Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik tentang Keringat, Benarkah Bagus untuk Tubuh?

ilustrasi dehidrasi (freepik.com/wayhomestudio)

Ketika berada di tempat panas atau sedang beraktivitas yang berat, biasanya tubuh akan berkeringat. Tidak jarang adanya keringat tersebut membuat tubuh terasa lengket.

Meskipun beberapa orang mungkin merasa risih dengan keringat, faktanya keringat bermanfaat untuk tubuh. Berikut beberapa fakta terkait keringat. 

1. Berkeringat bermanfaat untuk tubuh

ilustrasi berkeringat (pexels.com/Mary Taylor)

Keringat merupakan hal yang normal dan memiliki fungsi penting bagi tubuh. Banyaknya keringat dipengaruhi banyak faktor, seperti jenis kelamin, aktivitas yang dilakukan, dan susunan genetik.

Dilansir Everyday Health, fungsi utama keringat yaitu untuk mendinginkan tubuh saat berada dalam keadaan panas. Misalnya, ketika merasakan suhu yang panas, maka tubuh akan mulai berkeringat dengan tujuan untuk mengontrol suhu agar tidak terlalu panas.

2. Keringat keluar dari kelenjar keringat

ilustrasi demam (freepik.com/cookie_studio)

Ada banyak kelenjar keringat pada tubuh. Namun terdapat dua jenis kelenjar keringat yang utama, yaitu kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin. Kelenjar ekrin terdapat di sebagian besar permukaan kulit. Kelenjar keringat ekrin tersebut banyak terdapat di telapak kaki, telapak tangan, dahi, pipi, dan ketiak. 

Sementara kelenjar apokrin sebagian besar berada di ketiak dan selangkangan. Karena berada di dekat folikel rambut, keringat yang keluar dari kelenjar apokrin biasanya dikaitkan dengan bau yang menyengat. 

3. Keringat yang bercampur bakteri menyebabkan keringat berbau

ilustrasi keringat (freepik.com/benzoix)

Keringat biasanya identik dengan bau yang menyengat. Inilah sebabnya banyak orang yang menggunakan deodoran untuk mengurangi bau badan. Namun, keringat murni sebenarnya tidak berbau.

Dilansir Healthline, kelenjar apokrin sebenarnya menghasilkan keringat yang tidak berbau. Berbeda dengan keringat dari kelenjar ekrin, keringat yang keluar dari kelenjar apokrin mengandung lebih banyak lemak, seperti dijelaskan Very Well Health. Adanya bakteri di kulit memecah kandungan lemak pada keringat tersebut menghasilkan produk yang berbau tidak sedap. Inilah mengapa bau badan cenderung berasal dari area ketiak. 

4. Makanan pedas dapat memicu keringat

ilustrasi makanan pedas (unsplash.com/emy)

Terdapat berbagai makanan di Indonesia yang memiliki rasa pedas. Ketika makan makanan pedas, tidak jarang kita akan berkeringat.

Makanan pedas mengandung capsaicin. WebMD menerangkan bahwa capsaisin dapat menstimulasi reseptor di mulut dan dapat menipu otak seolah-olah kita sedang kepanasan. Selanjutnya, hipotalamus yang ada di otak mengirim sinyal agar kelenjar keringat menghasilkan keringat untuk mendinginkan tubuh.

5. Jenis makanan tertentu dapat memperburuk bau keringat

ilustrasi bawang putih (unsplash.com/ji jiali)
ilustrasi bawang putih (unsplash.com/ji jiali)

Terdapat beberapa jenis makanan yang dapat memperburuk bau keringat. Ini disebabkan kandungan di bahan makanan tersebut. 

Healthline melansir, kandungan belerang yang tinggi pada makanan, seperti bawang putih, bawang merah, atau kubis membuat keringat menjadi lebih berbau tidak sedap. Ketika makanan tersebut menghasilkan produk sampingan dan dikeluarkan dari kelenjar keringat, maka keringat yang dihasilkan akan berinteraksi dengan bakteri di kulit. 

Meski beberapa orang merasa risih dengan keringat, berkeringat bermanfaat untuk mendinginkan suhu tubuh yang kepanasan.  Adanya bakteri di kulit yang memecah kandungan tertentu yang ada di keringat sehingga membuat keringat berbau tidak sedap. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Purwati
EditorDewi Purwati
Follow Us