Ilustrasi seorang pria kelelahan saat olahraga (pexels.com/timamiroshnichenko)
Melakukan sesi olahraga berat satu hari ke hari berikutnya tanpa istirahat bisa membuat proses pemulihan otot terganggu, menumpuk kelelahan, dan menambah stres pada ginjal.
Dilansir DOAJ Open Global Trusted, studi memperlihatkan bahwa latihan intensif berulang dan akumulatif memunculkan peningkatan biomarker kerusakan ginjal sementara. Hal ini disebabkan karena ginjal butuh istirahat karena mereka memproses produk-produk metabolis yang dihasilkan dari aktivitas fisik. Tanpa jeda, akumulasi produk limbah seperti kreatinin dan urea dapat lebih tinggi. Ditambah jika tubuh belum pulih total, risiko cedera ginjal bisa meningkat.
Hal yang dapat dilakukan untuk menghindari hal ini adalah dengan memberi hari recovery yang cukup (minimal sehari atau dua hari setelah latihan berat), variasikan jenis latihan (misalnya ganti cardio ringan atau stretching), tidur yang cukup, dan perhatikan gejala seperti urin gelap, nyeri otot luar biasa, atau kelelahan yang tak biasa.
Olahraga tetap menjadi salah satu kunci hidup sehat, tetapi “lebih banyak” tidak selalu berarti “lebih baik” terutama bagi ginjal. Dengan menerapkan latihan yang tepat, memperhatikan hidrasi, teknik, dan waktu pemulihan, kamu bisa menikmati manfaat olahraga tanpa mengambil risiko yang berbahaya. Semoga lima kebiasaan di atas dapat membantumu mengenal kapan olahraga “berlebihan” dan kapan perlu mengambil langkah bijak agar ginjal tetap terlindungi.