Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Membuat Selat Solo yang Disukai Anak, Lembut dan Manis Gurih

ilustrasi selat solo (commons.wikimedia.org/Danangtrihartanto)
Intinya sih...
  • Pilih daging sapi empuk dan mudah dikunyah
  • Gunakan kaldu homemade agar lebih sehat
  • Hindari rempah kuat, fokus pada rasa manis gurih

Selat solo, hidangan khas Jawa Tengah yang mirip bistik ala Nusantara, ternyata bisa jadi favorit anak-anak jika dibuat dengan sentuhan yang tepat. Rasanya yang manis gurih dan teksturnya yang lembut sangat cocok untuk lidah anak-anak yang sensitif terhadap rasa pedas atau terlalu kuat. Kalau kamu sedang cari menu alternatif selain sup atau ayam goreng, resep ini wajib dicoba di rumah.

Tapi agar anak-anak lahap makannya, kamu perlu tahu beberapa trik khusus saat mengolah selat solo. Mulai dari pilihan daging, bumbu, hingga penyajian, semua bisa mempengaruhi selera si kecil. Yuk, simak lima tips membuat selat solo yang ramah di lidah anak-anak, dijamin mereka ketagihan.

1. Pilih daging sapi yang empuk dan mudah dikunyah

ilustrasi daging sapi (pixabay.com/tomwieden)

Anak-anak biasanya lebih suka tekstur makanan yang lembut dan tidak alot saat dikunyah. Untuk itu, pilihlah bagian daging sapi seperti has dalam atau bagian paha yang empuk agar lebih mudah dimakan. Hindari bagian yang terlalu berserat karena bisa membuat anak malas mengunyah.

Sebelum dimasak, kamu bisa memarinasi daging dengan sedikit air jeruk nipis dan kecap manis agar rasanya makin gurih. Rebus daging dengan api kecil sampai benar-benar empuk sebelum dicampurkan ke kuah selat. Dengan begitu, tekstur daging akan lumer di mulut dan disukai anak-anak.

2. Gunakan kaldu homemade agar lebih sehat

ilustrasi kuah kaldu (pixabay.com/LisaRedfern)

Anak-anak cenderung lebih sensitif terhadap bahan tambahan seperti MSG atau penyedap buatan. Oleh karena itu, sebaiknya kamu membuat kaldu sendiri dari rebusan daging dan tulang agar rasa kuah lebih gurih alami. Kaldu buatan sendiri juga kaya nutrisi dan lebih aman untuk dikonsumsi anak.

Tambahkan wortel, daun bawang, dan bawang putih ke dalam rebusan kaldu untuk aroma yang lebih sedap. Setelah matang, saring kaldu dan gunakan sebagai dasar kuah selat solo. Rasa kuahnya akan terasa lebih ringan, segar, dan pastinya disukai anak-anak.

3. Hindari rempah kuat, fokus pada rasa manis gurih

ilustrasi kecap manis (pixabay.com/Eleonorenfalke)

Anak-anak biasanya tidak terlalu menyukai rasa rempah yang terlalu kuat atau aroma yang menyengat. Kurangi penggunaan pala, kayu manis, atau cengkih secara berlebihan agar rasa kuah tetap ringan. Fokuslah pada rasa manis gurih dari kecap manis, garam, dan sedikit lada putih.

Untuk menyeimbangkan rasa, kamu bisa menambahkan sedikit saus tomat sebagai pengganti cuka atau mustard yang biasa digunakan orang dewasa. Selain menambah rasa asam manis, warna kuah juga jadi lebih menarik untuk anak. Rasa kuah yang seimbang akan membuat mereka lahap sampai suapan terakhir.

4. Tambahkan sayuran warna-warni agar lebih menarik

ilustrasi wortel (pixabay.com/voltamax)

Tampilan makanan sangat berpengaruh pada selera makan anak, terutama yang picky eater. Kamu bisa menambahkan wortel rebus, buncis, dan kentang goreng sebagai pelengkap agar tampak lebih berwarna. Sayuran yang direbus hingga empuk akan lebih mudah dikunyah dan dicerna anak-anak.

Bentuk wortel dengan cetakan lucu seperti bunga atau bintang supaya lebih menarik perhatian mereka. Jangan lupa sajikan telur rebus dan tomat sebagai sumber protein tambahan. Selain sehat, tampilan selat solo pun jadi jauh lebih menggugah selera.

5. Sajikan dalam porsi kecil dengan presentasi menarik

ilustrasi selat solo (vecteezy.com/Tyas Indayanti)

Ukuran porsi juga penting agar anak tidak merasa kewalahan saat makan. Sajikan selat solo dalam mangkuk kecil atau piring lucu khusus anak-anak, lengkap dengan sendok garpu yang nyaman digenggam. Porsi kecil bisa membuat mereka merasa lebih nyaman dan tidak terburu-buru.

Tambahkan sedikit garnish seperti seledri cincang atau parutan keju di atasnya sebagai pemanis tampilan. Presentasi yang menarik secara visual akan mendorong rasa penasaran anak untuk mencoba. Jangan lupa, ajak anak ikut menyajikan makanannya agar mereka lebih antusias untuk menyantapnya.

Jangan ragu bereksperimen saat membuat selat solo versi anak-anak karena dari dapur rumahlah kenangan makanan masa kecil tercipta. Sajikan dengan cinta, dan lihat bagaimana anak-anak menyantapnya dengan senyum bahagia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us