Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wanita yang tertidur (pexels.com/Ivan Oboleninov)

Tidur bukan sekadar soal durasi, tapi juga kualitas. Banyak orang mengira tidur selama 7-8 jam sudah cukup, padahal belum tentu tubuh benar-benar mendapatkan istirahat yang optimal. Tidur yang kurang berkualitas bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental, mulai dari mudah lelah, sulit berkonsentrasi, hingga meningkatkan risiko penyakit kronis.

Jika kamu sering merasa tidak segar meski sudah tidur lama, bisa jadi ada masalah dengan kualitas tidurmu. Ada beberapa indikator yang menunjukkan bahwa tidurmu belum benar-benar efektif. Dilansir berbagai sumber, simak empat tanda tidur kamu masih kurang berkualitas.

1. Sering terbangun di malam hari

ilustrasi orang yang sedang duduk di kasur (pexels.com/cottonbro studio)

Sering terbangun di malam hari bisa menjadi tanda bahwa tidur kamu kurang berkualitas. Idealnya, tidur yang baik berlangsung dalam siklus yang stabil tanpa gangguan. Namun, jika kamu sering terbangun, bisa jadi ada faktor yang mengganggu, seperti stres, konsumsi kafein sebelum tidur, atau lingkungan tidur yang kurang nyaman. Selain itu, kondisi medis seperti sleep apnea atau asam lambung juga bisa menjadi penyebabnya.

Tidur yang sering terputus dapat menghambat tubuh memasuki fase tidur nyenyak (deep sleep) yang penting untuk pemulihan fisik dan mental. Akibatnya, kamu mungkin merasa lelah meskipun sudah tidur cukup lama. Untuk mengatasi masalah ini, cobalah menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, seperti mengurangi cahaya dan suara berisik. 

2. Merasa lelah saat bangun tidur

ilustrasi bangun tidur (pexels.com/Mikhail Nilov)

Tidur yang berkualitas seharusnya membuat kamu merasa segar dan berenergi di pagi hari. Namun, jika kamu masih merasa lelah, ada kemungkinan bahwa tidurmu terganggu atau tidak mencapai fase tidur nyenyak yang optimal. Faktor seperti stres, tidur yang tidak teratur, konsumsi alkohol, atau gangguan tidur seperti sleep apnea bisa menjadi penyebabnya.

Jika kamu sering mengalami hal ini, coba perbaiki pola tidur dengan tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari. Hindari konsumsi kafein atau makanan berat sebelum tidur, karena bisa mengganggu kualitas tidur. Dengan pola tidur yang baik, kamu bisa bangun dengan perasaan lebih segar dan siap menjalani hari.

3. Sering mengantuk di siang hari

ilustrasi tertidur (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika kamu mengalami kantuk berlebihan hampir setiap hari, coba perbaiki pola tidurmu dengan tidur lebih awal, membatasi penggunaan gadget sebelum tidur, serta menjaga pola makan yang seimbang. Saat seseorang tidur, tubuh melalui beberapa tahapan, termasuk tidur ringan, tidur dalam, dan REM (Rapid Eye Movement). Jika tidurmu sering terpotong atau tidak mencapai tahap tidur dalam yang cukup, tubuh tidak mendapatkan waktu pemulihan yang optimal.

Beberapa penyebab utama kondisi ini meliputi kebiasaan begadang, paparan cahaya biru sebelum tidur, pola tidur tidak teratur, atau bahkan kondisi medis seperti sleep apnea. Jika kamu mengalami kantuk berlebihan hampir setiap hari, coba perbaiki pola tidurmu dengan tidur lebih awal, membatasi penggunaan gadget sebelum tidur, serta menjaga pola makan yang seimbang. Jika masalah ini terus berlanjut, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui lebih lanjut.

4. Mendengkur atau napas terengah-engah

Ilustrasi perempuan yang tertidur (pexels.com/Kinga Howard)

Mendengkur atau napas terengah-engah saat tidur bisa menjadi tanda bahwa kualitas tidurmu terganggu, bahkan mungkin menandakan adanya gangguan tidur yang lebih serius seperti sleep apnea. Sleep apnea adalah kondisi di mana saluran napas menyempit atau tertutup sementara selama tidur, menyebabkan seseorang berhenti bernapas selama beberapa detik sebelum tubuh secara refleks terbangun untuk mengambil napas. Meskipun kamu merasa tidur semalaman, tubuh sebenarnya tidak mendapatkan istirahat yang optimal karena terus-menerus mengalami gangguan dalam siklus tidur.

Selain sleep apnea, kebiasaan mendengkur juga bisa disebabkan oleh faktor lain seperti obesitas, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol sebelum tidur, atau posisi tidur yang kurang tepat. Jika kamu sering mendengkur keras hingga mengganggu orang lain, merasa lelah meskipun tidur cukup, atau mengalami sakit kepala di pagi hari, ada baiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Perubahan gaya hidup seperti menurunkan berat badan, menghindari alkohol sebelum tidur, atau tidur dengan posisi miring bisa membantu mengurangi dengkuran dan meningkatkan kualitas tidurmu secara keseluruhan.

Tidur yang berkualitas adalah kunci untuk kesehatan fisik dan mental. Jika kamu mengalami tanda-tanda tidur yang kurang berkualitas, jangan sampai dabaikan. Mulailah dengan memperbaiki kebiasaan tidur, seperti menjaga jadwal tidur yang konsisten, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, serta menghindari kebiasaan yang dapat mengganggu kualitas tidur.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team