5 Tanda Tepung Sudah Rusak dan Tidak Layak Dipakai untuk Baking

- Aroma tengik atau aneh menandakan tepung sudah tidak layak digunakan
- Adanya serangga kecil, bintik hitam, dan tekstur menggumpal menunjukkan tepung terkontaminasi
- Perubahan warna, hasil baking gagal, dan tekstur aneh juga menjadi tanda tepung rusak
Tepung merupakan salah satu bahan dasar yang nyaris selalu ada di dapur. Baik untuk membuat kue, roti, kue kering, hingga gorengan. Meski terlihat sederhana, tepung juga memiliki masa simpan dan bisa mengalami kerusakan jika penyimpanan tidak tepat.
Yang sering jadi masalah, tepung rusak tidak selalu terlihat jelas pada awalnya. Kadang baru ketahuan saat kue gagal mengembang, terasa pahit, atau memiliki aroma aneh setelah dipanggang. Untuk menghindari kejadian menyebalkan seperti itu, penting bagi kita mengenali tanda-tanda tepung sudah tidak layak digunakan.
1. Aromanya sudah tengik atau aneh

Tepung yang masih segar memiliki aroma netral. Aroma ini tidak terlalu kuat dan cenderung hambar. Namun, ketika tepung sudah lama disimpan atau terpapar panas dan udara lembap, kadar lemak nabati alami yang ada di dalamnya bisa mengalami oksidasi.
Hasilnya aroma tengik yang mirip dengan minyak basi. Jika mencium bau tidak sedap seperti apek, asam seperti bubuk bas, atau seperti kacang tengik, jangan digunakan. Karena ini dapat mempengaruhi cita rasa akhir dari kue.
2. Ada serangga kecil atau bintik hitam

Ini adalah tanda yang paling jelas dan tentu saja tidak boleh diabaikan. Serangga halus seperti kutu beras (weevil), semut kecil, atau serangga tepung bisa muncul jika tepung disimpan terlalu lama. Apalagi tepung diletakkan dalam wadah terbuka.
Di antara ciri tepung sudah tidak layak pakai adalah titik hitam kecil yang bergerak. Selain itu terdapat benang halus seperti sarang, juga lubang kecil dalam jumlah banyak pada permukaan tepung. Tepung tersebut sudah terkontaminasi dan tidak layak digunakan, terutama untuk makanan.
3. Teksturnya menggumpal atau tidak lagi halus

Tepung yang masih baik umumnya lembut, kering, dan mudah diayak. Tapi ketika tepung menyerap kelembaban dari udara, akan berubah menjadi menggumpal seperti pasir lembap. Bahkan tidak menutup kemungkinan tepung akan menggumpal seperti adonan kering.
Gumpalan biasanya menjadi tanda tepung terkena uap air, wadah penyimpanan tidak kedap udara, atau tepung sudah lama disimpan. Jika gumpalan hanya sedikit dan masih bisa diperbaiki dengan pengayakan, tepung mungkin masih aman. Tetapi untuk kualitas maksimal, baking terbaik tetap menggunakan tepung yang benar-benar kering dan lembut.
4. Warnanya berubah atau muncul bercak aneh

Warna tepung yang baik biasanya cerah putih atau krem, tergantung jenisnya. Jika menemukan perubahan warna seperti bercak cokelat, bintik gelap, atau warna agak kuning kehijauan maka patut waspada.
Artinya, tepung sudah terkontaminasi jamur atau mengalami oksidasi berlebihan. Tepung yang warnanya berubah bukan hanya makin tidak efektif untuk baking. Namun juga dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi.
5. Hasil baking gagal atau teksturnya aneh

Kadang tepung terlihat normal seperti tidak ada masalah. Tetapi secara fungsi sudah melewati masa pakainya. Ini sering terjadi terutama pada tepung yang sudah disimpan terlalu lama atau tidak kedap udara.
Beberapa tanda tepung sudah kehilangan kualitas baking-nya yaitu adonan tidak mengembang. Selain itu, tekstur menjadi kering, keras, atau rapuh. Bahkan roti terasa pahit atau berbau aneh. Jika mengalami hasil baking yang tiba-tiba berbeda padahal resep sama, tepung mungkin penyebabnya.
Menyimpan tepung dengan benar adalah kunci untuk menjaga kualitasnya. Jangan lupa beri label tanggal pembelian agar mudah memantau masa penyimpanan. Tepung yang rusak bukan hanya merusak rasa kue, tetapi juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan.


















