8 Tips Memasak Sayuran yang Bikin Nutrisinya Tidak Hilang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sayur adalah salah satu menu wajib di kala kita menjalankan puasa, mengingat sayuran mengandung banyak vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Jadi sangat wajar bahwa ada banyak cara mengolah sayur agar kita bisa mengonsumsinya setiap hari. Namun, berhati-hatilah dalam mengolah sayuran. Sebab jika tidak tepat maka bisa membuat nutrisi hilang.
Oleh karena itu, berikut adalah tips memasak sayuran yang bisa membuat nutrisinya tetap terjaga.
1. Cuci dengan benar
Hal pertama sebelum sayuran dimasak adalah harus dicuci terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran, kuman, bakteri maupun pestisida.
Ketika mencuci, pastikan menggunakan air yang mengalir ya. Karena jika dicuci dengan cara direndam kandungan nutrisinya bisa hilang lho. Salah satu nutrisi yang rentan hilang karena air adalah vitamin C.
2. Potong yang benar
Jika kamu salah memotong ukuran sayuran, seperti terlalu kecil bisa-bisa gagal dapat nutrisi karena larut dalam air. Seperti sayuran yang mengandung vitamin C tadi.
Maka sebaiknya potonglah dengan ukuran besar agar nutrisi tidak hilang saat dimasak. Namun jika kamu menginginkan potongan sayuran yang kecil, maka salah satu solusinya adalah dengan memotong setelah dimasak. Seperti kentang yang memiliki banyak nutrisi pada bagian kulit, jadi agar nutrisi tetap ada kamu bisa memasak dengan kulitnya.
3. Perhatikan jumlah air, suhu, dan waktu saat masak
Sebaiknya hindari memasak dengan terlalu banyak air untuk menghindari nutrisi berkurang bahkan hilang karena larut dalam air. Pastikan juga suhu saat memasak tidak terlalu tinggi dan waktu memasak cukup lama karena dapat juga mengurangi porsi nutrisi dalam sayuran.
4. Masak sesuai kebutuhan
Masak banyak kadang menjadi pilihan terutama untuk kamu yang sibuk, sehingga lebih memilih menghangatkan berkali - kali daripada masak lagi. Nah karena semakin sering sayur dipanaskan, maka nutrisi akan hilang secara perlahan. Jadi sebaiknya masaklah sesuai kebutuhanmu.
Editor’s picks
Baca Juga: 8 Sayuran Hijau Ini Baik Untuk Diet di Bulan Puasa
5. Masaklah dengan mengukus
Metode masak mengukus adalah cara terbaik untuk mempertahankan nutrisi dalam sayuran tetap terjaga. Cara ini paling cocok untuk memasak sayuran yang rentan larut dalam air, seperti kacang panjang, wortel, brokoli, hingga sayuran dengan berdaun hijau. Kamu juga bisa lho menggunakan microwave selain panci khusus mengukus.
6. Masaklah dengan memanggang
Beberapa sayuran bisa kamu masak dengan cara dipanggang seperti wortel, labu, buncis dan asparagus.
Diawali dengan memotong sayuran kecil dan tipis agar proses memasak lebih cepat dengan hasil lebih renyah. Selanjutnya lumurilah dengan minyak sehat sebelum proses pemanggangan dilakukan. Kamu bisa memanggang menggunakan oven atau di atas kompor hingga sayuran berubah warna.
7. Masaklah dengan menumis
Menumis adalah salah satu cara untuk mempertahankan nutrisi dalam sayuran tetap utuh dan warna sayuran tidak berubah. Sayuran yang cocok dimasak dengan cara ini adalah jamur, kacang kapri, asparagus, bawang dan paprika. Agar masakanmu lebih sehat, sebaiknya masak dengan minyak zaitun, namun dengan sedikit minyak.
8. Masaklah dengan merebus
Merebus menjadi salah satu metode memasak yang paling banyak digunakan karena sangat mudah. Seperti untuk memasak kacang panjang, kentang, atau sayuran akar lainnya. Agar rasa sayuran tetap renyah dan cepat masak, sebaiknya kamu memasukkannya setelah air mendidih.
Kamu juga bisa lho menerapkan metode blanching, sebuah metode merebus sayuran dengan cepat pada suhu lebih rendah yaitu sebelum air mendidih. Bahkan kamu bisa lho memanfaatkan air rebusan untuk dijadikan sup jika khawatir nutrisinya hilang saat perebusan.
Nah itu dia cara memasak sayuran yang tepat tanpa khawatir kehilangan nutrisinya. Gampang kan?
Baca Juga: 7 Sayuran Ini Lebih Bernutrisi Jika Dimasak Terlebih Dahulu
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.