5 Tips Mengolah Daging Kambing Bebas Kolesterol, Rasanya Tetap Lezat

Setuju, gak, kalau hidangan berbahan daging kambing banyak disuguhkan saat Idul Adha? Namun, mengonsumsi daging ini menimbulkan kekhawatiran bagi banyak orang. Karena selalu dikaitkan dengan hipertensi hingga kolesterol. Padahal daging kambing salah satu daging merah yang memiliki lemak tidak terlalu tinggi dan menyehatkan. Sehingga boleh dikonsumsi sehari-hari.
Dilansir Livestrong, bahwa kandungan lemak daging kambing berada di antara daging sapi (lebih tinggi) dan ayam tanpa kulit (lebih rendah).
Pengaruh lemak pada setiap daging terhadap kesehatan tergantung dari beberapa faktor, di antaranya adalah pemilihan dan mengolah dari daging tersebut. Berikut ini lima tips mengolah daging kambing bebas kolesterol, yaitu:
1.Pilih bagian yang paling sedikit lemaknya

Tiap bagian tubuh hewan memilik kandungan lemak yang berbeda-beda termasuk kambing. Saat akan mengolah daging kambing pilihlah bagian yang sedikit mengandung lemak. Dilansir Akispetretzikis, bagian tubuh kambing yang rendah kandungan lemak ada pada has dalam, paha, betis. Selain itu pada kambing yang usianya masih muda kandungan lemak juga masih rendah dan tentunya dagingnya empuk.
2.Olah daging dengan cara direbus dahulu

Bagian daging kambing ada yang sedikit lemaknya, ada juga yang banyak. Dilansir Akispetretzikis, bagian bahu, dada, panggul, serta leher adalah bagian yang mempunyai lemak tinggi. Sedangkan iga dan pinggang mengandung lemak tetapi tidak sebanyak bagian dada, dan panggul.
Apakah kamu ingin mengolah bagian yang banyak mengandung lemak ini? Boleh saja, asal direbus dahulu. Rebus daging kambing satu hingga dua kali lalu buang air rebusan tersebut. Dengan demikian lemak pada daging akan berkurang saat sudah jadi hidangan.
3.Hindari menggunakan bahan tambahan yang mengandung lemak

Ketika mengolah daging kambing sebaiknya dihindari bahan tambah yang mengandung lemak seperti santan, minyak goreng, margarin, mentega, dan krim.
Dilansir Healthline, penambahan bahan berlemak pada daging kambing akan meningkatkan kadar lemaknya. Sehingga masakan akan semakin berlemak. Akibatnya akan menyebabkan kolesterol tinggi, obesitas, dan penyakit jantung.
4.Batasi penambahan rasa manis

Penambahan rasa manis akan menambah cita rasa dan dapat menetralisir bau perengus. Namun, penambahan rasa pemanis akan berdampak pada kesehatan terutama kolesterol.
Gunakan pemanis seperti, gula pasir, gula merah, kecap manis dalam jumlah yang terbatas saja tanpa mendominasi rasa. Padukan keseimbangan antara cita rasa daging dan aroma bumbu yang dominan.
5.Gunakan rempah alami dan kurangi garam

Masakan Indonesia terkenal dengan penggunaan rempah-rempahnya. Penggunaan rempah tersebut untuk meningkatkan cita rasa, aroma, dan untuk kesehatan. Rempah-rempah tersebut seperti bawang putih, bawang merah, jahe, kunyit, kemiri, ketumbar, dan merica sering digunakan untuk mengatasi bau perengus dan menambah cita rasa lezat, gurih pada masakan kambing.
Dalam mengolah masakan berbahan kambing harus perhatikan juga pemakaian garam. Dilansir WHO int, mengurangi pemakaian garam sangat bermanfaat karena adanya hubungan yang kuat antara asupan garam dengan berbagai masalah penyakit. Untuk mengatasinya gunakan rempah alami dalam mengolah masakan daging kambing agar tetap enak, lezat, dan sehat tanpa penambahan garam berlebihan.
Tips mengolah daging kambing di atas tidak total mengurangi lemak. Namun, dapat meminimalisir lemak yang terkandung pada daging kambing. Sehingga masih bisa menikmat suguhan berbahan daging kambing tanpa takut kolesterol. Namun, perhatikan juga porsinya jangan berlebihan karena segala yang berlebihan memberikan dampak yang buruk tentunya.