5 Teknik Penting Biar Sponge Cake Klasik Mengembang Maksimal dan Ringan

Sponge cake klasik jadi dasar banyak kue cantik, dari cake ulang tahun sampai dessert berlapis. Teksturnya yang ringan bikin cake ini enak tanpa banyak topping, tapi cara mengolahnya cukup sensitif. Perbedaan kecil dalam teknik bisa bikin hasilnya bantat atau gak mengembang, dan ini sering terjadi karena proses mengocok telur atau mencampur adonan yang kurang tepat.
Banyak kegagalan juga muncul dari suhu oven yang gak stabil, padahal sponge cake sangat bergantung pada udara yang masuk ke adonan. Kalau kamu ingin hasil yang tinggi, lembut, dan stabil, kuasai dulu teknik dasarnya. Dengan langkah yang tepat, sponge cake buatanmu bisa mengembang sempurna tanpa perlu pengembang tambahan.
1. Kocok telur dan gula sampai mencapai ribbon stage yang stabil

Mengocok telur dan gula sampai ribbon stage adalah fondasi utama sponge cake. Pada tahap ini, telur akan mengembang dan menahan banyak udara yang dibutuhkan supaya cake bisa naik dengan baik. Kamu perlu mengocok adonan sampai warnanya pucat, volumenya naik signifikan, dan teksturnya jatuh perlahan menyerupai pita saat diangkat dengan spatula.
Untuk mencapai ribbon stage yang stabil, pastikan telur berada pada suhu ruang. Telur dingin sulit mengembang dan butuh waktu lebih lama untuk mencapai struktur yang pas. Kamu juga perlu mengatur mixer pada kecepatan tinggi di awal, lalu turunkan sedikit untuk menstabilkan adonan supaya gak mudah turun saat dicampur dengan bahan kering.
Proses ini mungkin terlihat sederhana, tetapi hasil akhir cake sangat bergantung pada volume udara dalam campuran telur dan gula. Makin stabil ribbon stage yang kamu capai, makin ringan dan tinggi sponge cake yang kamu dapatkan setelah dipanggang. Tahap ini adalah kunci supaya cake punya tekstur halus dan airy.
2. Ayak bahan kering supaya lebih halus dan mudah menyatu dalam adonan

Mengayak bahan kering seperti tepung, maizena, dan baking powder sangat penting untuk menjaga adonan tetap ringan. Partikel tepung yang menggumpal bisa bikin adonan susah menyatu dan menurunkan volume udara yang sudah kamu bangun pada tahap pengocokan telur. Dengan mengayak, bahan kering punya tekstur lebih lembut sehingga lebih mudah larut saat dicampur.
Kamu bisa mengayak bahan kering dua kali untuk hasil yang lebih halus. Cara ini bantu menciptakan crumb yang lebih lembut dan rapi saat dipotong. Tekstur adonan yang ringan juga mempermudah proses folding karena bahan kering menyatu tanpa butuh banyak gerakan mengaduk.
Ayakan yang lembut akan mempercepat proses pencampuran dan mengurangi risiko overmixing. Menghindari overmixing sangat penting karena proses ini bisa membuat udara dalam adonan keluar dan bikin cake cepat bantat. Bahan kering yang halus membantu adonan tetap aerasi dan ringan sampai masuk ke oven.
3. Lakukan teknik folding yang benar supaya udara dalam adonan gak keluar

Folding adalah salah satu teknik paling krusial dalam pembuatan sponge cake. Gerakan ini harus dilakukan perlahan dan terarah supaya udara dalam adonan tetap terjaga. Kamu bisa memakai spatula besar dan melakukan gerakan memutar dari bawah ke atas sambil memutar wadah. Cara ini membantu bahan kering tercampur tanpa merusak volume adonan.
Folding yang terlalu agresif bisa menghilangkan banyak udara yang sudah kamu bangun di tahap ribbon stage. Kalau volume udara turun drastis, hasil cake bisa jadi padat dan kurang mengembang. Kamu perlu tetap sabar dalam proses ini karena sponge cake mengandalkan struktur udara untuk menciptakan tekstur yang lembut.
Perhatikan konsistensi adonan. Kalau terlihat masih ada sedikit tepung yang belum tercampur, jangan langsung mengaduk terlalu lama. Lebih baik pelan-pelan menyatukannya sedikit demi sedikit sehingga adonan tetap airy. Teknik ini bakal bikin sponge cake kamu lebih tinggi, ringan, dan punya crumb yang cantik saat dipotong.
4. Gunakan loyang tanpa olesan lemak supaya adonan bisa memanjat dinding loyang

Beda dari cake lain, sponge cake klasik lebih bagus dipanggang dalam loyang yang gak diolesi lemak. Tujuannya supaya adonan bisa “memanjat” dinding loyang dan mengembang lebih tinggi. Ketika loyang diolesi butter atau minyak, permukaannya jadi licin sehingga adonan sulit menempel dan proses naiknya cake terganggu.
Loyang polos memberi ruang bagi adonan untuk menempel dan naik secara merata. Kalau kamu menggunakan kertas roti, cukup pasang di bagian bawah loyang saja. Bagian sisinya tetap biarkan tanpa lapisan supaya adonan punya pegangan saat mengembang.
Teknik ini membantu menjaga struktur cake tetap stabil setelah matang. Cake yang menempel pada sisi loyang akan turun perlahan dengan lebih rapi dan gak mudah mengerut. Hasilnya, sponge cake kamu punya bentuk yang lebih kokoh dan tinggi tanpa retak yang berlebihan.
5. Atur suhu oven dengan stabil supaya cake matang merata dan gak cepat turun
Suhu oven memegang peran besar dalam keberhasilan sponge cake. Oven yang terlalu panas bisa membuat permukaan cake pecah dan bagian dalamnya masih basah. Sementara itu, suhu yang terlalu rendah bikin cake sulit naik dan cenderung padat. Kamu perlu mengenali karakter oven di rumah dan melakukan preheat yang benar sebelum memanggang.
Suhu yang ideal biasanya berada di kisaran 160–170 derajat Celsius. Pastikan kamu menempatkan loyang di rak tengah supaya panasnya lebih merata. Hindari membuka pintu oven selama proses pemanggangan awal karena perubahan suhu drastis bisa membuat cake turun sebelum waktunya.
Selain itu, perhatikan waktu memanggang. Cake yang matang punya permukaan elastis saat disentuh dan tusukan keluar dengan sedikit remah lembut. Ketika temperatur stabil, sponge cake bisa naik dengan baik dan tetap ringan bahkan setelah dingin. Teknik sederhana ini sangat berpengaruh terhadap hasil akhirnya.
Setelah memahami lima teknik dasar ini, kamu bakal lebih percaya diri setiap kali bikin sponge cake klasik. Prosesnya memang butuh ketelitian, tapi hasil akhirnya memuaskan banget buat dinikmati kapan saja.


















