5 Tips Bikin Rawon Buntut Sapi yang Empuk, Nikmat dan Bebas Bau Prengus

- Pilih buntut sapi yang segar dan berkualitas.
- Rendam buntut dalam air lemon atau cuka sebelum dimasak.
- Rebus buntut dalam air kelapa dengan api kecil.
Rawon buntut sapi memang jadi salah satu hidangan favorit banyak orang saat hari raya Idul Adha tiba. Rasanya yang kaya, gurih, dan super medok ini bisa bikin siapa saja yang mencicipinya jadi ketagihan.
Tapi terkadang, masalah bau prengus dan daging buntut yang masih alot bikin rawon jadi kurang nyaman di lidah. Nah, supaya rawon buntut kamu makin enak dan bebas bau prengus, ada beberapa tips sederhana yang bisa kamu coba dalam artikel ini. Yuk, simak tips lengkapnya di bawah ini dan terapkan agar rawonmu makin juara!
1. Pilih buntut sapi yang segar dan berkualitas

Untuk menghasilkan rawon buntut sapi yang lezat dan maksimal, kamu wajib memilih daging buntut yang segar dan berkualitas tinggi. Buntut sapi yang segar biasanya berwarna merah cerah dengan lemak putih yang menempel, ini menandakan bahwa dagingnya masih dalam kondisi prima dan tidak berbau amis.
Untuk memudahkan proses memasak serta agar bumbu meresap sempurna, kamu bisa memotong buntut sapi tepat di bagian sendinya. Potongan ini memungkinkan daging dan tulang terpisah lebih mudah saat direbus, sehingga tekstur buntut menjadi lebih empuk.
2. Rendam buntut dalam air lemon atau cuka sebelum dimasak

Sebelum dimasak, rendam buntut sapi dalam perasan air lemon atau cuka selama 30 menit untuk menghilangkan bau prengus yang sering muncul pada daging buntut. Kandungan asam dalam lemon atau cuka bisa membantu memecah protein penyebab bau amis sehingga daging menjadi lebih segar dan bersih.
Selain itu, proses perendaman ini juga membuat tekstur buntut lebih lembut saat dimasak nanti. Jangan lupa untuk selalu membilas buntut dengan air bersih setelah direndam agar rasa asam tidak menempel terlalu kuat saat dimasak.
3. Rebus buntut dalam air kelapa dengan api kecil

Setelah daging buntut sapi direndam dengan bahan asam, kamu bisa merebus daging buntut dengan menggunakan air kelapa sebagai pengganti air biasa untuk memberikan rasa gurih alami dan aroma yang lebih segar pada kuah rawon.
Air kelapa juga sangat efektif membantu mengurangi bau prengus yang sering muncul pada daging buntut sapi. Saat merebus daging, kamu wajib menggunakan api kecil agar lebih mudah matang perlahan dan teksturnya menjadi lebih empuk tanpa membuat kuah cepat menyusut.
4. Kombinasikan dengan rempah seperti jahe dan daun salam

Saat daging direbus, kamu bisa memasukkan beberapa rempah untuk menghilangkan bau prengus dan menambah aroma segar pada daging buntut sapi. Kamu bisa mengombinasikannya dengan rempah-rempah seperti jahe dan daun salam saat proses perebusan.
Jahe memiliki sifat antimikroba dan aroma tajam yang efektif menetralisir bau amis pada daging, sementara daun salam memberikan sentuhan harum yang khas. Masukkan kedua bahan ini sejak awal proses perebusan agar aroma dan rasa meresap sempurna ke dalam daging dan kuah.
5. Gunakan panci presto untuk mendapatkan tekstur empuk

Jika kamu ingin mempersingkat waktu memasak daging, kamu bisa menggunakan panci presto agar lebih mudah mendapatkan tekstur yang empuk dalam waktu singkat. Tekanan tinggi di dalam panci presto mempercepat proses pelunakan serat daging dan tulang, sehingga daging buntut menjadi sangat lembut tanpa harus direbus selama berjam-jam.
Selain itu, penggunaan panci presto juga membantu menjaga kandungan rasa dan nutrisi dalam daging agar tidak hilang akibat proses perebusan yang lama. Dengan waktu memasak sekitar 45-60 menit, kamu bisa menghemat energi dan waktu tanpa mengorbankan tekstur empuk yang diinginkan.
Dengan menerapkan beberapa tips sederhana di atas, kamu bisa mendapatkan rawon buntut sapi yang empuk dan bebas bau prengus. Jangan lupa untuk menambahkan rempah pilihan lainnya agar aroma dan rasa semakin menggoda.