Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Manfaat Ajaib Memaafkan, untuk Kesehatan Fisik dan Mentalmu!

7 Manfaat Ajaib Memaafkan (unsplash.com/gusmorettaa)
7 Manfaat Ajaib Memaafkan (unsplash.com/gusmorettaa)
Intinya sih...
  • Memaafkan membantu menurunkan stres dan meningkatkan kesehatan jantung.
  • Memaafkan membersihkan diri dari rasa sakit dan kemarahan yang membuat terjebak di masa lalu.
  • Memaafkan dapat meningkatkan harga diri, mengurangi kecemasan, dan memperbaiki kualitas tidur.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Memaafkan itu bukan hanya tentang melupakan kesalahan orang lain, tapi juga tentang membebaskan diri dari beban emosi negatif. Ketika kamu memaafkan, bukan hanya hati yang jadi lebih lega, tapi tubuh dan pikiranmu juga ikut merasakan manfaatnya.

Memaafkan bisa membantu menurunkan stres, meningkatkan kesehatan jantung, dan membuat pikiran lebih tenang. Berdasarkan pendapat para pakar kesehatan mental, kita simak tujuh manfaat ajaib memaafkan yang bisa bikin kesehatan fisik dan mentalmu jadi lebih baik!

1. Lebih mindful

Mindful (unsplash.com/bchild311)
Mindful (unsplash.com/bchild311)

Dan Mager, penulis dan psikoterapi berbasis hipnoterapi klinis menyampaikan di laman Psychology Today, bahwa tindakan memaafkan, akan membersihkan diri kita dari rasa sakit dan kemarahan yang membuat kita terjebak di masa lalu. Sehingga ketika kita melakukan pemaafan, kita bisa lebih hadir secara mental, emosional, dan spiritual di masa kini dan menciptakan lebih banyak ruang untuk kepuasan, kedamaian pikiran, dan kedamaian hati. 

2. Menurunkan kecemasan

Menurunkan kecemasan (unsplash.com/seteph)
Menurunkan kecemasan (unsplash.com/seteph)

Beata Souders, seorang pakar psikologi positif menyampaikan pada Positive Psychology, bahwa memaafkan dapat meningkatkan harga diri dan harapan orang-orang yang telah terluka dan menurunkan kecemasan mereka. Memaafkan bisa membantu meningkatkan harga diri karena saat seseorang memaafkan, mereka merasa lebih mampu mengendalikan emosi dan situasi, sehingga muncul perasaan bernilai dan percaya diri. 

3. Pengurangan dampak negatif dan gejala depresi

Mengurangi gejala depresi (unsplash.com/surface)
Mengurangi gejala depresi (unsplash.com/surface)

Ketika seseorang menjadi pemaaf, mereka akan mengalami kepuasan hidup yang lebih besar dan lebih sedikit depresi daripada orang lain. Beata Souders berkata, 

"Penelitian juga menunjukkan bahwa individu yang lebih pemaaf memiliki kecenderungan lebih besar untuk terlibat dalam pemikiran reflektif dan kecenderungan lebih rendah untuk terlibat dalam jenis perenungan apa pun termasuk depresi ruminatif yang merupakan bentuk pemikiran berulang yang dialami oleh individu yang depresi, merenung yang merupakan bentuk pemikiran kritis tentang diri sendiri atau orang lain, dan perenungan reflektif dan perenungan tentang akar perasaan seseorang."

4. Meningkatkan kualitas tidur

Meningkatkan kualitas tidur (unsplash.com/theyshane)
Meningkatkan kualitas tidur (unsplash.com/theyshane)

Banyak penelitian yang menunjukkan adanya hubungan antara memaafkan dan kualitas tidur yang lebih baik. Mereka yang memaafkan cenderung mengalami kualitas dan durasi tidur yang lebih baik, karena mengurangi perenungan dan emosi negatif yang mengarah pada kondisi mental yang lebih tenang yang mendukung tidur. Dan Mager berkata pada Psychology Today,

"Tindakan memaafkan bermanfaat bagi kesehatan mental, salah satunya adalah meningkatkan kualitas tidur."

