Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Resep Slow-Roasted Lamb Shoulder, Dagingnya Lumer di Mulut!

ilustrasi lamb shoulder (pexels.com/Prabal Pratap Singh)

Bingung cara memasak lamb shoulder atau bahu domba? Ikuti resep ini untuk mendapatkan daging yang super empuk. Tinggal disendok saja, dagingnya akan terlepas dari tulang. Aroma rempah-rempah baratnya saat dipanggang akan menyebar ke seluruh rumah.

Resep ini cocok untukmu yang ingin mencoba memasak bahu domba dengan rempah-rempah ala Barat. Teknik memanggang dengan api kecil membuat daging matang merata dan sangat juicy. Yuk, lihat langkah-langkahnya dan praktikkan satu per satu!

Bahan Membuat Slow-Roasted Lamb Shoulder

ilustrasi lamb shoulder (pexels.com/Bimbim Sindu)
  1. 1 bahu domba ukuran besar, sekitar 1,5–1,8 kg

  2. 2 bawang bombai besar, iris tipis

  3. 2 siung bawang putih, parut halus

  4. 1 sdt jahe bubuk

  5. 1 sdt paprika bubuk

  6. ½ sdt kunyit bubuk

  7. Sejumput saffron

  8. 1 sdt garam laut

  9. Lada hitam secukupnya

  10. 3 sdm minyak zaitun

  11. 3 tangkai thyme segar

  12. 180 ml air

Cara Membuat Slow-Roasted Lamb Shoulder

ilustrasi lamb shoulder (pexels.com/Rachel Claire)
  1. Campur minyak zaitun dengan jahe bubuk, paprika asap, kunyit, saffron, bawang putih, garam, dan merica dalam mangkuk kecil. Aduk rata untuk membuat bahan-bahan ini menjadi bumbu yang sangat harum.

  2. Lumuri dan pijat bahu domba dengan rempah-rempah, ratakan, pastikan jangan pelit. Diamkan selama 30 menit agar rempah-rempah meresap. Kamu dapat memasukkannya ke dalam lemari es terlebih dahulu, tetapi keluarkan lagi ke suhu ruang sebelum dimasak.

  3. Panaskan oven hingga 200 derajat Celsius, siapkan juga loyang. Tata irisan bawang bombai di bagian bawah loyang, tuangkan air, dan tambahkan tangkai thyme. Kemudian, letakkan bahu domba di atasnya.

  4. Tutup rapat dengan aluminium foil atau tutup loyang. Panggang selama 45 menit.

  5. Turunkan suhu oven hingga 160 derajat Celsius. Angkat tutupnya, dan panggang selama 1½–2 jam lagi. Tuang saus di dasar panci ke atas daging agar lebih juicy. Jika saus mulai mengering, tambahkan sedikit air.

  6. Sajikan daging dengan saus dari panci, daging akan lebih nikmat jika disantap dengan roti atau kuskus. Jika ingin lebih segar, taburi daun ketumbar atau peterseli segar di atasnya.

Tips Membuat Slow-Roasted Lamb Shoulder

ilustrasi slow-roasted lamb shoulder (pexels.com/Ali Dashti)
  1. Pilih bahu domba yang besar dan berlemak. Lemak ini akan meleleh jika dipanggang dalam waktu lama, sehingga dagingnya sangat juicy dan tidak alot.

  2. Bumbu olesan harus banyak. Pijat bumbu ke seluruh daging, jangan takut tanganmu kotor. Langkah ini adalah kunci agar rasa meresap ke dalam.

  3. Jika tidak menemukan saffron, ganti saja dengan bubuk kunyit (tambahkan sedikit lebih banyak dari takaran awal), atau kamu juga bisa menggunakan campuran kunyit dan sedikit bubuk kaldu sapi untuk mendapatkan warna dan aroma yang serupa.

  4. Berikan waktu pada daging untuk didiamkan dengan bumbu, minimal 30 menit, atau sebaiknya 2 jam di dalam lemari es. Dagingnya akan lebih beraroma.

  5. Alasi dasar loyang dengan bawang bombai. Selain sebagai bahan dasar, bawang bombai juga akan menjadi karamel dan menyatu dengan saus. Bahan ini memuat saus gurih-manis yang alami.

  6. Tutup rapat panci saat mulai memanggang. Jangan biarkan udara masuk, tutup yang rapat memungkinkan uap air terkumpul di dalam, membantu daging menjadi empuk tanpa mengering.

  7. Jangan terburu-buru menaikkan suhu oven. Awalnya, panaskan dengan suhu tinggi untuk mengunci sari daging, lalu turunkan suhunya sehingga daging dimasak perlahan.

Dagingnya empuk, rempah-rempahnya kaya, dan aromanya luar biasa. Hidangan ini cocok untuk acara-acara khusus atau sekadar suguhan di akhir pekan. Disajikan dengan roti atau kuskus, rasanya makin lezat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us