Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Bikin Fatayer Daging yang Juicy dan Gak Berminyak Berlebihan

fatayer
ilustrasi fatayer (freepik.com/stockking)

Fatayer daging itu punya daya tarik yang susah banget ditolak. Kulitnya lembut, bentuknya cantik, dan aroma rempahnya langsung bikin kamu lapar bahkan sebelum digigit. Meski terlihat sederhana, fatayer sebenarnya punya standar kenyamanan tertentu yakni kulitnya harus lembut tapi tetap kokoh, sementara isiannya harus wangi, juicy, dan terasa ringan waktu dimakan. Banyak orang fokus bikin lipatan kulit yang rapi, padahal kualitas isian justru salah satu kunci utama fatayer yang enak. Kalau tekstur dagingnya pas, bumbunya seimbang, dan kadar minyaknya terkontrol, fatayer buatanmu bakal naik kelas kayak yang dijual di bakery Timur Tengah.

Tantangan paling besar biasanya ada di isian daging yang gampang banget berubah jadi terlalu berminyak atau terlalu kering. Ini sering terjadi karena proses memasaknya buru-buru atau bumbunya gak diatur dengan benar. Padahal, sedikit kesalahan aja bisa bikin fatayer jadi berat dan enek waktu dimakan. Di sisi lain, kalau kamu tahu cara menumis, menyaring minyak berlebih, dan menambah bahan pendukung yang tepat, hasilnya bisa bikin kamu kaget sendiri. Lima tips berikut bisa jadi panduan andalan biar fatayer dagingmu terasa juicy, seimbang, dan tetap ringan dari gigitan pertama sampai terakhir.

1. Pilih daging cincang dengan kadar lemak yang seimbang

ilustrasi daging giling (freepik.com/freepik)
ilustrasi daging giling (freepik.com/freepik)

Daging jadi inti dari fatayer, jadi pilihan daging yang tepat bakal menentukan tekstur akhir isianmu. Daging yang terlalu berlemak memang terasa lebih juicy, tapi sering bikin isiannya mengeluarkan minyak berlebihan saat dipanggang. Di sisi lain, daging yang terlalu lean justru bikin teksturnya cenderung kering dan kurang lembut. Pilihan paling aman ada pada daging sapi dengan kadar lemak sekitar 15–20 persen karena bikin fatayer tetap moist tanpa banjir minyak.

Selain kandungan lemak, penting juga memperhatikan kualitas daging cincangnya. Daging yang baru digiling biasanya punya tekstur lebih segar dan aromanya lebih clean. Kalau kamu beli di pasar atau supermarket, pilih daging dengan warna merah segar dan hindari yang sudah terlalu pucat atau berair karena itu tanda daging mulai kehilangan kualitasnya. Semakin bagus kualitasnya, semakin stabil juga hasil isian saat dipanggang.

Supaya hasilnya makin optimal, kamu bisa minta tukang daging menggiling bagian yang cocok seperti chuck atau topside yang punya keseimbangan serat dan lemak. Potongan seperti ini bikin daging lebih mudah menyatu dengan bumbu, jadi isianmu bakal wangi dan empuk tanpa harus menambahkan terlalu banyak minyak.

2. Tumis bawang dan rempah dengan api sedang biar aromanya keluar

ilustrasi tumis bumbu (pexels.com/Kenneth Surillo)
ilustrasi tumis bumbu (pexels.com/Kenneth Surillo)

Rasa fatayer daging yang enak itu gak cuma datang dari dagingnya, tapi juga dari bawang dan rempah yang ditumis dengan sabar. Banyak orang buru-buru menaikkan api, padahal bawang yang dimasak terlalu cepat biasanya belum sempat mengeluarkan rasa manis alaminya. Tumis bawang bombay dan bawang putih dengan api sedang sampai benar-benar harum dan teksturnya mulai melunak. Tahap ini bikin aroma isian terasa lebih dalam dan lembut saat disantap.

Rempah kayak cumin, paprika, cinnamon, atau black pepper juga perlu dipanaskan sebentar supaya aromanya lebih keluar. Teknik ini sering dipakai dalam masakan Timur Tengah karena panas ringan bisa membuka minyak esensial dalam rempah. Hasilnya, isian fatayer-mu gak cuma wangi, tapi juga punya karakter rasa yang lebih kaya dan hangat.

Saat menumis daging, pastikan kamu gak menambahkan minyak terlalu banyak. Karena daging sudah punya lemak alami, minyak tambahan yang berlebihan bisa membuat isiannya terlalu greasy. Gunakan minyak secukupnya untuk melapisi wajan, lalu biarkan daging mengeluarkan minyaknya sendiri secara perlahan. Dengan cara ini, rasanya tetap juicy tanpa harus berminyak.

