuk itulah pelaku industri horeka (hotel, restoran, dan kafe) wajib memperhatikan tren makanan yang datang serta membaca pasar untuk pengembangan bisnis kuliner di masa depan.

Sadar akan hal tersebut, maka Unilever Food Solutions (UFS) akan menggelar Worldchefs Congress & Expo 2024: Taste the Culinary Infinity pada 12 Oktober 2024 di Marina Bay Sands, Singapura.

Dalam acara ini akan dipaparkan laporan "Future Menus Top Global Trends" edisi 2024. Laporan tersebut berisi data global terkini dan masukan-masukan relevan dari para chef ternama serta gambaran mengenai tren kuliner masa depan yang dapat membantu keberlangsungan bisnis kuliner secara global.

“Dalam upaya mereka untuk terus belajar, mengembangkan teknik, dan berinovasi dalam menyusun menu, para chef perlu mengarahkan pandangan mereka ke masa depan," ujar Executive Chef UFS Indonesia, Chef Gun Gun Handayana.

Dalam kongres ini, para peserta akan dijelaskan mengenai delapan tren kuliner global yang telah dirumuskan UFS sebagai berikut:

1. Kejutan Rasa: Bebas Berkreasi

Penikmat kuliner masa kini mendambakan lebih dari sekadar hidangan biasa. Mereka menginginkan pengalaman kuliner yang mengejutkan dan menantang setiap indera. Di era yang dipenuhi dengan stimulasi sensor, kreasi kuliner harus bisa mendobrak batasan dan meramu hidangan eksperimental yang melampaui batas dan ekspektasi.

2. Kekayaan Lokal: Merayakan Cita Rasa Asli

Kekayaan lokal adalah tentang merayakan kekayaan negeri sendiri. Kesegaran hasil bumi lokal dan musiman mengangkat cita rasa hidangan ke tingkat yang baru. Lebih dari itu, tren ini juga mempererat hubungan antara dapur individu dengan komunitas sekitar. Dengan membangun hubungan ini, para pelaku kuliner tidak hanya mendapatkan bahan baku, tetapi juga membuat cerita daerah ke dalam setiap santap.

3. Low-Waste Menus: Kreativitas tanpa Batas

Tren ini membantu para chef untuk memanfaatkan bahan baku dan sumber daya dengan bijak, menghemat biaya, dan memanjakan para penikmat kuliner yang peduli terhadap makanan berkualitas. Kini, para chef memiliki panduan praktis untuk memaksimalkan penggunaan setiap bahan demi memenuhi ekspektasi generasi muda dan pelanggan yang sadar akan pentingnya dapur berkelanjutan. Sungguh peluang besar untuk dieksplorasi di era inovasi dan gaya hidup yang bertanggung jawab terhadap dampak kuliner.

4. Hidangan Klasik Kekinian: Lezat dan Menantang

Kerinduan akan hidangan rumahan yang familier masih menjadi tren kuat di kalangan penikmat kuliner. Namun, meskipun mencari rasa yang familier, mereka juga menginginkan sentuhan baru. Tren ini bukan hanya tentang memodernisasi hidangan klasik, tetapi juga tentang menanamkan cerita kuliner, warisan budaya, dan sentuhan nostalgia ke dalam setiap sajian.

5. Protein Nabati: Pahlawan Kuliner Masa Kini

Tren flexitarian semakin meningkat, di mana semakin banyak orang yang tidak sepenuhnya vegetarian/vegan memilih untuk mengganti 1—2 porsi makan mereka setiap minggu dengan hidangan nabati demi kesehatan. Tren ini memberikan peluang besar bagi para chef untuk menyediakan pilihan menu yang beragam dan inklusif, sekaligus mengurangi biaya operasional dan jejak karbon mereka.

6. Berbagi Rasa: Dinamis dan Interaktif

Penikmat kuliner masa kini menghargai momen kebersamaan menikmati hidangan lezat yang dapat dinikmati bersama dalam suasana santai. Meja makan bukan hanya tempat menikmati makanan, tetapi juga menjadi ruang untuk menciptakan kegembiraan, tawa, dan koneksi. Ini adalah peluang bagi para chef untuk berinovasi, bereksperimen, memadukan berbagai kreasi, dan menciptakan pengalaman unik yang mendefinisikan ulang arti kebersamaan di sini sangatlah besar.

7. Sayuran Menggoda: Demokrasi Rasa

Sayuran semakin digemari dan berubah menjadi bintang utama dalam kreasi hidangan para chef untuk memikat generasi penikmat kuliner masa kini. Tak hanya bernutrisi, sayuran juga kaya warna dan cita rasa. Meski begitu, diperlukan keahlian dan kreativitas lebih dari para chef untuk mengolahnya menjadi sajian yang istimewa. 

8. Santapan Penuh Manfaat: Harmoni Tubuh dan Pikiran

Kesadaran pentingnya pola makan sehat semakin meningkat. Penikmat kuliner saat ini menginginkan hidangan yang diracik dengan penuh kepedulian, mengurangi lemak jenuh, memilih potongan daging tanpa lemak, dan saus yang lebih ringan. Feel-good food adalah tentang menemukan keseimbangan sempurna, di mana setiap hidangan membuat penikmatnya merasa lebih baik dan berenergi.

Dalam kongres ini turut hadir jajaran Executive Chef UFS dari berbagai negara, yaitu Chef Gun Gun Handayana (Indonesia), Chef Eric Chua (Singapura, Vietnam, dan Kamboja), Chef Kenneth Cacho (Filipina), dan Chef Jiraroj "Pop" Navanukroh (Thailand).

"UFS senantiasa mendukung inovasi makanan yang praktis, berkelanjutan, dan berdampak besar," tambah Regional Marketing Director UFS Asia Tenggara, Vangie Hu.

"Dengan menggabungkan perkembangan dunia kuliner dengan prinsip-prinsip dasar memasak, UFS memanfaatkan data global dan masukan dari para chef untuk menciptakan laporan yang menyoroti delapan tren utama yang akan membentuk pengalaman kuliner di seluruh dunia tahun depan," tutupnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us