5. Mengurangi stres

Mengurangi stres (unsplash.com/kyleloftusstudios)
Mengurangi stres (unsplash.com/kyleloftusstudios)

Memaafkan bisa membantu mengurangi stres karena ketika memaafkan, emosi negatif seperti marah dan benci jadi berkurang. Hal ini bikin tubuh lebih rileks, serta mengurangi produksi hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Elizabeth Scott, seorang penulis sekaligus pendidik kesehatan menyampaikan pada verywell Mind,

"Pemaafan yang lebih besar dengan lebih sedikit stres dan pada akhirnya kesehatan mental yang lebih baik."

Dan Mager menambahkan  di Psychology Today, bahwa tindakan memaafkan dapat membantu menurunkan stres. Selain itu, Beata Souders juga berpendapat di laman Positive Psychology,

"Memilih untuk gak memaafkan dianggap sebagai konstruksi emosional dan kognitif yang negatif menyebabkan stres."

6. Terhindar dari penyakit fisik

Sehat fisik (unsplash.com/esdesignisms)
Sehat fisik (unsplash.com/esdesignisms)

Ketidakmampuan seseorang untuk memaafkan bisa menyebabkan stres. Kondisi stres yang gak segera ditangani akan berdampak pada kesehatan fisik, terutama yang berkaitan dengan kondisi kardiovaskular, dengan penyakit seperti jantung koroner. Kardiovaskular merupakan sistem jantung dan pembuluh darah dalam tubuh manusia. Beata Souders, juga menyampaikan pada Positive Psychology,

"Stres dapat mempercepat denyut jantung, meningkatkan tekanan darah, dan mengaktifkan sistem saraf simpatik."

Jadi, jika stres terjadi terus-menerus, jantung jadi bekerja lebih keras, pembuluh darah menyempit, dan bisa menyebabkan penyakit jantung seperti serangan jantung atau stroke. Sementara, memaafkan akan membuat tubuh lebih rileks, sehingga mengurangi produksi hormon stres seperti kortisol dan adrenalin yang  bikin pikiran lebih tenang, tubuh jadi lebih sehat, dan risiko terkena penyakit jantung atau masalah kesehatan lainnya jadi lebih kecil.

7. Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mental

Kesejahteraan mental (unsplash.com/andirieger)
Kesejahteraan mental (unsplash.com/andirieger)

Pada akhirnya, memaafkan akan membuatmu merasa lebih sejahtera secara mental. Terjebak dalam kebencian hanya membuat hidup makin terasa berat, karena kamu terus terikat sama sumber kebenciannya.

Kebencian itu menguasai dirimu. Perasaan negatif akan perlahan menguras kesehatan mental dan emosional. Pikiran kebencian yang terus menerus mengisi pikiranmu, mencuri waktu, energi, dan perhatianmu yang sebenarnya bisa dipakai buat hal yang lebih baik. Dan Mager menyampaikan pendapatnya di laman Psychology Today,

"Penelitian baru memberikan motivasi potensial yang penting untuk terlibat dalam proses ini dengan menunjukkan bahwa pemaafan dapat meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan."

Elizabeth Scott pada verywell Mind juga menambahkan,

"Memaafkan memberikan persepsi kesejahteraan mental pada seseorang yang melakukan pemaafan, yang mencakup pengurangan emosi negatif, merasakan emosi positif, mengalami hubungan positif dengan orang lain, membedakan kepekaan terhadap pertumbuhan spiritual, dan mengidentifikasi rasa makna dan tujuan dalam hidup serta rasa pemberdayaan yang lebih besar."

Itu dia tujuh manfaat ajaib dari memaafkan. Yuk, mulai memaafkan tanpa menunggu dia duluan yang minta maaf. Demi kesehatan mental kita sendiri!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
Putri Aisya
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us