Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Adonan Pizza Tipis vs Tebal, Mana yang Lebih Enak?

ilustrasi pizza
ilustrasi pizza (pexels.com/Horizon Content)
Intinya sih...
  • Pizza tipis memiliki tekstur renyah dan cocok untuk sensasi "kress" saat mengigit pizza, sementara pizza tebal lebih empuk dan kenyal mirip roti lembut.
  • Pizza tipis dianggap lebih "ringan" karena adonannya tipis, cocok untuk sharing, sementara pizza tebal lebih padat dan otomatis bikin cepat kenyang.
  • Pizza tipis memiliki topping sebagai bintang utama, sedangkan pizza tebal adonan yang fluffy dan tebal jadi daya tarik tersendiri.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pizza sudah jadi makanan favorit banyak orang di seluruh dunia. Dari anak kecil sampai orang dewasa, siapa sih yang bisa nolak kelezatan roti panggang dengan lelehan keju dan topping melimpah? Namun, ada satu hal yang sering bikin penggemar pizza terbagi jadi 2 kubu, adonan tipis dan tebal.

Pasalnya, adonan tipis dan tebal gak hanya beda di ketebalan saja. Tekstur, rasa, hingga cara makannya juga beda. Nah, biar kamu gak salah pilih pas lagi craving pizza, yuk kita bahas tuntas perbedaan adonan pizza tipis vs tebal dari berbagai sisi, mulai dari kenikmatan di mulut sampai gaya hidup yang cocok untuk masing-masing.

1. Renyah vs empuk

ilustrasi pizza
ilustrasi pizza (pexels.com/Muffin Creatives)

Perbedaan paling mencolok tentu ada di teksturnya. Pizza tipis biasanya punya adonan yang garing di bagian pinggir, bahkan kadang sampai benar-benar kriuk kalau dipanggang dengan suhu tinggi. Cocok untuk kamu yang suka sensasi "kress" saat mengigit pizza.

Sementara itu, pizza tebal punya tekstur yang lebih empuk dan kenyal. Bagian dalamnya biasanya fluffy, mirip roti lembut. Jadi, kalau kamu tipe orang yang suka ngunyah lama dan dapat sensasi kenyang dari roti, pizza tebal jelas jadi pilihan favorit.

2. Porsi ringan vs bikin kenyang

ilustrasi pizza (freepik.com/timolina)
ilustrasi pizza (freepik.com/timolina)

Pizza tipis sering dianggap lebih “ringan” karena adonannya tipis banget. Jadi meski kamu makan beberapa potong, perut gak akan langsung penuh. Maka dari itu, jenis ini sering dipilih untuk sharing bareng teman, apalagi kalau topping-nya gak terlalu berat.

Sebaliknya, pizza tebal punya adonan lebih padat dan tebal, otomatis bikin cepat kenyang. Satu atau dua potong saja kadang sudah bikin perut terasa penuh. Kalau kamu lagi lapar atau butuh makanan yang bisa jadi “main course” beneran, pizza tebal lebih cocok.

3. Topping sebagai bintang utama vs pelengkap

ilustrasi pizza (unsplash.com/Shourav Sheikh)
ilustrasi pizza (unsplash.com/Shourav Sheikh)

Pada pizza tipis, topping biasanya jadi bintang utama. Karena adonannya tipis, rasa keju, saus, dan daging langsung lebih menonjol. Makanya, pizza tipis cocok untuk orang yang suka kombinasi topping yang gak kalah dengan rasa roti.

Pizza tebal justru kebalikannya. Adonan yang fluffy dan tebal kadang jadi bagian penting dari kenikmatan itu sendiri. Topping memang penting, tapi tekstur roti yang empuk juga jadi daya tarik tersendiri. Bahkan di beberapa tempat, adonan bisa dibilang sama pentingnya dengan topping.

4. Cara makan

ilustrasi makan pizza (pexels.com/Cats Coming)
ilustrasi makan pizza (pexels.com/Cats Coming)

Pizza tipis lebih gampang dimakan dengan tangan. Potongannya ringan, bisa dilipat, dan gak bikin topping berantakan ke mana-mana. Cocok banget untuk makan santai sambil ngobrol atau nonton film.

Pizza tebal beda cerita. Karena ukurannya lebih “berisi”, seringkali kamu butuh pisau dan garpu agar lebih rapi. Apalagi kalau topping-nya banyak dan meleleh, dijamin bakal ribet kalau gabta dipegang pakai tangan. Jadi, pizza tebal lebih pas untuk makan dengan suasana serius.

5. Sejarah dan gaya penyajian

ilustrasi pizza
ilustrasi pizza (pexels.com/Horizon Content)

Pizza tipis identik dengan gaya Italia asli, khususnya Napoli dan Roma. Orang Italia percaya kalau adonan tipis bikin topping jadi lebih bersinar dan bisa menunjukkan kualitas bahan-bahan segar. Jadi, kalau kamu pengen merasakan vibe pizza otentik ala Italia, pizza tipis jawabannya.

Sementara, pizza tebal lebih populer di Amerika, khususnya Chicago dan Detroit. Orang Amerika mengembangkan versi pizza yang lebih mengenyangkan, cocok untuk orang yang suka makan dalam porsi besar. Jadi bisa dibilang, pizza tebal adalah interpretasi modern dari pizza yang disesuaikan sama selera orang Amerika.

Gak ada yang lebih baik antara pizza tipis dan pizza tebal, semua kembali ke selera pribadi. Kalau lagi pengen makan santai, ringan, dan menikmati topping maksimal, pizza tipis jelas jadi pilihan. Namun, kalau lagi laper berat dan butuh makanan yang bikin puas sampai kenyang, pizza tebal bakal jadi sahabat terbaikmu.

Pada akhirnya, baik tipis maupun tebal, keduanya punya pesona masing-masing. Jadi kenapa harus pilih salah satu kalau kamu bisa nikmati keduanya sesuai mood dan situasi? Tinggal sesuaikan dengan selera dan momen makanmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us