Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
craftbeering.com

Kelinci merupakan hewan berbulu lembut yang memiliki image lucu dan menggemaskan. Di Indonesia sendiri menyantap olahan berbahan daging kelinci masih dianggap tabu oleh sebagian orang. Selain karena tidak tega menyantapnya, daging kelinci juga masih jarang ditemui di kebanyakan pasar. 

Meski tak seterkenal daging sapi maupun ayam, ternyata daging kelinci memiliki nilai gizi yang tak kalah berguna untuk tubuh. Bisa dijadikan sate, sup hingga gulai, pengolahan daging hewan satu ini tidak boleh sembarangan. Daripada salah dalam mengolahnya, ada baiknya simak baik-baik tips mengolah daging kelinci berikut ini.

1. Pilihlah daging berkualitas yang dipotong dari kelinci sehat dan berumur di bawah 1 tahun

Unsplash.com/Sergei Piunninen

Jika kamu membeli daging kelinci dari peternak, carilah infomasi lengkap mengenai kelinci yang dipotong tersebut. Selain harus memperhatikan kesegaran daging dari aromanya yang tidak terlalu amis, usia kelinci yang dipotong juga harus diperhatikan.

Kelinci yang umurnya di bawah satu tahun biasanya tekstur dagingnya lebih empuk dan lembut. Sementara kelinci yang usianya sudah di atas satu tahun biasanya dagingnya sudah lebih alot dan berwarna agak kuning. 

2. Sertakan tulang kelinci saat ingin memasak dagingnya

Editorial Team

Tonton lebih seru di