3. Tiriskan isian daging sebelum dimasukkan ke dalam adonan

isian daging
ilustrasi isian daging (vecteezy.com/Carlo Locara)

Ini langkah simpel tapi sering dilupakan. Setelah daging dan bumbu matang, selalu sisihkan beberapa menit biar uap panasnya keluar dan cairannya berkurang. Kalau isian masuk ke adonan saat masih terlalu basah, minyak dan airnya bakal merembes dan bikin kulit fatayer jadi lembek. Tekstur kulit pun kehilangan kekenyalan dan bentuknya gak stabil saat dipanggang.

Kamu bisa meniriskan isian dengan cara menaruhnya di atas saringan halus atau menyendok cairan berlebihan di dasar wajan. Cara ini efektif banget buat menjaga isian tetap lembap tapi gak watery. Semakin kering isianmu, semakin cantik bentuk fatayer saat keluar dari oven.

Selain itu, kamu bisa mendinginkan isian dulu sampai suhu ruang sebelum mulai membentuk fatayer. Isian yang dingin lebih mudah dikontrol dan gak merusak tekstur adonan. Hasil akhirnya jadi lebih rapi, kulitnya tetap lembut, dan isian menyatu sempurna tanpa bikin minyak bocor ke mana-mana.

4. Gunakan adonan yang lembut dan mudah ditarik

Ilustrasi gilas adonan (freepik.com/freepik)
Ilustrasi gilas adonan (freepik.com/freepik)

Kulit fatayer yang empuk itu bergantung pada adonan yang elastis. Gunakan tepung protein sedang biar teksturnya gak terlalu keras atau rapuh. Tambahan minyak zaitun dalam adonan juga bikin kulitnya lebih moist dan punya aroma khas yang lembut. Tujuannya adalah menghasilkan kulit yang cukup lentur buat dibentuk tapi tetap kokoh saat dipanggang.

Saat menguleni adonan, jangan terburu-buru menambahkan tepung ekstra. Adonan yang sedikit lengket justru tanda kalau teksturnya bakal lebih lembut setelah diistirahatkan. Diamkan adonan minimal 30 menit supaya gluten terbentuk dengan baik dan adonan lebih gampang dibentuk. Semakin elastis adonan, semakin mulus proses pembentukan fatayer.

Ketika membentuk, pastikan kamu menggiling adonan dengan ketebalan yang merata. Kulit yang terlalu tipis bisa gampang bocor saat isian daging mulai panas di oven, sementara kulit yang terlalu tebal bisa jadi keras. Tebal ideal sekitar 3–4 mm biar isiannya aman dan kulitnya tetap empuk setelah matang.

5. Panggang dengan suhu stabil biar teksturnya pas

ilustrasi panggang adonanpanggang adonan
ilustrasi panggang adonan (pexels.com/thiago japyassu)

Proses memanggang itu penentu penting apakah fatayermu bakal fluffy atau malah jadi keras. Panaskan oven lebih dulu sampai suhunya stabil, sekitar 180–200°C. Oven yang belum panas bikin adonan mengembang kurang maksimal dan membuat kulit jadi pucat. Kalau oven terlalu panas, kulit bakal cepat cokelat tapi isiannya belum sepenuhnya matang.

Letakkan loyang di rak tengah biar panasnya terdistribusi merata. Kamu juga bisa pakai loyang tipis biar panas dari bawah gak terperangkap terlalu banyak. Hal kecil seperti ini berpengaruh banget untuk menjaga bentuk fatayer tetap cantik dan isian matang sempurna tanpa mengeluarkan minyak berlebihan.

Terakhir, jangan memanggang terlalu lama. Begitu bagian atas sudah mulai kecokelatan dan dasar fatayer terasa kokoh, kamu bisa langsung angkat. Panggang yang terlalu lama bisa bikin kulit kering dan menghilangkan juiciness dari isiannya. Dengan waktu panggang yang pas, fatayer-mu bakal punya tekstur yang empuk di luar dan juicy di dalam.

Bikin fatayer daging yang juicy dan gak berminyak itu sebenarnya soal keseimbangan kecil yang kamu lakukan dari awal sampai akhir. Mulai dari pilih daging, menumis bumbu, sampai memanggang dengan sabar, semuanya berperan bikin tiap gigitan terasa nikmat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kirana Mulya
EditorKirana Mulya
Follow Us

Latest in Food

See More

5 Trik Rahasia Bikin Red Velvet Gluten-Free, Hasilnya Tetap Lembut!

20 Nov 2025, 17:42 WIBFood