Tahukah kamu bahwa gagasan berjalan kaki 10.000 langkah bermula dari kampanye pemasaran jelang Olimpiade Tokyo 1964? Penulisan 10.000 langkah dalam huruf Jepang tampak seperti orang berjalan. Jumlah tersebut lantas diikuti banyak penelitian yang mencoba membuktikan apakah harus jalan 10.000 langkah sehari. Namun, beberapa hasil riset menunjukkan bahwa kita tidak harus berjalan sebanyak itu untuk mendapatkan manfaat kesehatannya.
Sebuah studi dalam JAMA Neurology menunjukkan bahwa berjalan pada angka 9.800 langkah sehari merupakan hitungan optimal untuk menurunkan risiko demensia hingga 50 persen. Tak hanya itu, studi dalam JAMA Internal Medicine juga dijelaskan bahwa setiap 2.000 langkah yang kita ambil dapat menurunkan risiko kematian dini secara bertahap sebesar 8—11 persen.
Sementara itu, Dr. Jayne Morgan, ahli jantung dan direktur klinis Covid Task Force di Piedmont Healthcare Corporation di Atlanta, GA, dalam Medical News Today memaparkan, berjalan sekitar 8.763 langkah dikatakan sudah bisa menurunkan risiko kematian. Jika kita berjalan 7.126 langkah gangguan kardiovaskular juga berpotensi menurun.
Meski demikian, bukan berarti berjalan 10.000 langkah tidak disarankan, ya. Berjalan pada angka 10.000 atau lebih pun tidak masalah. Akan tetapi, berjalan lebih dari 10.000 juga tidak memberikan dampak yang lebih signifikan, melansir penjelasan Dr. Amanda Paluch, asisten profesor kinesiologi di University of Massachusetts dan anggota Steps for Health Colaborative dalam sumber sama.