Masa subur perempuan paling tinggi berada di usia 20-an, dan kemudian terus menurun seiring bertambahnya usia. Oleh sebab itu, perempuan harus menjaga kesuburannya, baik yang ingin hamil ataupun yang ingin menunda kehamilan.
Kabar baiknya, perempuan bisa meningkatkan kesuburan dengan cara alami dan aman. Penasaran bagaimana caranya? Berikut ini ulasannya!
Antioksidan, seperti folat dan seng, dapat meningkatkan kesuburan, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Folat dan seng bermanfaat untuk menonaktifkan radikal bebas dalam tubuh, yang dapat merusak sperma dan sel telur.
Sebuah studi yang melibatkan peserta perempuan menunjukkan bahwa asupan folat yang lebih tinggi dikaitkan dengan tingkat implantasi, kehamilan klinis, dan kelahiran hidup yang lebih tinggi.
Akan tetapi, peneliti masih belum mengetahui seberapa banyak antioksidan akan atau tidak akan memengaruhi kesuburan. Penelitian tersebut telah dilaporkan dalam jurnal Obstetrics and Gynecology.
Memiliki berat badan berlebih dapat mengurangi peluang bagi para perempuan untuk hamil, begitu pula dengan tubuh yang terlalu kurus.
Dijelaskan dalam Live Science, perempuan yang kelebihan berat badan membutuhkan waktu dua kali lebih lama untuk hamil daripada perempuan yang indeks massa tubuhnya ideal. Sementara itu, perempuan yang terlalu kurus kemungkinan butuh waktu empat kali lebih lama untuk hamil.
Lemak di tubuh yang terlalu banyak akan menghasilkan hormon estrogen berlebih yang dapat mengganggu ovulasi. Sedangkan, jika perempuan kehilangan 5 hingga 10 persen berat badan sebelum memulai program hamil, ini dapat meningkatkan kesuburannya, menurut American Society for Reproductive Medicine.
Aktif bergerak memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, begitu pula bagi perempuan hamil. Aktif secara fisik dapat membantu tubuh perempuan mempersiapkan diri untuk menghadapi tuntutan kehamilan dan persalinan. Meskipun demikian, melakukan olahraga berat yang terlalu sering justru dapat mengganggu ovulasi.
Menurut laman Live Science, dokter melihat banyak gangguan menstruasi pada perempuan yang melakukan olahraga berat. Selain itu, umumnya perempuan perlu mengurangi latihan jika mereka berencana hamil.
Umumnya, perempuan dengan sindrom ovarium polikistik (polycystic ovarian syndrome atau PCOS) direkomendasikan untuk mengikuti rencana makan rendah karbohidrat, dengan asupan kurang dari 45 persen.
Melansir Healthline, asupan karbohidrat memberikan efek menguntungkan pada beberapa aspek PCOS.
Pola makan rendah karbohidrat dapat membantu individu mendapat berat badan yang sehat, menurunkan kadar insulin, dan mengurangi lemak tubuh. Diet ini juga bermanfaat dalam membantu menstruasi teratur.
Merokok telah diketahui dapat memicu gangguan kesuburan, baik pada perokok perempuan maupun laki-laki. Ini karena bahan kimia yang ditemukan dalam asap rokok, seperti nikotin dan karbon monoksida, dapat mempercepat tingkat kehilangan sel telur perempuan, menurut American Society for Reproductive Medicine.
Merokok membuat ovarium mengalami penuaan dini dan menghabiskan pasokan telur sebelum waktunya. Hal ini juga berlaku bagi perokok pasif, yang dapat memengaruhi peluang untuk hamil.
Semua aspek di atas sangat penting untuk kesehatan tubuh dan sistem reproduksi, serta untuk meningkatkan kesuburan dan peluang perempuan untuk hamil. Satu hal lagi yang tak kalah penting, pasangan pun juga perlu menjaga kesehatan sistem reproduksi jika ingin segera mendapatkan momongan.